Pillar post? Apa lagi itu? Tulisan tiang penyangga… Terus terbayangnya adalah rumah megah dengan tiang besar-besar di berandanya kayak di sinetron itu. Sebenarnya sih nggak salah juga. Memang seperti itu juga konsepnya. Pillar post adalah tulisan yang menyangga blog kita. Sama seperti pilar di rumah megah itu, menyangga bangunan nan megah itu. Penyangga ini jadi semacam tulang punggung “rumah” kita. Semua tulisan lain bisa kita kembangkan dari tulisan penyangga itu.
Untuk lebih detail, seperti apa pillar post, fungsi dan cara membuatnya di blog, bisa disimak di tulisan ini.
Tentang Pillar Post
A pillar article is usually a tutorial style article aimed to teach your audience something. Generally they are longer than 500 wordsand have lots of very practical tips or advice. This article you are currently reading could be considered a pillar article since it is very practical and a good “how-to” lesson. This style of article has long termappeal, stays current (it isn’t news or time dependent) and offers real value and insight. The more pillars you have on your blog the better. (Dari Problogger)
Dari pengertian di atas, pillar post itu bisa diartikan sebagai tulisan yang:
- Lebih dari 500 kata – eh tapi jangan gunakan ini sebagai patokan ya. Mungkin saja kalian bisa menulis kurang dari 500 kata tapi berguna.
- Berisi Tips dan Nasihat – artikel pilar biasanya berupa tips atau panduan yang bermanfaat – terutama untuk pemula.
- Bersifat jangka panjang – jadi artikelnya itu sifatnya jangka panjang, tidak lekang oleh waktu. Sampai kapanpun masih bisa diterapkan.
- Punya Nilai – artikel seperti ini biasanya memiliki nilai lebih untuk diberikan kepada para pembacanya.
Sedangkan Yaro, mendefinisikan Pillar Post sendiri sebagai: tulisan atau artikel yang memberikan:
- Backlink ke blog kita
- Mendatangkan pembaca (baru) ke blog
- Meningkatkan traffic dari mesin pencari
- Memasukkannya dalam daftar terpisah dari blog kita umumnya.
- Tidak lekang oleh waktu (biasanya dalam waktu 12 bulan pun masih berguna)
Contoh blogger Indonesia yang saya tahu sudah menerapkan pilar post ini adalah PanduanIM. Coba saja cek page Panduan di sana. Itu semua adalah pillar post. Semua artikel di halaman itu memenuhi kriteria di atas.
Pada dasarnya, pilar post ini adalah artikel panduan yang evergreen– tidak lekang oleh waktu – yang bisa menjadi tulisan utama blog kita. Biasanya diselaraskan dengan topik blog kita. Misalnya, jika kita menulis blog tentang keuangan, pilar post kita bisa berupa Panduan Investasi untuk Non Investor.
Fungsi Pillar Post
Sebenarnya fungsi pilar post ini sudah dibahas dalam definisi yang disampaikan oleh Yaro di atas. Semua poin yang disebutkan adalah poin kegunaan seorang blogger membuat pilar post. Yaitu:
- Menjadi artikel utama blog yang paling banyak dicari karena jenis tulisan yang berupa panduan.
- Menjadi sumber backlink ke blog kita yang akhirnya akan meningkatkan Domain Authority
- Menjadi sumber traffic utama blog kita karena semua mencari dan menemukan artikel ini melalui search engine.
Coba saja cek traffic PanduanIM. Kebanyakan datang dari halaman panduan yang dibuatnya. Saya pun baru ngeh kalau panduannya sudah semakin banyak, tidak hanya panduan ngeblog tapi juga pillar post terkait internet marketing dan lainnya.
Pillar post ini pun jadi sumber share di sosial media dan akhirnya menjadi sumber backlink juga. Kenapa? Karena artikel panduannya dianggap bagus, bermanfaat dan berguna untuk jangka waktu lama. Sehingga banyak orang dengan senang hati memberikan backlink ke tulisan itu.
Cara Membuat Pillar Post
Baca Juga tentang Blogger Masa Kini
Terus… setelah tahu dan memahami apa itu pillar post dan fungsinya di satu blog, kita mau apalagi? Ya bikinlah pilar post. Gimana cara membuat pilar post yang akan menghasilkan traffic dan backlink banyak?
Berikut ini cara membuat pillar post:
- Tentukan topik utama blog kamu
Paling awal dan penting dalam membuat pillar post ini adalah mendefinisikan blog kamu dulu. Kamu ingin blog kamu dikenal sebagai apa? Kamunya sendiri ingin dikenal sebagai siapa?
Misalnya, kamu ingin dikenal sebagai travel blogger, maka pillar post kamu haruslah terkait tentang traveling ini.
- Tuliskan 5 topik tulisan panduan terkait topik utama blog
Setelah menentukan topik utama blog, kita mulai menuliskan 5 topik panduan yang mungkin kita buat di blog. Misalnya, sebagai travel blogger, panduan yang bisa kamu buat antara lain:
- Panduan Solo Traveling dengan Budget di bawah Rpx.
- Panduan fotografi saat Solo Traveling
- Cara membuat itenerary budget traveling
Masih banyak contoh lainnya yang bisa kamu buat. Usahakan topik tulisan yang kamu pilih itu bisa mendorong kamu membuat tulisan-tulisan pendek lainnya. Contohnya, ketika membuat panduan fotografi, maka kita bisa membuat juga review kamera traveling yang bagus.
- Pilih dari 5 topik tersebut yang akan jadi tulisan pilar kamu
Dari 5 topik tersebut, kamu lanjutkan dengan memilih mana yang akan dijadikan pillar post pertama kamu. Boleh gak membuat semuanya jadi pillar post? Boleh aja. Sangat boleh malah.
Eh tapi, daripada kamu memilih semua dan akhirnya gak ada yang jadi, lebih baik fokus 1 tulisan dulu. Kalau sudah selesai, baru deh kamu bikin lagi yang lain.
- Kembangkan artikel panduan yang lengkap
Nah kalau sudah memilih mana yang akan dijadikan pillar post pertama, kembangkan. Buat kerangka tulisan terlebih dahulu. Usahakan tulisan ini menjawab semua pertanyaan yang mungkin muncul di benak pembaca (SEO).
Contohnya, ketika memutuskan untuk membuat tulisan panduan membuat itenerary traveling, kamu bisa kembangkan dalam beberapa poin sebagai berikut:
- Apa itu itenarary traveling?
- Kenapa itenerary traveling itu penting?
- Berapa budget yang harus disiapkan ketika traveling?
- Lokasi traveling
- Dan lainnya.
Dengan mengembangkan kerangka tulisan yang fokus ke pembaca dan apa yang kira-kira ditanyakan dan dibutuhkan mereka, kita sebenarnya sudah melakukan yang namanya SEO secara tidak langsung.
- Masukkan pendapat kamu terkait panduan tersebut
Sebagai blogger, pendapat itu selalu penting. Jangan sampai kita kehilangan suara sebagai blogger. Tunjukkan suaramu dalam tulisan itu dan berikan opini yang menunjukkan kalau kamu memang “ahlinya”. Jangan lupa ajak juga pembaca untuk berinteraksi dengan tulisanmu ya.
Selain 5 cara di atas, untuk meningkatkan traffic, kamu juga bisa membuat artikel pillar itu dalam bentuk lain. Misalnya, merubahnya menjadi PDF yang bisa didownload oleh pembaca, jadikan presentasi yang bisa dibaca via slideshare, dan lainnya.
Kesimpulan
Membuat pillar post di blog itu memang bagus untuk mendatangkan traffic blog yang stabil dan tinggi. Bukan hal mudah, tapi bukan berarti gak doable. Balik lagi ke kita, apakah kita mau melakukannya atau tidak.
Contoh nyata blogger luar negeri yang berhasil menurut saya adalah Dean dari Backlinko. Dulu tulisannya itu hanya 1. Namun traffic ke blognya itu gak pernah kecil. Kenapa? Karena yang ditulis adalah panduan lengkap SEO yang selalu bermanfaat sepanjang waktu.
Pillar post ini adalah salah satu cara untuk menaikkan traffic blog, mendapatkan backlink dan meningkatkan domain authority kita. Nah… menurut emaks gimana? Susahkah kalau menerpakan pillar post ini di blog emak?
***
Guest Post yang ditulis oleh Febriyan Lukito, Blogger dan Content Creator.
Sharing tentang dunia digital dan blogging bisa dibaca di Febriyan Lukito – sharing, caring and enriching life
Berarti pilar post ini lebih mudah diterapkan pada blog dengan niche tertentu ya. Kalau blognya yang isi gado-gado bisa juga ga ya ?