Banyak yang bertanya-tanya atas keputusan saya menikah muda, bahkan banyak gossip yang cukup menyayat hati
“serius nikah sekarang? Nanti ga nyesel?”
“apa? Karina nikah? Kenapa dia? MBA?”
pertanyaan terakhir itu terkadang membuat saya geram, dan ingin langsung rasanya memaki orang tersebut. Apalagi sebulan setelah saya menikah, saya dinyatakan positif hamil, bisa kebayangkan anggapan orang-orang tentang persepsi yang beredar tersebut. Tapi ya sudahlah, biarkan saja orang berkata apa. Harus Sabar! Kan harus Dewasa! hihi
Mungkin ada yang bertanya-tanya berapa umur saya sebenarnya? Hmmm.. Umur saya 18 tahun! Serius! Saya mahasiswa tingkat akhir pada universitas swasta di Jakarta, bahkan jika setahun lagi saya tidak lulus, saya takut akan menjadi mahasiswa abadi -__-
Keputusan untuk menikah muda, sangatlah perlu di pertimbangkan. Tapi saya yakin sejak awal, dan saya mengetahui dan menerima resiko apapun yang akan terjadi. Yang penting Nawaitu nya. Orang tua saya juga merupakan orang tua yang religious, mereka juga sudah mendukung. Jadi apa yang harus ditakutkan?
Tips untuk yang mau menikah muda/menikah:
- Harus tetap fleksibel dalam hubungannya. Agar pernikahan tetap langgeng, “Kamu harus bersama seseorang yang kamu pertimbangkan sebagai seorang teman.”
- Jangan sungkan untuk meminta bantuan dari orang tua, dalam mencari jalan keluar dalam permasalahan yang datang.
- Komunikasi dan saling memahami dalam hubungan suami istri sangat diperlukan.
- Cari pasangan yang siap bekerja keras! Bagaimanapun pernikahan perlu modal kan? Hihi
That’s it! Salam kenal Emak ^___^
Kalo ortu ridho, itu tandanya Allah pun ridho dan segalanya akan dimudahkan. Lancar prosesnya, berkah hidupnya. Aamiin…. Salam kenal mak
hey kak!
well, saya berusia 18 tahun. baru akan memulai kehidupan semester 2 di sebuah universitas.
saya memiliki seorang yang menurut saya “yea, i’m fix with you”. dan orang tua saya seseorang yang religious.
ayah saya pernah ngomong… “kalau dia udah siap lamar kamu aja langsung” tapi menurut saya tetep, menikah bukan urusan yang simple.
calon saya ini sudah sering sekali meminta saya untuk menikah ya walaupun hanya sekedar di bb. tapi, saya melihat orangtua saya belum bisa akrab lah. dan itu yang membuat saya ragu.
so… can you fix my ‘kegalauan’ saya? hehe…
barangkali boleh di balas langsung ke email saya, soalnya saya bener2 butuh bantuan & saran yang baik untuk ini. thanks! 🙂
[email protected]
Ahhh…keren sekali,mak! Semakin menguatkan tekad *hadeuhhh*
25 itu masih muda kan ya, ya kan ya kan? 😀
Balik lagi ke niat diri pribadi dan kesiapan masing2 orang..
nikah muda itu seru lho, saat anak2 dewasa kita masih bisa nimbrung dan terlihat seperti adik-kakak hehehehe……
just like my mother
Itu juga yang saya lihat di teman saya, jadinya keren ya. Wah Mak Siti asik dong, jangan-jangan kalo jalan-jalan di mall yang ditaksir sama cogan malah Mamanya nih. Hihi
Salut bagi yang sudah menikah muda, malah hebat tuh, punya kemantaban dan komitmen yang kuat akan bisa membawa keluarga yang bahagia, dan umurnya tidak terbuang sia-sia.. hanya alasan karir ataupun having fun, …:-)
Having fun tetap bisa koq Mak, malah having fun sama mantan pacar yang jadi suami lebih seru. Kuncinya pasti keyakinan 🙂 Hihi
kesiapan menikah muda bagi masing2 orang berbeda ya
weh semuga bisa nikah muda juga, padahal yaa umur niar baru 20 lho, belum dapet pasangan nya #malah curcol.
Semua emang butuh niat yang tulus ikhlas untuk menjadi keluarga yang sakinah, mawardah warohma di pernikahan yang dini yaa bunda 😀
Iya bener banget Mak, dan juga harus sabar ya. Semoga cepat dapat pasangan ya Mak, amiin
Nikah di usia 22 termasuk muda ga? Aku menikah umur 22 atas kemauan sendiri, bukan terpaksa karena MBA. Tujuanku sih saat itu agar bebas merdeka. Bebas dari pertanyaan “Kapan menikah?” Hehehehe…. Seriously, rasanya sudah waktunya saja, kami udah kerja, walau orang tuaku kurang setuju. Memang sih di saat teman-teman masih runtang-runtung gaul aku sudah momong bayi, ribet ngurusin pembantu, sambil ngantor pula! Yah dijalanin aja, karena niatku emang untuk berumah tangga. Sudah hampir dua dasawarsa berlalu. Anak-anakku sudah besar, 18 dan 17 tahun. Aku ‘masih’ 42 😉 Semoga diridoi untuk selamanya.
Mba Al..Aku nikah 26…termasuk muda gaaa *kabuurr*
Mak Nchie: mudaa koqqq, selama berjiwa muda. Hihi
Haha, ini juga yang mulai aku rasakan Mak, disaat temen-temenku lagi pada hot-hot nya travelling bareng /hura-hura saya harus menahan diri. Hihi. Lagipula saya udah mulai bekerja rasanya kadang sayang sama duit kalo di hamburin gitu *antara sayang dan pelit beda tipis* hihi.
Keputusan untuk menikah muda, sangatlah perlu di pertimbangkan. Pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk melakukan ini tentu harus benar2 telah dikaji dari berbagai aspek, dan tentunya terpulang kembali pada yang berkepentingan, karena hanya mereka sendirilah yang tau persis baik buruknya…
selamat dan semoga sukses dalam membina mahligai rumah tangganya ya mba… 🙂
Amin ya Mak 🙂