Setiap orang tua muslim mendambakan anaknya menjadi ahlul Qur’an. Ada beberapa keistimewaan bagi para keluarga penghafal Qur’an baik di dunia maupun di akhirat. “Jika salah seorang anggota keluarga hafal Qur’an, anak misalnya, maka seluruh anggota keluarganya jika baik maka akan diajak oleh anak tersebut masuk ke dalam surga. Termasuk kakak, adik, kakek, dan seterusnya.” (salah satu ceramah Ust. Adi Hidayat di AkhyarTV) Lalu, bagaimana mengajari balita hapal Al-Quran?
Sebagaimana hadist yang telah diriwayatkan oleh Al-Hakim, “Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alquran”.
Mendorong anak untuk mencintai Qur’an merupakan salah satu hal yang paling penting yang harus dipersiapkan orang tua muslim dengan matang. Usahakan minimal salah satu anak kita menjadi penghafal Qur’an. Atau jika berat doakan dan dukung keturunan kita di generasi mendatang mampu menjadi penghafal Qur’an. Banyak manfaat di dunia dan keistimewaan di akhirat bagi para keluarga penghafal Qur’an.
Kapan usia yang tepat untuk mulai mengajarkan alquran bagi anak?
Usia yang baik untuk mulai mengajarkan Qur’an kepada anak adalah ketika anak mulai berusia tiga tahun. Ketika itu otak anak sedang berkembang dan memorinya telah siap untuk menerima informasi dengan baik. Namun sebaiknya mulailah memperdengarkan Qur’an sejak anak berada di dalam kandungan.
Dalam mengajarkan hafalan Qur’an kepada balita hendaknya fokus pada keceriaan anak menikmati proses menghafal sehingga ia mampu mencintai Qur’an tanpa paksaan. Abaikan target hafalan. Namun, jika ia telah mampu menghafal satu surat atau satu juz misalnya hendaknya diberikan hadiah agar anak termotivasi untuk terus menghafal dan senantiasa mencintai Qur’an.
Tehnik mengajarkan balita hafal Al-Quran:
- Talqin dengan penuh cinta.
Talqinkan dengan ceria. Hendaknya dimulai dengan surat-surat pendek terlebih dahulu hingga benar-benar telah anak kuasai. Talqinkan sekata lalu ulangi beberapa kali. Tambah kembali menjadi dua kata dan ulangi lagi beberapa kali. Seterusnya hingga satu ayat sempurna. Lalu jelaskanlah makna-makna yang terkandung dalam setiap ayatnya dengan cara yang menyenangkan.
Simaklah hafalan ananda. Periksalah ketepatan tahsin dan kelancaran bacaannya. Jika ada kesalahan talqinkan kembali dengan ceria dan penuh kesabaran hingga benar. Jangan mudah berputus asa.
Sering-seringlah memperdengarkan bacaan Al Qur’an yang sedang ananda hafal sesering mungkin. Bisa dengan menyetel MP3 murottal syeikh atau orang tua sendiri yang membacakannya. Carilah irama/syeikh yang disukai anak. Ajak anak menirukan irama imam tersebut. Tetap perdengarkan murottal di kegiatan anak saat bermain ataupun saat sedang tidur.
- Murajaah di waktu-waktu cerianya.
Ajaklah anak mungulang-ulang hafalannya ketika sedang bermain, sehabis shalat, dan sebelum tidur. Atau berikan permainan yang menyenangkan seperti kuis sambung ayat sambil bermain petak umpet, dll.
- Bawalah ke Griya Tahfizh atau Taman Pendidikan Al Qur’an.
Masukkan mereka ke halaqah tahfizh seperti Griya Tahfizh atau Taman Al Quran yang berada di sekitar lingkungan. Biasanya anak menjadi makin bersemangat jika ada teman yang ikut menghafal. Sesuaikan halaqah dengan usia anak.
- Beri Penghargaan
Berilah hadiah kepada ananda jika sudah mampu menghafal satu surat atau telah menyelesaikan hafalan sebanyak satu juz. Hadiah yang diberikan bisa menjadi motivasi baginya untuk tetap semangat menghafal Qur’an.
Demikianlah cara mengajarkan balita hafalkan Al-Quran dengan ceria dan menyenangkan
****
Mengajarkan Balita Hapal Al-Quran dengan Ceria merupakan post trigger #KEBloggingCollab kelompok Anne Avantie yang ditulis oleh Muthmainnah Yuria, emak blogger dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Muthmainnah Yuria adalah pengelola blog https://www.muthmainnah.com
IG&Twitter : @yurimuthmainnah
Alhamdulillah.. Terimakasih makmin.
Semoga bermanfaat