Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2017. Cung, siapa yang sudah mulai membuat target capaian tahun 2018? Cung lagi siapa yang sudah melakukan self reflection atau refleksi diri sendiri tahun ini? Bukan cuma di tempat kerja loh evaluasi kinerja yang akan menentukan bonus tahunan perlu dilakukan, sebagai orang tua, pasangan, anak, saudara, atau apapun peran sosial yang kita jalani, perlu dilakukan evaluasi.
Refleksi erat kaitannya dengan introspeksi dan memungkinkan kita untuk menilai keadaan kita saat ini dari tindakan dan kelakuan yang selama ini kita ambil. Resolusi memang dapat ditentukan tanpa banyak pemikiran dan perencanaan. Terkadang kita menginginkan perubahan yang instan namun terkadang kurang realistis tanpa melakukan refleksi ke belakang.
Padahal dengan refleksi diri kita akan lebih aware atau sadar dan membantu kita agar lebih terarah serta mempermudah kita untuk menetapkan dan mencapai sasaran. Tanpa refleksi akan sulit melakukan perencanaan yang matang, tanpa perencanaan yang matang, bisa jadi resolusi sudah menguap di minggu pertama atau menjadi tidak realistik dan sulit dicapai. Oleh karena itu penting untuk meluangkan waktu untuk memikirkan refleksi diri sebelum menentukan tujuan.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita renungkan:
- Apa pencapaian terbaik saya tahun ini (tidak perlu besar, atau wah, hal-hal kecil pun juga dapat dihitung). Don’t be so hard on yourself as if you’ve accomplished nothing (ngomong sama diri sendiri juga, karena saya termasuk yang lebih mudah mengatakan kelemahan saya dibandingkan titik-titik promosi)
- Bagaimana perasaan saya terhadap pencapaian tersebut?
- Apa 3 tantangan/rintangan terberat tahun ini? Dan bagaimana saya mengatasinya? Apakah hal tersebut merubah saya?
- Apakah saya bersyukur akan tahun ini?
- Apakah saya berkembang secara personal?
- Apakah saya melakukan hal yang berbeda tahun ini?
- Apakah saya sudah cukup bersenang-senang tahun ini? Apakah saya puas?
- Siapa yang telah menolong, atau berpengaruh dalam hidup saya tahun ini?
- Apa yang membuat saya benar-benar bangga?
- Apakah semua yang saya lakukan tahun ini sejalan dengan tujuan hidup/mimpi saya?
Source: https://www.etudessansfrontieres.org
Bagi saya sendiri, mungkin tahun 2017 termasuk salah satu turning point dimana hidup saya berubah dan jungkirbalik setelah dikaruniai anak. Saya yakin saya bukan seorang diri yang mengalaminya. Sindrom Ibu baru deh.
Di tengah tahun ini, saya memutuskan untuk total di rumah demi anak saya, namun berujung dengan banyak pikiran negatif dan sedikit penyesalan, hukuman terhadap diri sendiri, dan rasa marah terhadap keadaan. Saya jauh dari figur ibu sempurna yang saya bayangkan sebelum mengemban semua amanah ini.
Saat mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, saya sadar bahwa sebenarnya banyak hal positif meskipun kecil yang saya telah capai. Segala rintangan sedikit demi sedikit terlewati dan membuat saya belajar menjadi lebih baik. Dan setelah saya berpikir dan merenung dengan baik-baik, saya bisa menemukan hal-hal yang bisa menjadi jawaban pertanyaan tersebut, masalahnya hanya pada apakah saya mau mencari dan mengakuinya dibandingkan mengeluh dan hanya berpikir negatif.
Dengan refleksi diri, selain sebagai sarana introspeksi, juga membantu saya untuk lebih bersyukur.
Jika emaks merasa kesulitan dalam melakukan refleksi diri, boleh kok melakukannya dengan bantuan orang terdekat yang mengenal kita agar penilaian menjadi lebih objektif. Refleksi perlu direnungkan agar hal-hal yang kurang baik sebelumnya terulang lagi atau malah menjadi lebih parah. Kebanyakan dari kita hanya menentukan sasaran tanpa benar-benar memikirkan langkah untuk mencapainya.
Dari refleksi tersebut, kita dapat lebih mudah menentukan langkah-langkah apa yang perlu diambil agar sasaran anda selanjutnya dapat tercapai. Dan ingat, ini adalah refleksi diri sendiri, maka minimalkan lah berharap orang lain melakukan sesuatu untuk mencapai target anda (Ingat-ingat, jangan bertumpu ama paksu semuanya, hehehehe).
Dan sekali lagi ingat kunci kewarasan, Be kind to yourself. Be proud of your achievements. Salam emak-emak.
***
Refleksi Diri Sebelum Resolusi merupakan post trigger #KEBloggingCollab untuk kelompok Najwa Shihab yang ditulis oleh Summayah Tsabitah, seorang Ibu Rumah Tangga biasa yang telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 16 bulan yang terkadang suka malas dan sok tau. Di waktu senggang, ia biasa bercuap di masihkecilaja.blogspot.com dan termasuk pencinta instastory @ohsumayyah.
Sources:
http://www.positive-parenting-skills.net/self-reflection.html
https://livesmartohio.osu.edu/mind-and-body/holmes-86osu-edu/reflection-and-goal-setting/
http://freedomologyhub.com/10-end-of-year-reflection-questions/
http://unnes.ac.id/gagasan/memaknai-refleksi-akhir-tahun/
http://www.positive-parenting-skills.net/self-reflection.html
Semangat ya emak… Pasti bisaa makasih remindernya. Kadang fokus sama resolusi melulu hingga lupa refleksi