Tren yang sedang berlaku sekarang adalah konten dalam bentuk video, lantaran dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk berinteraksi dengan audiens. Pertanyaannya adalah, di mana sebaiknya kita memposting video? Well, bisa di banyak tempat sih. Instagram Reels atau TikTok oke. Tapi tentu saja, media sosial berbasis video yang utama adalah channel YouTube.
YouTube adalah platform video terbesar di dunia dengan pengguna aktif lebih dari 2 miliar. YouTube juga merupakan platform media sosial terbesar kedua, tepat di belakang Facebook, dan menurut Oberlo, di tahun 2019 hampir delapan dari sepuluh atau sekitar 78,8% pemasar menganggapnya sebagai platform yang paling efektif sebagai channel marketing. Well, kita sebagai bloger juga bisa memanfaatkan untuk hal yang sama lo, Mak. Objeknya apa lagi kalau bukan konten blog kita.
YouTube juga merupakan platform pilihan pengguna yang berusia 18 hingga 44 tahun. Namun, penting juga untuk dicatat bahwa YouTube mulai menjadi populer di kalangan generasi yang lebih tua. Oberlo menyatakan bahwa, 51% orang tua, di atas usia 75, yang menggunakan internet juga menonton video di YouTube lo!
So, kalau soal perkembangan, kita tak perlu khawatir deh ya. Tinggal mikirin konten aja nih. Gimana caranya membuat channel YouTube yang sesuai dengan persona kita?
Jangan khawatir, di artikel kali ini kita akan ngobrolin soal optimasi channel YouTube yang cocok dengan kepribadian Emak.
Optimasi Channel YouTube
Siapkan semua elemen branding
So, nantinya dalam channel YouTube milik kita, akan perlu membuat gambar sampul, gambar profil, dan beberapa video yang ingin ditonjolkan. Maka, siapkanlah elemen branding yang diperlukan, seperti siapkan logo jika perlu, atau misalnya jika ada elemen yang lain.
Tampilan channel kita bisa menjadi hal pertama yang dilihat oleh pengunjung baru, dan pastinya kita ingin membuat kesan pertama yang kuat. Jadi, buatlah dengan sungguh-sungguh.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan ketika mempersiapkan gambar branding untuk channel YouTube Anda.
- Ikon Channel, disarankan seukuran 800×800 piksel, ditampilkan sebagai 98×98 piksel.
- Banner channel, berukuran 2.560×1440 piksel, area aman untuk seluler dan web (tanpa pemotongan teks dan logo) adalah 1546 x 423 piksel.
Untuk lebih jelasnya, Emak bisa cek cheat sheet ukuran berbagai konten visual media sosial ini.
Pembuatan Channel YouTube
Membuat channel YouTube itu cukup sederhana kok. Berikut yang perlu dilakukan:
- Login ke akun Google yang sudah ada, atau buat akun baru khusus untuk akun blog YouTube Emak.
- Setelah membuat akun Google, perhatikan di beranda YouTube.
- Di beranda YouTube, klik ikon avatar di sudut kanan atas layar. Klik “Saluran saya”
- Untuk pembuatan akun YouTube pribadi, masukkan nama depan dan belakang Anda ke kolom yang diperlukan. Untuk pembuatan akun YouTube for Business, klik “Gunakan bisnis atau nama lain” yang akan mengarahkan kita ke halaman tempat kita dapat memasukkan nama bisnis kita.
- Klik “Buat” untuk mengaktifkan akun YouTube baru Emak.
Tulis Deskripsi dan Isi Tentang Halaman
Meskipun sering diabaikan, sangat penting untuk memiliki deskripsi menarik untuk channel Emak yang akan mendorong orang untuk subscribe. Seperti yang dikatakan Sprout Social, YouTube tidak hanya tempat sebagai ajang eksis, tetapi juga bisa jadi media sharing blog sehingga menjangkau lebih banyak pembaca.
Buat deskripsi yang mengandung kata-kata kunci yang Emak targetkan. Misalnya, sebutkan niche blog Emak seperti blog parenting, atau food blogger, dan sebagainya. Jangan lupa jug ada call to action ya, seperti ajakan untuk subscribe, cek ke blog untuk artikel-artikel topik A, B, C lainnya yang juga akan sangat bermanfaat, dan sebagainya, sesuai dengan branding yang Emak bangun.
Menurut Sprout Social, bagian terakhir dari deskripsi channel ini adalah yang paling penting lo! Emak juga dapat menambahkan tautan ke beranda, profil sosial, dan tempat lain yang Emak inginkan. Tautan ini juga akan meng-generate trafik berkualitas. YouTube memungkinkan kita menambahkan hingga 5 tautan dan teks hyperlink yang dapat disesuaikan hingga 30 karakter.
Playlists
Playlist adalah cara mudah untuk memamerkan berbagai jenis konten yang sudah Emak buat.
Kalau ada topik-topik sejenis, Emak bisa membuat roundup khusus menjadi playlist yang menarik. Playlist ini akan dapat memudahkan Emak menemukan konten dan mendorong penonton untuk menonton video Emak yang lain juga. Pasalnya, ketika seseorang selesai menonton satu video dalam playlist, maka secara otomatis YouTube akan langsung melanjutkan ke video pada list selanjutnya.
Buat video unggulan atau channel trailer
Kita juga diperbolehkan untuk menampilkan trailer channel di bagian atas laman beranda YouTube milik kita lo, Mak. Jadi, jangan lupa untuk membuat video khusus yang bisa ditaruh di bagian ini ya.
Pastikan video trailer ini sesuai dengan deskripsi channel yang sudah Emak tentukan.
Channel dan Aktivitas Unggulan
YouTube bukan hanya sebuah layanan berbagi video, tetapi merupakan jejaring sosial besar dengan jutaan kreator. Sprout Social merinci mengapa penting untuk menunjukkan bahwa kita adalah bagian dari komunitas kreator ini.
Pasalnya, sama seperti jejaring sosial lainnya, YouTube mewakili komunitas. Karena itu, ya beraktivitaslah selayaknya berada dalam komunitas. Artinya, ada baiknya Emak juga menonton video-video lainnya, ngelike, meninggalkan komen, dan sebagainya, seperti pada umumnya Emak berkomunitas.
Optimalkan konten video
Berikut beberapa hal yang bisa Emak lakukan demi konten video channel YouTube yang lebih optimal performanya.
Kata kunci
Terapkan kata kunci ke judul video yang Emak buat. Sesuaikan juga dengan nama file, tag, dan deskripsi. Jika memungkinkan, Emak juga dapat menempatkan kata kunci di nama channel, karena hal ini dapat membantu SEO.
15 detik pertama
Rentang perhatian netyjen itu sangatlah pendek, rata-rata hanya sekitar 8 detik. Ini berlaku baik untuk konten tertulis maupun video.
So, jika Emak ingin orang-orang menonton video Emak sampai selesai, maka pastikan 15 detik pertama video Emak dapat menarik penonton untuk bertahan.
Video Panjang
Nah, sekilas, optimasi yang berikutnya ini adalah kontradiksi terhadap langkah optimasi sebelumnya. Aneh bin ajaib sih memang.
Attention span, alias rentang perhatian, orang memang pendek, tetapi justru banyak orang yang suka dengan konten video yang panjang. Saat mereka menonton video Emak yang panjang dan mereka merasakan manfaatnya, maka mereka pun akan mencari video Emak yang lainnya juga.
Video yang mencapai durasi 10 menit sering kali dapat mencapai watching time yang jauh lebih tinggi daripada video pendek, apalagi yang tampak menjejalkan terlalu banyak informasi ke dalam satu video saja. Bahkan statistik menunjukkan, bahwa panjang rata-rata satu video YouTube yang sekarang ada adalah 14 menit 50 detik.
Subtitle
Menambahkan subtitle membuat video Emak menjadi lebih mudah diakses oleh orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran, sehingga dapat meningkatkan jangkauan pemirsa potensial Emak. Google juga dapat mengambil kata kunci dalam subtitle itu sehingga meningkatkan SEO lo, Mak.
Kesimpulan
Jadi, Mak, dalam era digital saat ini, YouTube telah menjadi salah satu platform terbesar untuk mengekspresikan kreativitas dan juga bisa dioptimasikan sebagai media pemasaran konten blog kita.
Namun, dengan begitu banyaknya konten yang tersedia di Youtube, penting untuk melakukan optimasi channel agar dapat menonjol di antara yang lainnya. Dengan melakukan optimasi channel YouTube, Emak dapat meningkatkan kualitas video, meningkatkan visibilitas dan engagement, dan dengan demikian memperluas jangkauan pembaca.
Semoga dengan begini, channel YouTube Emak dapat terus berkembang dan menjadi lebih sukses, serta mendukung aktivitas ngeblog Emak.
Pembahasan yang sangat bagus tentang langkah optimis Chanel YouTube supaya bisa mendukung blog kita apa nama channel kakak kalau Chanel saya namanya Ab Yes