Melepas Barang Kenangan

By admin on November 05, 2014

Beberapa hari ini saya dipusingkan dengan banyaknya barang yang menumpuk di rumah, lebih tepatnya lagi di kamar. Besar kamar dan ruang penyimpanan nggak bertambah secara signifikan, tapi rasanya barang yang menyesak semakin banyak. Bukan hanya barang-barang yang saya beli sendiri yang memenuhi, tetapi juga barang freebies dari events, souvenir pernikahan, goodie bags, dan sebagainya.

Akhirnya saya meluangkan satu hari khusus untuk membereskan lemari dan rak buku. Apa yang saya temukan lumayan mengagetkan. Ternyata saya masih menyimpan dokumen-dokumen kepanitiaan jaman kuliah, sampai beberapa plastik banyaknya. Bahkan ada beberapa yang sudah mengendap sejak SMA. Melihat dokumen itu memang mengingatkan dengan masa-masa sekolah yang menyenangkan, tetapi selain untuk kenangan, nggak ada lagi gunanya menyimpan. Tumpukan kertas itu pun saya robek-robek hingga serpihan untuk kemudian dibuang.

Saya juga menemukan majalah-majalah terbitan tahun 90an, mulai dari Bobo, Kawanku, Gadis, Hai, Fantasi, dan lain-lain. Untuk majalah Bobo, saya siapkan satu kardus yang akan diberangkatkan ke perpustakaan anak yang membutuhkan. Sementara majalah remaja saya kumpulkan untuk dijual ke tukang loak. Oh ya, nggak lupa saya menyisakan setumpuk majalah Bobo buat menambah koleksi bacaan si bocah.

Lemari pakaian nggak luput dari usaha pembersihan. Beberapa kaos lama saya dan suami, sebagian besar adalah kaos dari jaman kuliah, juga saya kumpulkan. Lagi-lagi kaos-kaos itu bikin saya teringat serunya mempersiapkan acara kampus. Tetapi yaaa kalau sudah nggak pernah dipakai, buat apa ada di lemari. Sedih juga melepaskan beberapa kaos kesayangan, tapi saya jadi seneng melihat kondisi lemari yang lebih lapang. Berarti bisa diisi baju baru lagi, hehehe…

Selain membuang barang lama, saya juga menemukan harta karun baru. Yap, ternyata ada beberapa buku anak yang terselip di lemari yang penuh itu. Kondisinya masih sangat bagus. Cukup saya lap untuk dihilangkan debunya, dan buku-buku itu siap dinikmati. Lumayan banget untuk nambah koleksi si anak.

Saya yakin banyak sekali barang kenangan bertebaran di rumah kita. Sebagian kita sayang karena memang spesial, tapi sebagian lagi disimpan dengan alasan –siapa-tahu-nanti-butuh. Pada akhirnya, yang kita gunakan sehari-hari yang itu-itu saja, yang mudah digapai dan mudah dipakai. Kita sudah nggak ingat lagi pernah menyimpan benda apa. Bagaimanapun juga, things are just things, clothes are just clothes. Benda-benda datang dan pergi, sesuai dengan perkembangan hidup pemiliknya. Ketika benda-benda tersebut sudah nggak sejalan, atau hanya merepotkan, mungkin sudah saatnya untuk dilepas.

Comments (8)

November 5, 2014

Saya termasuk yang suka numpuk barang2 “kenangan”. Dan parahnya, saya punya kenangan dengan hampir semua barang yang saya punya. Sewaktu pindahan, rasanya nggak rela ninggalin barang2 itu. Akhirnya, mau nggak mau ada yang ditinggal. Majalah, boneka, tas, terpaksa ditinggal. Sedih, sih. Tapi, demi pindahan yang lebih enteng dan nggak ribet, mau nggak mau harus ada yang direlakan untuk ditinggal.


November 5, 2014

Sepertinya saya juga harus mengurangi barang2 di rumah πŸ™‚


November 6, 2014

Dirumah saya biasa numpuk barang kenangan, padahal sebenarnya udah ga dipake πŸ˜€ danmenuhin tempat saja, hihi jadi pencerahan nih baca ini dan akan segera saya lepaskan πŸ˜€


November 6, 2014

duh saya masih hobi numpuk barang kenangan. ga tega ngelepasnya. setelah seleksi ketat dan banyak pertimbangan, akhirnya bisa jg saya ikhlas berpisah dg barang2 tsb


November 6, 2014

Awalnya saya pikir cuma saya Kolektor “barang bekas” – ternyata setelah menikah dengan suami saya, kegemarannya mengkoleksi “barang-barang” lebih parah dari saya. Profesinya sebagai pengusaha produk khusus skateboarder, membuat dia bersentuhan dengan dunia marketing dan design serta clothing. bayangkan dia punya barang kenangan berupa “Invoice pemesanan barang sejak tahun 2005” serta “Koran dan majalah Skateboard sejak tahun 2000-an” Oh My! dan semuanya gak boleh dibuang karena memiliki nilai historikal yang sangat tinggi! LOL ^^,


November 7, 2014

nah lhooo…saya paling heboooh kalau sudah urusan sortir barang…dan yang namanya memori daun pisang yah banyak aja kaaan hehehehe…tapi betul, mereka hanya barang saja, yang buat heboh kan kita sendiri :)..lagipula, seringkali barang-barang itu lebih bermanfaat untuk orang lain πŸ™‚


November 7, 2014

ah iya aku termasuk yang suka mnyimpan barang2 kenangan maak


November 9, 2014

hihihiii… pasti deeh banyak yg senasib.. barang2 numpuk disimpen karna banyak kenangan, padahal ga pernah disentuh lg… Nggak rela yaa rasanya ngelepas segala baju, majalah2, buku, dokumen2, mainan, tp space di rumah juga ga muat lg nyimpen itu semua, malah bikin berantakan…

benar ya siapa tau lebih bermanfaat buat orang lain πŸ™‚


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: