Zaman sekarang, blogger sudah dianggap profesi, yes? Meski belum ada semacam badan profesi yang resminya. Sudah banyak juga nih blogger Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai fulltime professional blogger, alias blogger profesional penuh waktu. Artinya, mereka menjalaninya bukan lagi sebagai pehobi atau pengisi waktu luang lagi. Tapi blog dijalankan sebagai media bisnis yang menguntungkan.
Definisi blogger profesional sendiri, menurut saya, sebenarnya juga luas banget. Tapi di sini, saya hanya akan membatasi pada lingkup menjadi profesional, berkaitan dengan job-job yang biasa kita kerjakan saja deh ya 🙂 Yaitu di seputar event dan juga sponsored post.
So, seperti apa sih seorang blogger profesional itu seharusnya? Ternyata ada beberapa hal nih yang seharusnya dipunyai oleh seorang blogger propesyenel, Mak.
7 Hal yang Harus Dipunyai oleh Seorang Blogger Profesional
1. Komitmen
Ini adalah yang utama dan pertama dipunyai oleh seorang blogger profesional. Tanpa satu ini, ia “hanyalah” seorang blogger, bukan profesional.
Apa sih komitmen? Ya, kalau menurut KBBI sih artinya perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak. Tanggung jawab, gitu deh, ya singkatnya.
Lebih jelas, kita pakai contoh ilustrasi saja.
“Aku malas ah update blog hari ini. Besok sajalah, kalau sudah mood.” <– bukan suatu bentuk komitmen.
“Aku harus update blog, soalnya pembaca blogku sudah menunggu artikel terbaruku soal event yang baru saja aku datangi.” <– bentuk komitmen.
“Wah, hari ini nggak sempat posting. Besok saja deh, gpp.” <– bukan suatu bentuk komitmen.
“Hari ini memang hectic banget. Tapi pokoknya pasti bisa terpublish artikelnya. Soalnya sudah ditunggu klien.” <— bentuk komitmen.
Nah, makanya, setiap kali menerima penawaran job sponsored post atau undangan event, kita mesti mempertimbangkannya masak-masak ya. Jangan sampai nih, udah deal, eh tahunya kita nggak bisa memenuhi tugas dengan baik, dengan alasan apa pun.
Kan bukan urusan klien, kalau anak kita rewel ketika kita sudah mau berangkat memenuhi undangan? Juga bukan urusan klien, kalau kita harus keluar kota sehingga tak bisa posting artikel tepat waktu? Yang mereka tahu hanyalah kita sudah mendapatkan undangan dan konfirmasi akan datang, atau sudah mendapatkan brief untuk bisa posting di hari tertentu, jam tertentu. Ya masa mereka harus terpaksa memaklumi kalau anak-anak rewel, atau kita mau liburan dulu?
Nggak gitu mainnya, Mak. Ini bukan bentuk komitmen sebagai seorang blogger profesional.
Kalau memang kita sudah bisa memprediksi akan kesulitan memenuhi kewajiban, maka akan lebih baik jika kita tak usah memaksakan diri. Kenapa begitu? Banyak alasannya. Di antaranya:
- Pihak klien tidak perlu membuang waktu dan tenaganya karena kalau kita mangkir tuh mereka mesti putar otak mencari pengganti.
- Agar kesempatannya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh yang lain yang mungkin lebih cocok untuk jobnya.
2. Kalau sudah berjanji memenuhi undangan event, maka cari tahu aturan main
Misalnya, adakah dress code yang harus dipatuhi? Atau, boleh nggak membawa anak-anak? Well, yang terakhir ini mestinya ditanyakan sebelum berkomitmen datang ke acara sih ya?
Pokoknya cari tahu deh info sebanyak-banyaknya tentang event yang sedang berlangsung. Sekalian riset, Mak, biar dateng ke event tuh kita nggak ngeblank. Seperti yang sudah saya tuliskan tempo hari, soal tip menulis reportase.
Persiapan datang ke event itu mahapenting lo!
3. Datanglah tepat waktu
Ini juga bagian dari komitmen ya, Mak. Usahakan untuk datang tepat waktu. Lebih cepat malah bagus juga. Biar sempat networking dulu. Tsah.
Udahlah datang terlambat, malah pas hampir selesai pula acaranya. Udah gitu, dress code salah. Terus pas acara berlangsung, bukannya mengikuti acara dengan saksama, malah sibuk ngobrol sendiri sana sini. Hadeh.
Tapi saya sih percaya. Emak-emak member KEB mah nggak pernah kek gini. Yekan, Mak? 😀
4. Selama event, bersosialisasilah selayaknya
Boleh dong kalau mau sapa-sapa penggemar eh teman-teman lain yang juga datang ke acara, yes? Boleh juga mau sapa-sapa penyelenggaranya.
Tapi ya selayaknya aja, Mak. Saat event atau acaranya sudah mulai, maka ikuti acaranya dengan saksama. Jangan lagi mondar-mandir. Duduklah tenang, lalu ikuti.
5. Untuk job review: patuhi brief
Seperti halnya undangan ke event atau acara, kita pasti akan diberi aturan main yang biasa disebut brief.
Jadi, cermati brief dengan saksama ya, Mak. Biasanya kan ada tuh tulisannya mesti gimana. Share mesti gimana. Dan seterusnya kan ya?
Baca sampai paham betul tugas Emak ya? Tanyakan jika ada yg kurang paham. Ini juga termasuk, apakah Emak bisa memenuhi target? Bisakah memenuhi deadline? Sanggup melaksanakan semua hal yang diminta oleh klien?
Ingat, Mak. Komitmen.
Semua yang ada di brief akan jadi tanggung jawab kita. Jadi, kalau memang oke, ya katakan sanggup. Kalau enggak ya, ya sudah. Pasti akan ada rezeki lainnya untuk Emak 😉
6. Capai target
Ini nih ya, biasanya yang berat 🙂 Ssst. Dilan aja mungkin juga nggak kuat kalau soal target job blogger profesional mah. 😆
Ini juga harus kita pahami sejak awal ya, Mak. Apa sih yang ingin dicapai oleh klien? Kira-kira kita bisa nggak memenuhinya ya?
Balik lagi, Mak, ke komitmen.
Target di sini bisa 2 macam, Mak.
- Waktu
- Objektif, misalnya seperti pageview minimal mesti berapa, impression mesti berapa dst.
Nah, dua-duanya harus dipenuhi. Deadline harus dipatuhi. Kapan mesti posting? Kapan mesti kirim laporan?
Sekali saja deadline-deadline ini dilanggar, bisa jadi catatan khusus di track record kita.
Jadi, saat kita sudah menyanggupi sebuah job–apa pun itu–ingat itu sebagai komitmen, lalu kerahkan semua daya dan usaha untuk capai target.
That’s how it works, Mak.
7. Kirim laporan tepat waktu
Soalnya habis posting tulisan, banyak yang anggap sudah selesai nih. Padahal masih ada 1 tugas lagi, yaitu kasih laporan.
Jadi, prosesnya kan gini brief datang > kita kerjakan tulisan dan tayang di blog >Â promosikan biar banyak yang baca >Â kirim laporan > invoice cair
Nah, kalau sudah menjalankan tahap 1, 2, 3 … ya jangan tahu-tahu pengin langsung ke tahap kelima. 😆
Setiap tahap mesti terlaksana dengan baik, baru bisa ke tahap berikutnya. Jadi, jangan pernah tunda untuk mengirim laporan seperti yang diminta. Karena akan ada beberapa akibat terjadi kalau laporan telat dikirim. Salah satunya, invoice semakin telat cair.
Kalau seumpama nggak cuma kita sendiri yang dapat job, semisal ada 10 orang blogger lain, mereka juga jadi “menanggung” keterlambatan kita kan, Mak? Mereka jadi ikutan telat karena kita. Jadi, jadi terhambat semua deh, hanya karena kita yang tarsok-tarsok.
Nah, itu dia beberapa hal yang mesti kita ingat jika kita ingin menjadi seorang blogger profesional
Ada tambahan, Mak? Boleh ditambahkan di kolom komen ya?
Sampai ketemu lagi di tip blogging berikutnya.
Meski belum pernah lakukan dua hal di atas karena belum berani dan sikon, saya kira harus membekali diri dengan gawai yang memadai agar bisa siap lakukan penulisan, penayangan, promosi di berbagai media, dan pelaporan secepatnya tanpa penundaan serta tepat waktu. Saat ini saya belum punya gawai yang memadai jadi harus sabar sampai segalanya bisa siap. Saya telah belajar dari grup KEB di FB kala pertama kali ikut drop link, dengan sabar seharian, dari mulainya sampai larut malam, mengerjakan tugas sampgi selesai dan bisa secepatnya, padahak saya baca dengan sabar dan menikmati setiap tulisan agar beroleh ilmu yang bermanfaat ditambah komentar cukup panjang yang relevan. Lnga kala bisa isi laporan sudah selesai setelah semua nama diberi jempol. Pun dalam grup blogwalking, saya hanya akan ikut jika memang tak ada aral. Tak akan sibuk, komputer yang kerap ngadat bisa menyala, paket data masih tersisa beberapa hari, dan cukup sehat. Alasan untuk menunda malah akan membuat saya tak tenang. Syukurnya saya bisa selesaikan tepat waktu. Pernah juga kala daftar ikut list, malah mati lama. Masih bisa pakai ponsel, dan kala listrik menyala, rela begadang sampai tugas kelar sebelum pagi. Bisa tidur nyenyak karena wbktu yang 2×24 jam telah dimanfaatkan dengan baik. Intinya, meski ada kendala atau harus disambi lakukan hal lain, tetap prioritaskan hingga selesai agar tenang dan tak merepotkan orang lain. Semoga tahun ini saya punya gawai baru. Aamiin.