Buat para Emak yang hobi main Twitter pasti paham deh, kalau ada satu hashtag yang lagi trending, pasti ada saja puluhan bahkan ratusan tweet dengan isi yang nggak nyambung dengan hashtag-nya. Bentuknya seringkali tweet promosi jualan sampai dengan promosi website abal-abal.
Tahukah Emak kalau hal ini disebut juga dengan Hashjacking? Nah sebelum asal menggunakan hashtag yuk kita belajar dulu apa itu yang dimaksud dengan Hashjacking.
Apa Itu Hashjacking?
Hashjacking adalah ketika seseorang membajak hashtag yang kita atau orang lain gunakan untuk mempromosikan media sosial mereka ataupun produk mereka sendiri meskipun hashtag tersebut tidak relevan dengan konten mereka.
Misalnya saja nih, lagi trend hashtag #KeyboardEnakBanget untuk kampanye salah satu brand keyboard dan tiba-tiba ada perusahaan makanan yang enggak ada hubungannya dengan seenaknya membajak hashtag tersebut dengan nge-tweet “guys kita lagi promo 1 plecing kangkung dapet free es teh lho #KeyboardEnakBanget”
Coba Emak perhatikan, enggak ada hubungannya kan antara plecing kangkung dan hashtag-nya? Mau diutak atik dengan konten seperti “main #keyboardenakbanget sambil makan plecing enak banget lho guys” itu tetep enggak akan berguna karena tetep nggak nyambung antara topik hashtag dengan si konten.
Nah contoh ini bisa terjadi dalam beraneka skenario nih, mulai dari giveaway yang isi tweetnya nggak nyambung dengan hashtag-nya sampai dengan orang yang promosi akun tidak senonoh dengan mencantumkan segala hashtag yang lagi trending. Hayo ngaku, Emak pasti pernah lihat tweet semacam ini
Contoh lain nih, biasanya banyak Blogger yang nakal menggunakan hashtag yang lagi trending untuk mendapatkan traffic dari Media Sosial. Padahal nih ya Mak, kalau kita sembarangan promosi blog dengan hashtag yang tidak berkaitan malah blog kita bisa dikira sedang spamming lho. Akibatnya link blog kita malah di-ban oleh Media Sosial karena dianggap sebagai link spam.
Nggak hanya di Twitter aja, kasus ini juga banyak ditemui di Tiktok supaya video yang di-post bisa masuk FYP alias For You Page. Kasus Hashjacking juga banyak ditemui di platform Instagram, dimana banyak content creator yang berusaha untuk masuk ke Explore Page atau beranda dengan cara nge-spam hashtag. Walhasil akhirnya banyak content creator dan selebgram yang terkena shadowban karena menggunakan Hashtag yang dianggap spam oleh Instagram.
Boleh Tidak Melakukan Hashjacking?
Sebaiknya Emak jangan melakukan Hashjacking. Kenapa? Karena nggak ada untungnya Mak! Percaya deh.
Misalnya saja begini nih, Emak pengen ‘nebeng’ hashtag yang lagi naik daun untuk mempromosikan bisnis jualan cemilan Emak biar keliatan sama lebih banyak orang di luar sana yang lagi kepo hashtag tersebut. Nah kira-kira apakah orang yang melihat konten emak dengan hashtag tersebut akan merasa bahwa konten Emak itu relevan dengan apa yang mereka cari?
Enggak kan?
Malahan orang akan merasa kalo konten Emak hanya sekadar ngespam (dan bikin ilfeel kalo kata anak jaman sekarang), Apalagi kalau Hashtagnya adalah Hashtag buzzing Mak. Salah-salah Emak malah kena report massal sama Netizen.
Hashjacking Dapat Merusak Branding Image
Mudahnya, sembarangan menggunakan hashtag bisa merusak image branding Emak. Kalau Branding kita sampai rusak bisa jadi malah kita yang susah untuk mendapatkan job kedepannya.
Lebih parah lagi kalau misalnya hashtag yang kita gunakan itu bukan hashtag yang tepat. Misalnya saja menggunakan hashtag duka cita untuk berjualan. Wah, bisa jadi Emak malah menjadi bulan-bulanan Netizen dan diboikot lho Mak!
Shadowbanned, Dampak Lain Hashjacking
Dampak lainnya adalah bisa jadi Emak akan di-shadowbanned. Shadowban ini bukan berarti akun Emak ke-banned permanen begitu ya, hanya saja konten yang Emak buat tidak akan tampil di beranda followers Emak. Jangankan trending, FYP atau explore page, muncul aja enggak!
Shadowban terjadi ketika konten yang dibuat dianggap Spam atau tidak relevan dengan followers ataupun hashtag yang emak gunakan. Walhasil konten yang Emak buat ‘disembunyikan’ oleh platform tersebut.
Shadowbanning ini tujuannya sebenarnya baik, karena siapa sih yang nggak males buka media sosial kalau isinya spam semua? Hanya saja karena dilakukan secara otomatis melalui algoritma, akhirnya seringkali terjadi ‘salah’ shadowbanned seperti #BeautyBlogger yang pernah masuk dalam hashtag yang di-shadowbanned Instagram
Meski tidak ada yang tahu persis apakah shadowbanning ini berlaku untuk semua konten atau khusus untuk konten yang dianggap spam saja, sebaiknya Emak tetap menghindari praktek Hashjacking dan kenali hashtag yang Emak pakai yaaaaa!
Menggunakan Hashtag Yang Benar dan Aman
Sebenarnya Hashtag itu powerful sekali lho mak! Kalau Emak bisa menggunakan Hashtag dengan baik, bukan tidak mungkin Emak bisa viral dengan mudah.
Yang perlu Emak ketahui adalah sekarang kebanyakan platform Media Sosial sudah menggunakan Algoritma yang berfokus pada kebiasaan Emak dalam menggunakan platform tersebut. Waduh, gimana tuh misalnya?
Contoh mudahnya, Emak sering ‘mampir’ dan kepo ke akun akun yang berjualan Skincare, nantinya Emak akan mendapatkan promosi atau istilahnya suggestions dari akun-akun yang berjualan skincare juga. Demikian pula dengan hashtag ya mak, jika emak follow atau kepo hashtag-hashtag tertentu besar kemungkinan Emak akan mendapatkan konten-konten yang berhubungan dengan hashtag tersebut.
Jadi sebaiknya Emak harus tetap riset mengenai hashtag yang sesuai dengan konten Emak sebelum mem-posting konten. Untuk Twitter, Emak juga bisa melakukan repost konten dengan hashtag jika hashtag tersebut relevan dengan konten Emak.
Sebaliknya juga, Jangan terlalu banyak menggunakan hashtag dalam konten yang Emak unggah. Terlalu banyak Hashtag juga bisa membuat Emak dianggap melakukan spamming.
Apa Yang Harus Emak Lakukan Jika Hashtag Emak yang Dibajak?
Nah bagi Emak yang bekerja untuk brand atau memiliki brand sendiri dan hashtag yang Emak gunakan di ‘bajak’ oleh kompetitor, jangan khawatir karena hashjacking sendiri merupakan hal yang biasa dalam dunia media sosial. Emak nggak perlu langsung marah-marah dan mengklaim Hashtag tersebut ya mak.
Sebuah Hashtag di media sosial memang dapat digunakan oleh siapa saja. Jika Hashtag Emak dibajak, Emak bisa mengabaikan hal tersebut atau malah mengajak si ‘pembajak’ untuk bekerjasama. Jika Hashjacking dilakukan oleh satu atau dua akun anonim rasanya agak melelahkan juga jika Emak harus bertengkar dengan orang-orang ini.
Tetap post Hashtag yang Emak gunakan secara rutin agar konten-konten yang tidak sesuai ini tidak muncul lagi. Jika Emak bisa mengajak followers Emak untuk turut serta menggunakan hashtag ini untuk konten-konten yang relevan, bisa banget lho mak.
Tapi jika Hashtag digunakan oleh komunitas misalnya, Emak bisa mengajak komunitas tersebut untuk bekerjasama dengan Brand Emak lho! Membebaskan hashtag emak untuk dipakai oleh siapa saja akan membuat brand Emak mendapatkan eksposur yang lebih besar.
Jadi tidak perlu berkecil hati Mak! Tetap gunakan hashtag yang sesuai dengan brand Emak terus!
Itu tadi sekilas soal Hashjacking, kira-kira bagaimana pengalaman emak selama ini? Apakah Emak sering melihat Hashjacking? Ceritakan pengalaman Emak di kolom komentar yaaaa!