Hayo, Maks, siapa nih yang tanggal di kalender masih muda alias awal bulan, tapi uang di dompet sudah menipis atau tinggal menghitung hari? Siapa yang kira-kira suka butuh asupan dana padahal baru saja menerima transferan gaji, baik dari kantor ataupun transferan dari suami? Pusing kan?! Atuhlah, Mak, rasanya kita butuh ilmu manajemen keuangan keluarga secara maksimal nih!
Iya tuh, Mak. Kita harus memiliki manajemen keuangan yang bagus biar nggak deg-degan setiap awal bulan. Biar bisa shopping ke mal tanpa rasa tanpa khawatir memakai uang belanja bulanan. Kira-kira apa saja yang harus diperhatikan dalam mengatur manajemen keuangan keluarga ya?
Simak terus yuk, Mak!
Tip Manajemen Keuangan Keluarga
Mengatur keuangan terutama bagi yang sudah berumah tangga bukanlah perkara yang mudah. Kita harus memiliki manajemen keuangan keluarga yang bagus, Mak, agar kebutuhan keluarga bisa terpenuhi semua dan masih menyisakan untuk tabungan, atau bahkan untuk investasi.
Manajemen keuangan itu untuk mengatur semua pemasukan dan pengeluaran agar selalu terkontrol dan tidak ada masalah ekonomi nantinya. Bagaimana cara mengatur keuangan keluarga itu? Simak tip berikut ini ya.
1. Pengeluaran Lebih Sedikit daripada Pemasukan
Hal pertama yang menjadi prinsip manajemen keuangan keluarga adalah pengeluaran tidak boleh lebih besar dibandingkan pendapatan. Prinsip ini harus ditanamkan secara kuat agar kita tidak mengalami kesulitan keuangan nantinya.
Kartu kredit, menjadi salah satu faktor besarnya minat belanja seseorang. Hal ini kadang yang membuat kita tanpa sadar telah menghabiskan uang lebih banyak daripada yang kita punya. Dan akhirnya kita dikejar debt collector karena tidak bisa melunasi cicilan.
Akan lebih baik jika kita menyimpan uang dalam bentuk deposit dan rencanakan pengeluaran dan belanja sebaik mungkin agar terhindar dari istilah “besar pasak daripada tiang”.
2. Catat Pengeluaran
Salah satu hal yang membuat pengeluaran membengkak adalah tidak adanya catatan, sudah seberapa banyak kita membelanjakan uang kita. Untuk itu, penting sekali membuat catatan untuk apa saja uang tersebut kita keluarkan.
Mulailah dengan membuat catatan setiap belanja atau membeli barang. Mencatat biaya transportasi, biaya rekreasi, biaya ke dokter, dan semua hal yang membutuhkan uang dalam satu bulan tersebut.
Amati setiap pengeluaran dalam satu bulan tersebut dan lihat sudah seberapa banyak kita menghabiskan uang dan mungkin sebagian habis untuk hal-hal yang kurang penting. Jika sudah tahu, bulan-bulan ke depannya pasti akan lebih bijak dalam manajemen keuangan keluarga.
3. Berpikir Sebelum Membeli Sesuatu
Banyak dari kita yang membeli hanya karena nafsu, tanpa berpikir dahulu apakah barang tersebut memang kita butuhkan atau tidak. Hal ini akan berujung penyesalan karena barang tidak terpakai atau tidak sesuai keinginan.
Sebelum memutuskan mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu, pikirkan dahulu matang-matang. Jika perlu konsultasikan kepada orang yang paham akan keuangan, seperti konsultan keuangan, agar bisa mengambil keputusan secara lebih bijak dan terkontrol.
4. Jangan Membeli Sesuatu yang Memang Kita Tidak Sanggup
Banyak orang yang memanfaatkan kartu kredit atau cicilan untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan tanpa memikirkan apakah mereka sanggup membayarnya atau tidak. Hal inilah yang nantinya akan menyusahkan kita, dan tak jarang yang akhirnya terjerak utang dan diteror debt collector.
Penting sekali untuk kita memahami seberapa besar kemampuan kita untuk memiliki sesuatu. Jika memang hal tersebut terlalu besar dan berat untuk kita, akan lebih baik kalau kita nggak usah ambil saja, Mak, karena hanya akan menghancurkan keuangan kita.
Belilah barang yang sesuai dengan kemampuan. Jangan hanya karena ingin terlihat memiliki gaya hidup mewah, kita sampai mengesampingkan nalar dan akal sehat. Jika semua keinginan kita ingin dituruti, pasti tak akan ada habisnya.
5. Segera Bayar Tagihan
Jika kita memiliki tanggungan, seperti tagihan listrik, tagihan telepon, tagihan kendaraan, dan juga tagihan kartu kredit, segera bayar secepatnya. Hal ini pastinya penting agar kita terhindar dari bunga atau denda yang dibebankan jika sampai telat membayar tagihan.
Hal ini juga sangat penting agar tidak mengganggu biaya kebutuhan lainnya. Dengan memisahkan atau membayarkan terlebih dahulu semua beban tagihan, akan membuat kita lebih tenang untuk mengatur pengeluaran bulanan lainnya.
Baca yuk: Kunci Keuangan Keluarga yang Sehat
6. Sisihkan untuk Tabungan
Jika kita biasanya menyisihkan tabungan dari sisa gaji atau pengeluaran, maka mulai sekarang cobalah untuk menempatkan tabungan pada bagian tersendiri dari uang yang kita miliki. Itu artinya, kita mencoba menyisihkan gaji untuk tabungan, sebelum kita menggunakan untuk keperluan sehari-hari lainnya.
Selain membuat kita tetap memiliki tabungan di saat uangnya lainnya sudah habis, hal ini juga berguna untuk menekan pengeluaran-pengeluaran yang tidak terlalu penting. Alihkan saja untuk kebutuhan yang mungkin terjadi dadakan.
7. Investasi
Setuju nggak sih, Mak? Dibandingkan harus menghabiskan uang untuk hal yang kurang bermanfaat, akan lebih baik jika kita menginvestasikannya untuk keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang?
Kita bisa memilih asuransi, reksadana, membeli emas, atau properti yang keuntungannya bisa dinikmati di masa yang akan datang. Karena prinsip investasi memang berbeda dengan tabungan yang bisa diambil kapan saja.
Dengan cara seperti ini kita tidak hanya membuat uang kita aman, namun juga bisa mendatangkan keuntungan di masa depan.
8. Buat Daftar Keinginan Jangka Panjang
Untuk menghindari uang kita habis untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, maka ada baiknya kita membuat daftar keinginan jangka panjang. Kita bisa mulai dengan memikirkan untuk membeli kendaraan, membeli rumah, liburan keluar negeri, atau apa pun yang bisa membuat kita prioritas kita tertuju akan hal tersebut.
Dengan membuat daftar keinginan jangka panjang, maka setiap kali ingin membelanjakan uang pasti akan berpikir dua kali karena ada prioritas lain yang lebih penting. Keinginan untuk hal-hal yang tak perlu jadi bisa direm kan?
9. Keterbukaan
Satu lagi kunci kesuksesan dalam manajemen keuangan keluarga, yaitu keterbukaan satu sama lain. Jangan sampai suami atau istri memiliki tabungan atau simpanan yang tidak diketahui oleh pasangannya.
Walaupun tujuannya baik, untuk biaya tak terduga atau biaya rekreasi keluarga, namun bisa menjadi buruk ketika salah satu pihak tidak diberi tahu. Jadi merasa kurang dipercaya,, Mak.
Maka dari itu, ada baiknya semua hal tentang keuangan dibicarakan bersama supaya bisa saling memahami.
Pihak suami harus jujur kepada istri soal pemasukan yang ia dapatkan. Begitu pun dengan istri, harus selalu lapor dulu ke suami, mengenai semua pengeluaran ataupun rencana keuangan keluarga.
Dengan begitu, antara suami dan istri ada kepercayaan satu sama lain mengenai keuangan keluarga.
Itulah beberapa tip manajemen keuangan keluarga yang harus kita lakukan kalau pengin tetap aman meski di tanggal tua.
Pada dasarnya semua kebutuhan hidup manusia itu sama, hanya ‘papan, sandang dan pangan’. Yang membedakan hanya gaya hidup yang kadang justru menjadi bumerang untuk kita sendiri.
Tak perlu mengikuti gaya hidup orang lain, Mak. Cukup hidup dengan kemampuan kita sendiri, sehingga kita akan terhindar dari hal-hal yang bisa menganggu keseimbangan keuangan keluarga.
Wah makasih tipsnya, sangat berguna sekali.
Btw bener banget nih mak, mengukur kemampuan itu penting banget. Dulu waktu gadis, enggak mikir nabung, yang penting gajian dan hatiku senang. Sekarang anak udah mulai sekolah, jadi lebih kerasa makin banyak kebutuhan. Memang sih ya, harus ada masalah dulu baru kita bisa belajar dan lebih prepare planning ke depan 🙂