Kalau dengar tentang food blog, apa yang terbayang, Mak? Terutama soal kontennya.
Pastinya nggak jauh-jauh dari review restoran, kafe, atau tempat-tempat makan gitu ya? Ditambah postingan resep. Yes? Apa lagi, Mak?
Nah, review resto, kafe, serta postingan resep ini adalah beberapa microniche yang memang tercakup dalam niche food blog. Masih ada beberapa lagi yang lain lo.
Food blog memang salah satu niche blog paling populer. Kalau Emak tertarik untuk mengembangkan blog Emak di niche ini, yuk, kita bahas saja langsung ya.
Tip Membangun dan Mengembangkan Food Blog
1. Definisikan topik bahasan
Nah, balik lagi ke topik bahasan konten, Mak.
Misalnya food photography, yang ternyata juga dimasukkan sebagai microniche dalam food blog. Juga, healthy eating, yang berfokus ke seputar makanan sehat. Ada lagi diet food, yang fokus bahasan ke makanan-makanan yang diperuntukkan buat mereka yang menjalani program diet, dan masih banyak lagi.
Untuk microniche resep masakan sendiri itu juga bisa dibagi ke dalam beberapa microniche lagi. Misalnya saja, resep masakan nusantara. Atau resep masakan western, atau oriental.
Meskipun ada “dalil” bahwa semakin fokus semakin bagus, tapi menurut saya sih tetep jangan sampai menyiksa diri sendiri karena kita keukeuh terlalu konsisten juga. Misalnya, memang mau fokus ke masakan nusantara. Tapi pengin ngereview makanan di resto tertentu yang western punya. Ya enggak apa-apa, sebagai diversifikasi kan. Biar nggak bosen juga.
Kita punya niche itu untuk bantu supaya fokus kok. Tapi bukan untuk menyiksa diri sendiri. Sesekali menapak ke luar ya boleh bangetlah.Yang penting kan hepi. Iya nggak?
2. Find your personality
Emak pengin dikenal sebagai food blogger yang kayak gimana nih? Temukan karakter Emak yang unik, dan menonjol. Supaya apa sih? Ya, supaya lebih mudah dikenali di antara bloger-bloger yang lain.
Personality ini bisa diraih dari apanya aja ya?
Misalnya, dari gaya bercerita. Sama-sama resep nasi goreng, yang satu langsung aja taruh resep di blog lalu disertakan food science-nya. Yang lainnya, taruh resep nasi goreng, lalu punya cerita personal yang disertakan. Dua-duanya unik, dan merepresentasikan personality masing-masing. Yang satu lebih cerita personal, yang lainnya dari sisi science.
Bisa juga dari gaya foto. Yang satu dark mood, yang lainnya vintage mood foto-fotonya. Ini juga bisa jadi personality.
So, find yours ya. Semakin spesifik, semakin unik, semakin baik.
3. Tentukan waktu terbaik untuk update
Nah, yang ini saya tahu banget, kalau update food blog mah enggak bisa sesering niche lain ya, misal kayak beauty blog atau lifestyle blog. Kan bloggernya mesti masak ya, Mak! Terus prosesnya menyiapkan satu artikel itu bisa cukup makan waktu deh. Karena ada foto-fotonya. Belum lagi ditambah video, endebrai endebrai …
Well, kalaupun memang bisa sering-sering update sih ya bagus banget. Tapi kalau enggak, coba tentukanlah seberapa sering blog mesti diupdate, sesuaikan dengan kemampuan kita.
Untuk food blog yang isinya review-review makanan kan juga nggak tiap hari bisa nemu makanan yang layak direview, kali ya? Sama aja nih kasusnya. Find your time ya.
Misalkan satu minggu sekali aja kayaknya sudah bagus. Mau diseringin? Boleh banget!
4. Perhatikan tren food blog
Adalah penting juga buat kita untuk tau tren, Mak, meskipun sebenarnya kitalah yang seharusnya menciptakan tren #eaaa
Tapi tren ini penting sih, terutama utk bisa menarik pembaca. Kan orang-orang suka yang kekinian. Kalau yang ketinggalan zaman mah, pada males biasanya. Hihihi. So, ada bagusnya juga kalau kita juga bahas tren-tren foodie kekinian. Misal, ada gerai apa gitu yang baru in town, ya kita juga nyobain. Lalu, ulas di blog. Pastinya ya disesuaikan dengan microniche-nya ya, Mak. Kalau ada.
5. Investasi untuk foto terbaik
Nah, sebentar. Jangan salah paham dulu, kalau saya menyarankan untuk beli kamera yang mahal ya, Mak. Investasi nggak melulu tentang hal-hal yang seperti itu sih.
Ini bisa berarti adalah investasi waktu untuk belajar, memperdalam teknik fotografi demi mendapatkan foto-foto makanan yang bagus dan mouth watering. Memangnya foto-foto itu penting untu food blog? Wah, penting banget!
Adalah penting banget buat seorang food blogger utk bisa bikin ngiler pembacanya. 😆 Dan hal ini tuh bisa dicapai salah satunya dengan menampilkan foto-foto makanan terbaik. Dan, food photography ini memang tekniknya beda dengan teknik fotografi pada umumnya. Ada trik-triknya tersendiri gitu deh.
Nah, ini ada artikel tentang food photography part 1 dan part 2 di web KEB ini. Sila disimak ya.
Demikianlah beberapa tip untuk membangun dan mengembangkan food blog, buat yang pengin punya atau baru mau mulai.
Ada tambahan? Boleh langsung ditulis di kolom komen ya, Mak!
Semoga bermanfaat.
Kalo saya, minimal seminggu sekali nulis resep di blog hehe. Dari yang satu resep… Beberapa bulan kemudian dijadiin satu artikel. Misalnya resep 5 olahan ayam dll.. Sejak ada ig, makin semangat bikin resep, motret makanan dan bikin konten video. Seringnya dari ig lari ke blog, jadi deh satu, dua artikel.
Makasih mak sharingnya^^