Menjadi blogger pasti tidak asing lagi dengan istilah review atau ulasan produk, yang kemudian ditulis di blognya. Biasanya, yang sering mereview atau mengulas, adalah blog-blog yang telah dimonetize atau blog yang dipercaya oleh brand dan tertarik produknya direview oleh blogger tersebut.
Niche blog menjadi kekuatan di blog-blog yang dipercaya advertiser. Seperti beauty blogger yang terbiasa mereview produk kecantikan, travel blogger yang mereview tempat wisata dalam mau pun luar negeri.
Untuk dipercaya advertiser atau brand tertarik produknya direview di blog, sebagai blogger kita perlu mengetahui tips dan triknya dalam mereview produk.
Sebagai lifestyle blogger dan fokus menulis dengan tema parenting, saya sering mendapatkan produk review bayi. Berbagi pengalaman tentang menulis review produk bayi, berikut tipsnya.
Tips Review Produk Bayi :
- Baca brief
Pihak klien akan menghubungi via email untuk pengajuan kerjasama. Ketika sudah sama-sama setuju dengan nilai fee, mendapatkan produk, dan kesepakatan lainnya. akan dikirimkan brief yang membahas point apa saja yang diminta oleh klien. Baca brief dengan benar, tugas-tugas yang harus dikerjakan. Seperti minimum word blogpost, anchor text yang diminta, share link ke media sosial, traffic postingan, dan sebagainya.
Yang paling penting, artikel review yang diminta harus soft atau hard review dengan mengupas detail produk. Kenapa point ini penting karena ada pihak klien yang hanya meminta postingan senatural mungkin tanpa mengulas produk.
- Keyword yang diinginkan pihak brand
Keyword ini biasanya pengaruh pada artikel SEO di mesin pencarian Google. Terkadang, keyword yang diminta klien berupa bahasan yang perlu dicantumkan pada blogpost seperti menyusui, hamil, makanan bayi, dan lain-lain.
Jangan sampai kita melupakan keyword yang diminta klien. Sudah membuat draft panjang-panjang tetapi melupakan kewajiban yang diminta. Meminimalisir revisi juga nantinya.
- Story telling atau User Experience?
Agar pembaca blog tidak merasa diiklankan produk karena orang malas membaca iklan, pilih trik story telling alias bercerita yang bisa diangkat dengan tema blogpost. Misal,dapat produk bayi seperti alat bantu ASI, bisa menuliskan kisah perjuangan ASI seorang ibu yang nyaris gagal, namun akhirnya bisa juga memberi ASI. Jika produk makanan bayi bisa olah cerita tentang GTM (gerak tutup mulut) si dede yang tidak mau makan karena bosan dengan menu itu-itu saja, atau bikin kreasi makanan baru yang dipadupadankan dengan produk yang diminta klien.
Paling senang pembaca itu membaca artikel yang user experience alias pengalaman pengguna yang langsung memakai produk tersebut. Bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk tersebut.
- Kirimkan draf sebelum posting
Kirimkan draf yang telah dibuat ke pihak ke klien dengan lengkap menyertakan judul blogpost, infografis dalam postingan dan juga gambar lainnya yang terkait. Sehingga pihak klien dapat melakukan penilaian apakah sudah sesuai dengan keinginan mereka atau masih perlu revise.
- Pasca posting kirimkan laporan url blogpost dan link sosmed.
Kalau tulisan sudah tayang di blog, jangan lupa untuk mengirim email tentang url blogpost, share link blogpost di semua media sosial. Ini menjadi nilai lebih sehingga klien percaya produknya bukan hanya diulas oleh blogger tetapi juga dipromosikan di sosial medianya. Membuka peluang kerjasama yang baik di kesempatan berikutnya.
Tip sini berupa teknis sebelum posting, ada beberapa tip lainnya seperti video unboxing produk, foto produk yang bagus dan poin lainnya yang membuat review produk di blog semakin menarik. Semoga tips ini membantu para emak blogger yang sedang mendapatkan review produk di blognya.
****
Tips Review Produk Bayi Ala Ernawati Lilys adalah post trigger #KEBloggingCollab untuk kelompok Liliana Natsir.
Ernawati Lilys, Penulis dan Blogger. Seorang ibu rumah tangga dengan 3 buah hati, Fatih 5 tahun, fay 3 tahun, Fifi 5 bulan. Tinggal di Tambun, Bekasi. Mengelola dua blog di http://www.ernawatililys.com/ dan http://www.momsinstitute.com/
Makasih tips nya mak 🙂 senatural mungkin yaa…
User experience aku lebih sering jadi mudah juga utk menulisnya.. hihi