Zaman now itu, kita sehari-hari dibanjiri oleh berita dan informasi tiada henti. Semua orang menawarkan informasi untuk kita konsumsi. Hingga kemudian, saking too much-nya informasi, semua informasi itu tidak lagi bisa kita tampung. Bahkan mungkin kita sudah sampai tahap kebingungan, tidak bisa lagi membedakan mana berita/informasi yang benar dan mana infomasi yang tidak benar. Yuk, cari tahu, bagaimana Cara Ngecek Berita Hoax Dan Mencegah Diri Sendiri Ikut Menyebarkannya.
Manusia pada dasarnya mahluk sosial, memiliki kecenderungan untuk berbagi. Begitu ada info yang kita rasa penting, maka kita pun langsung share. Tanpa peduli, info yang kita share itu info akurat atau hoax.
Kondisi seperti tadi seringkali dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab . Tujuannya tentu saja untuk memperkeruh suasana. Sedih ya? 🙁
Nah, bagaimana sih caranya ngecek berita hoax dan mencegah diri sendiri ikut menyebarkannya? Cara ini bisa dimulai dari diri kita sendiri. Yuk, disimak, Maks!
Karena itu, kayaknya nggak ada salahnya nih kalau kita mulai ikut memperbaiki kondisi, dan bisa dimulai dari diri kita sendiri
6 Cara Ngecek Berita Hoax Dan Mencegah Diri Sendiri Ikut Menyebarkannya:
1. Pada saat membaca sebuah info atau berita, CEK, dari mana kita mendapatkan berita atau informasi tersebut. Kalau beritanya “Dapat dari grup sebelah …” , itu adalah pertanda kita harus hati-hati. Jangan share dulu info/berita tersebut, sebaiknya segera lakukan poin kedua berikut.
2. Segera cek ke media yang terpercaya.
Media yang bagaimana sih yang terpercaya? Diam sejenak dan amati perkembangan info tersebut. Biasanya nih, kalau hampir 90% media ngebahas, maka berita tersebut kemungkinan besar adalah benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Tapi kalau cuma baru 1-2 yang ngebahas, itu artinya kita bisa skeptis dulu. Nah, kalau memang hanya 1-2 media saja yang ngebahas, lakukan poin 3 selanjutnya nih.
3. Cek website media terkait.
Apa saja yang dicek? Yang pertama harus kita cek adalah URL website yang bersangkutan. Media abal-abal, URL-nya pasti aneh. Media besar selalu pakai nama brand-nya sendiri tanpa embel-embel lainnya. Misalnya CNN dot com, nbc dot com. Bukan nbc-real-news dot com, dan sebagainya.
Yang kedua yang perlu kita cermati dari situs terkait adalah About Us-nya. Media kredibel pasti mencantumkan info atau halaman About Us.
Selanjutnya, kita lihat image atau foto yang ada di laman situs tersebut. Media asli pasti pakai foto atau image mereka sendiri yang high quality. Kalau fotonya buram, tidak jelas, nah, coba deh, lakukan langkah berikutnya. Save image-nya, lalu cek dengan Google Image Search.
Di Google, tepatnya di kanan pojok atas klik opsi Gambar atau Image sampai gambarnya muncul. Akan muncul simbol kamera. Klik simbol kameranya, lalu unggah foto yang tadi disave dari situs yang meragukan tadi. Lalu lihat, apakah foto/image tersebut muncul di media lainnya?
Penelusuran lebih lanjut bisa dilakukan sampai akhirnya kesimpulan apakah situs tersebut bisa dipercaya atau tidak bisa kita dapatkan.
4. Selidiki, siapa yang sekiranya diuntungkan atau dirugikan dari berita yang tersebar ini?
Tahu nggak sih, bahwa ada lho bisnis berita hoax sekarang ini. Berita-berita palsu sengaja dibuat untuk tujuan tertentu, yang pastinya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu saja.
Misalnya nih, ada berita, beras langka! Lalu berita ini viral. Nah, ternyata berita ini dibuat agar kita panik lalu borong beras. Jelas kan, ada pihak tertentu yg akan meraih keuntungan banyak dari info bohong begini?
So, kalau di logika saja ada yang bisa meraih keuntungan ataupun kerugian banyak, info tadi sebaiknya kita stop di kita saja dan menahan diri supaya tidak ikut menyebarkan.
5. Curigalah pada sesuatu yang too good to be true atau too bad to be true. Misalnya, semua ibu rumah tangga besok akan digaji oleh negara. Nah, ini too good to be true kan ya? :v
Berita seperti ini perlu sekali kita cek dan ricek, juga kroscek ke mana-mana. Begitu juga sebaliknya, berita yang yang too bad to be true juga begitu, cek dulu!
6. Berita/info yang membuat kita menjadi terlalu emosional juga wajib dicurigai. Misalnya, kita jadi terlalu senang, terlalu sedih atau terlalu marah. Misalnya kita tidak suka akan sesuatu. Lalu ada info yang membuat kita semakin membenci sesuatu tersebut, info tersebut justru harus segera dicurigai. Cek dulu deh kebenaran beritanya. Jangan langsung saja menyebarkan karena kita terlalu emosi.
Ingat ya, jangan hanya cek ke satu sumber. Telusur juga ke beberapa sumber sekaligus!
Ada beberapa jenis berita/info yang rawan hoax nih, yaitu:
1. Prediksi bencana atau sesuatu buruk yang akan terjadi. Misal: kalau Anda tidak membagikan pesan ini pada 10 teman, maka besok Anda akan tertimpa kesialan.
2. Isu SARA. Ini yang sekarang banyak berkembang. Begitu ramainya, hingga sering sekali dimanfaatkan orang untuk mencari keuntungan.
3. Obat penyakit berat/mematikan yang tadinya tak pernah ditemukan obatnya. Kalau tiba-tiba info ini muncul tanpa ada berita penelitian dsb, sebaiknya sih hati-hati.
Ingat, bahwa tak ada hal yg too good to be true atau too bad to be true.
Jadii, yuk Mak, Teman-teman KEB, kita upgrade diri kita supaya lebih bijak dalam bermedia sosial dan menggunakan internet! Akan lebih baik kalau kita manfaatkan untuk kebaikan kan? Ya, kebaikan diri sendiri juga kebaikan orang lain 🙂
emak2 harus tetep jadi yang netizen yang cerdas lah 🙂
http://www.cakapcakap.com