Sisi Negatif Dunia Maya: Cara Menghadapi Troll, Hater, dan Pelecehan Online

By Carra on March 20, 2023

Dunia maya, yang juga dikenal sebagai dunia digital atau dunia virtual, adalah suatu ruang yang memungkinkan kita dapat terhubung, berkomunikasi, dan berinteraksi satu sama lain melalui internet. Sayangnya, ada juga sisi negatif dunia maya yang harus diwaspadai.

Yep, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal berkomunikasi, bekerja, berbelanja, dan bersosialisasi. Dunia maya menawarkan banyak keuntungan seperti kemudahan akses informasi, konektivitas global, dan kemampuan untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.

However, sisi negatif dunia maya ini nyata. Mencakup berbagai aspek, seperti kejahatan siber, pencurian identitas, perundungan, penyebaran hoaks dan disinformasi, serta permasalahan yang berkaitan dengan perilaku individu, seperti troll, hater, dan pelecehan online.

Kejahatan siber dan pencurian identitas menjadi ancaman yang sangat serius, mengingat banyaknya data pribadi dan finansial yang tersimpan dalam dunia digital. Sementara itu, penyebaran hoaks dan disinformasi dapat menyebabkan polarisasi masyarakat, ketidakpercayaan, dan bahkan kekerasan fisik.

Dalam menghadapi sisi negatif dunia maya, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, dan pengetahuan mengenai cara melindungi diri dan orang yang kita cintai. Selain itu, menjaga etika berkomunikasi dan saling mendukung dalam komunitas online juga menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perilaku troll, hater, dan pelecehan online.

Sisi Negatif Dunia Maya: Mengenal Troll, Hater, dan Pelecehan Online

Troll

Troll ini aslinya adalah sebutan untuk sejenis makhluk legenda dari Skandinavia. Tapi, di dunia maya, troll berarti individu yang secara sengaja menciptakan ketidakharmonisan, konflik, atau perdebatan di dunia maya, khususnya di platform media sosial, forum, atau ruang komentar. Mereka sering kali menghina, mengolok-olok, atau memprovokasi orang lain untuk merespons secara emosional atau bertengkar. Perilaku troll umumnya dilakukan secara anonim atau menggunakan identitas palsu untuk menghindari konsekuensi yang mungkin timbul dari aksi mereka.

Banyak alasan mengapa seseorang melakukan trolling terhadap pengguna internet yang lain. Kadang ya cuma caper alias cari perhatian. Ada kalanya memang mereka trolling untuk meluapkan rasa kecewa, frustrasi, ketidakpuasan atau rasa sedih terhadap apa yang mereka alami di dunia nyata. Sementara, yang lain trolling untuk hiburan.

Hater

Hater adalah seseorang yang secara konsisten mengekspresikan ketidaksukaan, kritik, atau kebencian terhadap orang lain, ide, atau karya tertentu, terutama di dunia maya. Mereka cenderung mengeluarkan komentar negatif, menghina, atau meremehkan target mereka tanpa alasan yang jelas atau konstruktif. Hater sering kali fokus pada aspek negatif dan mengabaikan atau meremehkan prestasi dan keberhasilan orang yang mereka kritik.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang bisa menjadi hater. Bisa saja karena iri atau cemburu. Atau seperti halnya troll, hater juga kadang mengalami  ketidakpuasan tertentu di dunia nyata, sehingga meluapkannya di dunia maya. Dengan mencela orang lain, hal tersebut mungkin lantas menimbulkan perasaan yang lebih baik mengenai dirinya sendiri. Di beberapa kasus, hater juga menunjukkan bahwa mereka memiliki pandangan yang sempit dan punya rasa intoleransi yang tinggi. Mereka cenderung meremehkan pandangan hidup orang yang berbeda dengan mereka.

Faktanya, sisi negatif dunia maya memang menawarkan tingkat anonimitas yang memungkinkan seseorang untuk menyampaikan kebencian tanpa harus menghadapi konsekuensi langsung. Hal ini bisa mendorong perilaku hater yang mungkin tidak akan mereka lakukan dalam kehidupan nyata.

Pelecehan Online

Sementara pelecehan online adalah tindakan yang melibatkan perilaku agresif, merendahkan, mengancam, atau mengintimidasi melalui internet, terutama melalui media sosial, email, pesan instan, atau forum online.

Pelecehan online bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti penghinaan, ancaman, doxing (membocorkan informasi pribadi tanpa izin), cyberstalking (menguntit seseorang secara online), dan penyebaran gambar atau video yang eksplisit tanpa persetujuan. Pelecehan online bisa memiliki dampak serius pada kesejahteraan emosional dan mental korban, serta reputasi mereka di dunia nyata.

Mengapa seseorang ‘tega’ melakukan pelecehan online terhadap orang lain? Well, sama seperti alasan-alasan yang sebelumnya, internet memungkinkan seseorang untuk bertindak secara anonim atau menggunakan identitas palsu, sehingga mengurangi rasa tanggung jawab dan konsekuensi langsung atas tindakan mereka. Anonimitas ini bisa mendorong individu untuk melakukan pelecehan online yang mungkin tidak mereka lakukan dalam kehidupan nyata.

Selain itu, pelecehan online sering kali juga dipicu oleh perbedaan pendapat atau pandangan politik, sosial, atau budaya. Seseorang mungkin merasa sangat kuat tentang suatu topik dan mencoba untuk mengekspresikan pandangan mereka dengan cara yang agresif atau merendahkan terhadap orang lain. Selain itu, bisa jadi juga ada keinginan untuk mengontrol atau mengintimidasi orang lain, baik karena perasaan kekuasaan atau untuk mencapai tujuan tertentu.

Cara Menghadapi Troll, Hater, dan Peluang Pelecehan Online

sisi negatif dunia maya

Lalu, bagaimana ya, cara menghadapi berbagai hal sisi negatif dunia maya ini? Berikut ini beberapa di antaranya, Mak. Silakan dicermati, dan bisa dilakukan kapan pun selama Emak beraktivitas di dunia maya.

Jaga privasi

Lindungi informasi pribadi Emak dengan membatasi informasi yang Emak bagikan di media sosial dan platform lain. Pastikan pengaturan privasi akun Emak diperketat, dan hanya berbagi informasi dengan orang yang Emak percayai.

Hati-hati dengan kontak baru

Jangan terburu-buru menerima permintaan pertemanan atau mengikuti orang yang tidak Emak kenal betul. Selalu pastikan bahwa Emak hanya terhubung dengan orang yang Emak kenal dan percayai.

Jangan merespons provokasi

Salah satu cara terbaik untuk menghadapi troll dan hater adalah dengan tidak memberikan perhatian yang mereka inginkan. So, jangan merespons komentar atau pesan negatif yang mereka berikan, karena hal ini hanya akan memicu mereka untuk melanjutkan perilakunya tersebut.

Blokir dan laporkan.

Jika seseorang terus mengganggu Emak atau membuat Emak merasa tidak aman, blokir dan laporkan mereka ke platform yang bersangkutan. Hal ini akan membantu mencegah mereka mengakses akun Emak dan mengurangi risiko pelecehan lebih lanjut.

Screenshoot

Jika Emak mengalami pelecehan online, pastikan untuk mengambil tangkapan layar atau menyimpan bukti lain yang relevan. Hal ini bisa berguna jika Emak perlu melaporkan insiden tersebut ke otoritas atau platform yang bersangkutan.

Cari dukungan

Berbicara dengan teman, keluarga, atau siapa pun yang Emak percaya tentang pengalaman yang Emak alami dapat membantu mengatasi perasaan negatif yang mungkin timbul akibat trolling, hate speech, ataupun pelecehan online. Jangan ragu untuk mencari dukungan profesional, seperti konselor atau terapis, jika Emak merasa perlu.

Pertimbangkan istirahat dari media sosial

Jika pelecehan online menjadi terlalu banyak untuk ditangani, pertimbangkan untuk mengambil istirahat dari media sosial atau mengurangi waktu yang Emak habiskan di platform online. Gunakan waktu tersebut untuk merawat diri dan kesejahteraan emosional Emak.

Jalin hubungan dengan komunitas positif

Bergabung dengan komunitas online yang positif dan mendukung dapat membantu Emak merasa lebih aman dan terhubung dengan orang yang memiliki minat atau pengalaman yang sama. Ini juga bisa menjadi sumber dukungan jika Emak menghadapi pelecehan online.

Ya, contohnya seperti KEB ini, Mak. Jika memang memungkinkan, Emak pun bisa menuliskan pengalaman Emak di blog, untuk mendapatkan dukungan. Namun, hal ini tidak wajib ya, Mak, hanya jika Emak sudah merasa mampu membahasnya. Jika tidak, enggak ditulis atau dibicarakan pun enggak  masalah. Yang penting, Emak harus menata hati dulu.

Edukasi diri tentang hukum dan kebijakan

Cari tahu dan pahami hukum dan kebijakan yang berlaku mengenai trolling, hate speech, dan pelecehan online, serta kebijakan platform yang Emak gunakan. Pengetahuan ini akan membantu dalam melaporkan pelecehan dan memahami hak Emak sebagai pengguna.

Jaga keseimbangan kehidupan

Pastikan kehidupan nyata dan kehidupan virtual Emak seimbang. Luangkan waktu untuk menjalin hubungan dengan teman dan keluarga di dunia nyata, serta menjaga kesehatan fisik dan mental Emak. Keseimbangan ini akan membantu Emak menghadapi tantangan yang mungkin timbul akibat berbagai hal yang muncul dari sisi negatif dunia maya ini.

Nah, Mak, dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perempuan yang banyak beraktivitas secara virtual seperti kita dapat melindungi diri dari troll, hater, dan pelecehan online.

Penting untuk ingat bahwa kesejahteraan emosional dan mental Emak adalah prioritas utama, dan Emak berhak untuk merasa aman dan dihormati di dunia maya. Jika Emak menghadapi berbagai tindakan yang muncul dari sisi negatif dunia maya ini yang berkelanjutan atau parah, jangan ragu untuk mencari bantuan hukum atau profesional untuk mengatasi situasi tersebut ya. Stay safe!

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: