Dapur Galau

By Sary Melati on July 20, 2012

Tanggal-tanggal segini biasanya lagi galau ni. Galau finasial istilahnya Safir Senduk :p Atau cuma saya ya yang galau? Hehe.
Saat kondisi keuangan sedang paasss banget (bahkan kurang) di akhir-akhir bulan seperti ini biasanya -berdasarkan pengalaman pribadi- berpengaruh besar pada penyiapan menu untuk makan sehari-hari. Dapurnya ikut galau!
Ada beberapa hal yang biasanya saya lakukan untuk menyiasati dapur galau ini:
  • Stok. Sebelum uang benar-benar habis, saya membeli bahan pangan yang bisa disimpan cukup lama dan karena jumlah uang yang dimiliki juga tidak banyak, jadi saya membeli bahan-bahan yang juga tidak terlalu mahal.  Misalnya telur, bakso, ikan asin, mie telur, dan lain-lain. Saya juga melengkapi bumbu dapur seperti bawang-bawangan, cabai, dan lain-lain. Oia beras, jangan lupa membeli beras. Jumlah yang dibeli tentu saja juga tidak banyak, disesuaikan dengan jumlah uang yang masih saya miliki (dikurangi untuk pegangan) dan perhitungan kebutuhan hingga hari gajian :p
  • Tempe Tahu. Tempe dan tahu adalah lauk favorit saat galau finansial 😉 Tidak hanya melulu di goreng, tempe juga tahu bisa dimasak berbagai cara dengan biaya sesedikit mungkin. Misalnya sambal tumpang, tempe goreng salam koja, tahu oseng oyong, tahu goreng tepung dan lain-lain.
  • Sayuran berkuah. Dengan sisa uang setelah dikurangi untuk membeli bahan kering (stok), saat berbelanja untuk makan sehari-hari saya banyak membeli bahan sayuran seperti sayur asem, sop-sopan, lodeh. Sayur berkuah adalah salah satu cara saya menyiasati belanja sedikit tetapi hasil masakannya cukup banyak. Hehe.
  • Berbelanja dua hari sekali. Saat akhir bulan dengan keuangan yang menipis, saya biasa berbelanja dua hari sekali untuk kebutuhan dapur dua hari.
Alasan yang pertama adalah untuk menghemat. Saat berbelanja terkadang saya tidak sadar telah menghabiskan dana lebih besar dari pada yang seharusnya atau membeli bahan-bahan yang sebenarnya belum saya butuhkan. Dengan jeda waktu sehari sebelum berbelanja lagi, saya bisa melihat apakah bahan-bahan yang saya beli kemarin, masih ada yang bisa digunakan untuk hari ini. Sehingga saya tidak menumpuk bahan segar yang pada akhirnya mungkin akan terbuang.
Alasan yang kedua adalah untuk menyiapkan kemungkinan kehabisan uang. Jika saya sudah berbelanja untuk hari besok dan sore hari itu ada kebutuhan mendadak yang membuat saya harus menghabiskan semua uang pegangan, saya tak perlu khawatir lagi memikirkan kebutuhan dapur untuk besok.
  • Kreatif. Bahan-bahan ‘stok’ akan sangat berguna seandainya uang sudah habis sama sekali sementara hari gajian belum juga tiba. Telur misalnya bisa dimasak dengan cara digongso atau hanya sekedar di dadar dengan potongan cabai atau bisa jadi campuran dalam nasi goreng. Ada banyak resep membuat nasi goreng dan resep-resep lain
  • Berhutang. Tidak-tidak sebaiknya yang ini tidak dibiasakan tetapi jika terdesak yah mungkin bisa jadi pilihan. Dahulu tukang sayur yang lewat depan rumah ayah mertua saya memperbolehkan ‘belanja sekarang bayar besok (atau bulan depan hehe). Tetapi karena sekarang saya sudah pindah dan tukang sayurnya belum kenal, tidak ada kemudahan seperti itu. Hal ini sebenarnya menguntungkan untuk saya, melatih saya untuk lebih disiplin mengatur kebutuhan dapur dan tidak gampang berhutang.
  • Berdoa. Yang terakhir sih yang paling sering saya lakukan, berdoa semoga hari gajian cepat datang! 😀

Comments (2)

July 20, 2012

sipp bunda………………harus bisa jadi bunda yang cerdas ya
salam kenal bund…….
sudilah mampir ke tempatku ……..aku pun ingin berbagi hehehe
makasih ya


July 21, 2012

Salam kenal juga bunda 😀 Siyaap nanti pasti mampir. Trims bund


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: