Menjadi Orang Tua Hebat untuk Anak Usia Dini

By Indah Juli on January 16, 2019

Sebelum membaca lebih lengkap dan jelas, sekadar mengingatkan kalau tulisan ini berupa sharing hasil yang didapat saat mengikuti Camping Sahabat Keluarga yang diadakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun lalu. Dalam event tersebut, disharing bagaimana menjadi orang tua hebat untuk anak usia dini, dan keterlibatan keluarga dalam tumbuh kembang buah hatinya.

Menarikkah sharingnya? Ini cerita saya.

 

Orang Tua Hebat untuk Anak Usia Dini

Sebagaimana sering kita dengar atau baca dari berbagai literatur, usia 0 – 6 tahun adalah masa emas perkembangan sekaligus kritis anak. Seluruh aspek perkembangan anak sedang berkembang pesat. Di saat-saat itulah, masa emas atau golden age, orang tua bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya di usia dini, bekalnya di kehidupan selanjutnya.

 

Ciri-ciri anak usia dini:

  • Aktif bergerak, berlari, melompat dan berteriak
  • Senang mencoba-coba, membangun, membongkar, dan mencoret-coret
  • Selalu ingin tahu, bertanya banyak hal yang belum dipahami
  • Senang berimajinasi, membayangkan dunia seperti yang ia pikirkan
  • Senang bernyanyi, menari dan berekspresi
  • Senang dipuji dan diperhatikan
  • Senang berteman dan berharap semua aktivitasnya ada yang menemani
  • Belum bisa fokus pada satu objek dalam jangka lama.

 

Metode mendidik anak usia dini

Salah satu metode yang disarankan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud untuk menjadi orang tua hebat bagi anak usia dini adalah dengan cara metode ACB, yaitu: Ajarkan, Contohkan, Biasakan. 

Walau memang, setiap keluarga memiliki cara sendiri dalam mendidik anak, yang tentunya disesuaikan dengan perkembangan anak dan zaman.

Peranan orang tua di rumah:

  • Menciptakan lingkungan rumah yang nyaman, aman dan menyenangkan
  • Mengasuh anak tanpa kekerasan

Selain dua hal di atas, orang tua juga diharapkan menerapkan kebiasaan-kebiasaan berupa;

  • Membiasakan anak sarapan
  • Berpamitan sebelum bepergian
  • beribadah sesuai dengan agamanya
  • Menjemput atau menyambut saat anak pulang sekolah
  • Memberikan rasa aman dan nyaman
  • Menjadi pendengar yang baik
  • Mendampingi anak saat nonton TV
  • Membacakan buku atau mendongeng untuk anak
  • Membiasakan hidup sehat
  • Bermain bersama anak.

 

Mengapa membiasakan anak beribadah sesuai dengan agamanya penting?

  • Memberikan keteladanan
  • Membentuk karakter religius, berupa taat melaksanakan ajaran agama, menghargai perbedaan, serta hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

 

Membiasakan anak sarapan, mengapa penting?

  • Untuk memperkuat daya tahuan tubuh
  • mencegah anak jajan sembarangan
  • meningkatkan konsentrasi
  • meningkatkan kemampuan kerja otak

 

Setiap keluarga punya aturan berpamitan saat mau bepergian. Baik itu orang tua yang harus berpamitan saat akan bepergian agar dicontoh anak, mengapa itu penting?

  • Orang yang berpergian akan mendapat doa dan restu dari orang yang dipamiti
  • Orang yang ditinggal mengetahui ke mana tujuan bepergian dan kapan akan kembali
  • mempererat hubungan emosional antara anggota keluarga.

 

Tahukah, Maks, kalau anak merasa senang, nyaman dan aman ketika melihat orang tua menjemput atau menyambut saat anak pulang sekolah? Hal lainnya yang penting diketahui adalah;

  • Menyambut anak saat pulang sekolah merupakan wujud perhatian orang tua terhadap anak
  • menunjukkan kepedulian orang tua pada anak
  • mengetahui perasaan dan pengalaman anak.

 

Pada saat tertentu anak memerlukan sentuhan berupa pelukan, rangkulan, dekapan, gendongan dan belaian orang tua agar merasa aman dan nyaman. Mengapa penting?

  • Mendukung proses tumbuh kembang anak
  • Mempererat hubungan orang tua dan anak
  • Meningkatkan rasa percaya diri anak.

 

Menjadi Orang Tua Hebat

 

Mengapa penting orang tua menjadi pendengar yang baik?

  • Untuk mendengarkan pengalaman anak
  • Menjadi tempat mengadu dan mencurahkan isi hati
  • Meningkatkan hubungan yang baik antar anggota keluarga.

 

Anak usia 3 sampai 8 tahun membutuhkan pendampingan saat menonton TV. Mengapa?

  • Agar anak menonton acara TV yang sesuai dengan usianya
  • Orang tua dapat menjelaskan tayangan yang ditonton anak
  • Orang tua dapat mengarahkan anak pada hal yang positif

 

Disarankan anak di bawah usia 2 tahun untuk tidak menonton TV. Orang tua dapat mengajak anak usia dini dengan melakukan kegiatan lain seperti bermain di luar ruangan, membaca buku bergambar, atau olahraga.

Bukan hal yang sulit kan untuk menjadi orang tua hebat?!

 

Jangan Lupa Bermain Bersama Anak!

Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk menjadi orang tua hebat, adalah bermain bersama anak. Mengapa penting?

Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui bermain, anak berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria. Bermain bisa merupakan kegiatan yang sederhana dan tanpa biaya permainan.

Dengan bermain bersama anak, bisa mengembangkan kecerdasan kognitif, sosial, emosional, gerak, kreativitas dan imajinasi anak. Setuju kan?!

Jangan lupa juga, memberi kesempatan pada anak untuk bermain bersama teman sebayanya.

Biarkan anak bergaul dengan teman sebaya tana membedakan agama, suku dan warna kulit termasuk wajib bergaul dengan anak penyandang disabilitas.

Dalam urusan pendidikan anak, orang tua diharapkan untuk terlibat. Karena;

  • Meningkatkan kepercayaan diri anak
  • Meningkatkan keinginan anak untuk bersekolah
  • Meningkatkan perilaku positif anak
  • Meningkatkan pencapaian perkembangan anak

Untuk orang tua;

  • Meningkatkan harapan orang tua pada anak
  • Meningkatkan keinginan orang tua untuk terus belajar
  • Meningkatkan kerja sama orang tua dengan sekolah

Untuk sekolah;

  • Mendukung iklim sekolah yang lebih baik
  • Mendukung kemajuan sekolah
  • Meningkatkan semangat kerja guru

 

Komunikasi Menjadi Hal Terpenting

Menjadi orang tua hebat pasti dambaan setiap keluarga di penjuru dunia ini. Untuk itulah orang tua jangan ragu berkomunikasi efektif dengan anak. Karena;

  • Komunikasi yang efekif di dalam keluarga akan berdampak pada hubungan yang baik antar anggota keluarga
  • Membuat semua anggota keluarga dengan mudah menyampaikan pendapat, pikiran, dan perasaan mereka sehingga suasana rumah menjadi menyenangkan.
  • Keluarga yang mempunyai komunikasi efektif pengaruhnya terhadap anak akan tumbuh menjadi anak atau remaja yang percaya diri, mampu menjadi pendengar yang baik dan mampu mengendalikan diri, baik di rumah atau pun di tempat lain, misalnya di sekolah.

Mengasuh dan mendidik anak memang penuh tantangan ya.  Dan harapan semua orang tua untuk menjadi orang tua hebat.

Seiring bertambahnya usia anak, bertambah pula masalah pengasuhan dan pendidikan yang orang tua alami. Walau tidak ada sekolah formal untuk menjadi orang tua hebat, tetap orang tua harus terus belajar dalam mendampingi anak-anak menjadi sosok yang berbudi pekerti luhur dan berprestasi. Tulus, ikhlas dan penuh cinta dalam membimbing anak-anak.

 

***

Sumber: buku materi Menjadi Orang Tua Hebat, untuk keluarga dengan anak usia dini dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Comments (29)

January 16, 2019

Setuju.
Mengasuh dan mendidik anak adalah tantangan.
Tantangan yang berubah sesuai zaman.

Iya, aku percaya pendekatan gaya pengasuhan bisa kog kita sesuaikan sesuai zaman.
Misalnya tantangan mengasuh anak saat belum marak gawai versus zaman now yang gawai sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Setuju, sebagai orang tua kita harus terus belajar dan belajar 🙂


January 16, 2019

Aaih…jadi tersanjung nongol di postingan Mak Injul. Love loveeeee

Setuju banget sama artikelnya, emang usia dini adalah momen paling tepat untuk mendampingi anak dalam tumbuh kembangnya


January 19, 2019

hmmm… dari uraian di atas, kira2 umur berapa boleh dikenalkan gadget? mengingat hampir sekelilingnya anak2 pegang gadget baik untuk vidio call, game atau nonton yutub


January 19, 2019

Aku memang belum punya anak… tapi aku cukup belajar bamyak dr kakak kakakku dengan beeerrrrrragam cara dan karakter mereka.

Ada kakakku yg suami istri kompak dana ku tau banged dr dulu sampai sekarang mereka gak pernah berkata kasar, bentak apalagi teriak sama anak anaknya. Dan kulihat anak anaknya pintar pintar, sopan kalau diajak le rumah orang.. malah rada pemalu tp kalau udah kenal banged baru berani ngobrol dan main bareng tapi ttp sopan.

Ada kakakku suami istri yg kompak banged gak pernah banyak ngelarang atau batasin anak anaknya apapun termasuk main dan gadget tapi mereka benar benar mendampingi anaknya dan ngasih contoh berupa tindakan. Walhasil mereka akhirnya bisa memilih teman yg sesuai maksudnya teman yg baik dan tidak mereka bisa membedakan dan tidak terpengaruh. Begitu juga ibadah gak pernah disuruh udah nerangkat sendiri, gadget juga mereka pake hanya untuk sekedar WA an sama temen yg mau kerja kelompok atau yg penting penting aja.

Ada lagi kakakku yang diktator sekolah adalah segalanya, dirumah gak boleh berantakan, siang harus tidur, malam tidur jam 9 tet! Belajar tet! Gak boleh main gagdet kecuali hari minggu. Gak boleh makan ini itu. Dan selalu diteriakin kalau salah. Wal hasil anak anaknya yg kulihat mereka tampak sudah kebal dg teriakan orang tuanya dr raut wajahnya tampak menyepelekan orang tuanya, kalau main kerumah orang lain kayak orang kalap, mainan apa aja diberantakin, apa aja dimakan…


January 19, 2019

Alhamdulillah tinggal di lingkungan yang banyak anak anak jadi anakku bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya. Saya juga selalu menyempatkan diri supaya bisa bermain bersama anak. Menjadi ibu memang harus terus belajar, makasih KEB ilmunya sangat bermanfast sekali.


January 19, 2019

Anak adalah peniru ulung. Ia akan mencontoh apa yang ia lihat, bukan apa yang diperintahkan. Memiliki orang tua hebat, adalah harapan setiap anak. Semoga anak-anak kita semua jadi anak hebat kebanggaan keluarga 🙂


January 19, 2019

Terima kasih for sharing, Mak. Ilmu baru nih yang didapat, karena anakku umurnya udah mau tiga tahun. Penting banget berarti ya komunikasi yg efektif ke anak tuh. Apalagi anakku sekarang lagi banyak nanya, dan kadang saya justru malah jawab sekenanya nggak berusaha berkomunikasi dengan efektif, huhu


January 19, 2019

Tidak mudah menjadi orang tua hebat bagi anak, saya cuma bisa mengupayakan pendampingan setiap waktu di rumah. Merasa anak tumbuh kembang dengan cepat padahal banyak hal yang belum dipelajarinya dari saya.
Palung selalu bilang kala kami hendak tidur bareng, “Mamah, cerita.”
Saya tanya cerita apa, Palung bilang cerita tentang saya, tentang masa lalu saya. Anak selalu ingin tahu. Baiklah, saya cerita,. Namun rasanya sekarang saya terlalu sibuk dengan pekerjaan menulis dan rumah tangga, lalu Palung asyik main di luar atau memonopoli nertbook mamahnya. Rasanya saya harus sering mendongengi sebelum tidur, tidak melulu sibuk dengan komputer.
Tulisan ini menginspirasi, seharusnya saya baca dari dulu, sayang 3 tahun lebih saya terputus konbeksi internet di rumah jadi sulit akses informasi. Dan Palung telah melewati masa golden age-nya. (Ini nomor 10 untuk drop list KEB. Terima kasih)


January 19, 2019

Berguna sekali artikel ini untuk saya. Salah satu tugas saya (sebagai pekerja lapangan) adalah menyampaikan modul tentang menjadi orangtua hebat. Namun sejauh ini yang ada di modul baru hal umum untuk anak usia sekolah. Saat baca yang versi usia dini gini jadi seperti nemu harta karun. 😀

Terimakasih sudah berbagi, Mak.


January 19, 2019

Semua orang tua pasti mengharapkan yang terbaik untuk anaknya, agar di masa depannya kelak bisa menjadi cahaya keluarga. Hal ini menjadi masukan untuk saya agar kedepannya kelak setelah menikah dan menjadi orangtua bisa memberikan yang terbaik


January 19, 2019

Menjadi orang tua yang terus belajar mengikuti setiap perkembangan tumbuh kembang anak-anaknya memang keharusan. Dan itu memang penuh tantangan.
Dan selalunya kita bisa belajar dari kekhilafan yang kita lakukan dan terus memperbaiki diri untuk jadi orang tua yang lebih baik lagi.

Setuju sekali dengan apa yang diulas di atas tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk menjadi orang tua hebat.
Dan kegiatan seperti sahabat keluarga ini baik sekali. Sebagai pengingat diri agar tercipta anak-anak penerus bangsa yang berbudi luhur dan berprestasi:)


January 19, 2019

Anak-anak usia dini macam umur 3 tahun, sekarang ini juga memang udah mulai bersekolah ya, Mak. Jadi macam jam tidur atau sarapan juga harus makin diperhatikan. Penyambutan ketika pulang sekolah juga salah satu yang bikin anak-anak hepi ya, hehe… Wah ternyata di bawah 2 tahun itu nggak disarankan untuk menonton TV ya, Mak. Iya sih, baiknya kan yang banyak kegiatan terutama mengobrol ya.


January 19, 2019

Akuuupuuun mak.. klo anakku ngomong kuperhatikan matanya, dan kuhentikan aktifitasku katanya ini tanda orangtua perhatian sama anak.
Kata suamiku nggak penting ngajarin matematik usia dini, yg penting ngajarin akhlak, adab, dan ilmu


January 19, 2019

Noted! Mau bookmark tulisan ini supaya jadi bahan belajarku untuk 6 tahun kedepan. Menjadi orang tua hebat itu impian semua orang tua, tapi yang berhasil hanya beberapa. Semoga aku bisa melakukan itu semua dan dilancarkan jalannya hingga manti bisa jadi orang tua hebat. Amiinn..


January 19, 2019

Saya setuju bnget mak, bahwa orang tua harus jd contoh yang baik. Saya sedang berupaya banget agar anak tdk over main gadget, itulah sebabnya saaat di rumah hp saya selalu dimatikan. Malah lebih bisa quality time di rumah, habis kerja malah jd lega rasanya ngak pegang hp hehehhe.


January 20, 2019

setuju tuh dengan metode Ajarkan, Biasakan, Contohkan. Yang sering kita lupa itu adalah bagian mencontohkan ini. Padahal kalau kita mencontohkan sama dengan wiwirtinya kita mmeberi teladan kan. Peer banget deh.


January 20, 2019

Setuju banget, apalagi anak ibarat kertas putih, apa yg lingkungan keluarga tulis tentunya itulah yg akan terbentuk saat dia dewasa. Save banget nih buat panduan ketika saya dikaruniai anak nanti


January 20, 2019

Setahun ini saya memulai lagi pengasuhan anak dalam masa golden age. Bener-bener mengaplikasikan lagi metode Ajarkan, Contohkan dan Biasakan tersebut. Seringkali saya dibuat terpana oleh anak saya yang bisa meniru apa-apa yang saya lakukan.
Makasih mba Indar untuk sharingnya, sangat bermanfaat buat saya 🙂


January 20, 2019

Ajarkan, Contohkan, Biasakan. Wah Metode ACb ini memang beneran kudu direalisasikan oleh kita sebagai orangtua ya 🙂 Memang sih jadi mama dan papa ga ada sekolahnya, tapi kita bisa belajar dari pengalaman orang yang lebih tua (Hal2 baik tentunya) dan bisa mempelajarinya dari buku, internet dll. Anak2 yang aktif sebisa mungkin diarahkan bakat dan minatnya ya, mak supaya bahagia dan tujuan hidupnya tecapai.


January 20, 2019

Salam kenal nggeh Mbak Indah.
Saya Nanik dari Sidoarjo, Jatim.

Sementara saya berusaha jadi orang tua yang baik dulu mbak. Bismillah bs jadi orang tua hebat. Aamiin

Tapi saya setuju banget dengan point-point yang Mbak Indah share, terutama tentang pentingnya komunukasi.
Saya juga punya pengalaman kurang menyenangkan karena kurangnya komunikasi efektif saat msh belia dulu di keluarga besar.

Akhirnya saat usia kami yg sdh dewasa dan matang ini, bapak ibu sempat mengalami gagal komunikasi dg kakak dan adik saya.

Kejadian tsb jd pembelajaran buat saya pribadi dlm berkomunikasi dalam pola asuh anak.


January 20, 2019

Point penting mendidik anak tanpa kekerasan. Karena pasti ada masa-masa sikap anak bener2 menguji kesabaran orangtuanya.


January 21, 2019

Yup. Plus Moral dan etika yg diajarkan sedari kecil akan membuatnya jadi sosok yg sopan di masa depan. Seperti pada pengajaran komunikasi di 3 kata ajaib: maaf, tolong, terima kasih


January 20, 2019

Semua hal fundamental yang sangat anak-anak butuhkan walaupun ada perbedaan zaman tetap dipegang teguh banget ya mak. Aku salut sama setiap orang tua yang mampu memberikan yang terbaik buat anak-anaknya lewat perhatiannya itu. Dan itulah menurutku yang sangat dibutuhkan ketika seusia dini itu.


January 20, 2019

Membaca ini, bikin saya koreksi diri lagi cara mendidik anak2 saya sudah tepat belum. Padahal anak sudah tua. Karena bener banget di tulisan ini, bahwa memberi contoh anak itu adalah tindakan yg sangat efektif. Koreksinya, sudahkah saya memberi contoh yang baik pada mereka?


January 21, 2019

Setiap fase usia anak tantangannya berbeda, sejak bayi, sampai remaja dan dewasa. Jadi orang tua pun tetap harus update pengetahuan pola pengasuhan anak, banyak komunikasi dan bertukar pikiran dengan ahli, plus mau mendengarkan anak.
Kadang kan orang tua merasa sudah paling benar….


January 21, 2019

Komunikasi ini yg perlu ditekankan. Terlebih pada 3 kata ajaib: maaf, tolong, terima kasih. Agar anak punya etika dan moral yg tertanam sedari kecil


January 21, 2019

Moral dan etika yg diajarkan sedari kecil akan membuatnya jadi sosok yg sopan di masa depan. Seperti pada pengajaran komunikasi di 3 kata ajaib: maaf, tolong, terima kasih


January 21, 2019

Wah materinya luar biasa banyak ilmu yang bisa saya dapat, sampai sekarang saya berusaha menjadi ortu yang baik dengan terus belajar.


January 21, 2019

Membaca artikel ini, aku jadi ingat masa kecil anak-anak. Kini anak-anakku sudah gadis. Alhamdulillah, hampir semua yang diulas di artikel itu, aku kerjakan. Hasilnya hubunganku sama anak-anak sangat dekat, bagai sahabat. Kini dua anakku sudah kuliah di luar kota, waktu cepat berlalu. Sepi mak…


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: