Hai, Emak semua! Kemarin kita sudah bahas beberapa persiapan dan kesalahan monetasi blog ya. Nah, sekarang kita akan coba melihat cara monetasi blog satu per satu nih. Kita mulai dengan Google Adsense!
Ada yang tertarik untuk pasang Google Adsense di blog?
Google Adsense memang merupakan salah satu cara untuk memonetasi blog yang banyak dilakukan bloger ya, Mak. Ada sih beredar rumor di kalangan bloger, bahwa blog yang Adsensenya kenceng, kalau dijual lagi tuh bakalan muahal buanget. Ini sih katanya ya, Mak 😀 Saya sih belum pernah membuktikan sendiri. Yasoalnya saya belum pernah jual beli blog ataupun domain. Hahaha 😆 Tapi kalau ada yang punya pengalaman dan mau sharing, silakan lo, cerita dan tulis di kolom komen ya!
Nah, masalahnya memang tak semua blog bisa lolos seleksi untuk Google Adsense ini. Alasannya macem-macem sih; ada yang belum sesuai dengan kebijakan webmaster, navigasinya nggak jelas, kontennya yang kurang–baik kualitas maupun kuantitas, dan lain sebagainya.
Tapi … sssttt. Saya sendiri pernah mendaftarkan blog, tapi bisa langsung diapprove bahkan kurang dari 24 jam kok. Jadi, sebenarnya hal ini tuh nggak terlalu rumit. Hanya saja kita memang mesti sabar dan harus memenuhi semua persyaratan.
Nah, buat yang penasaran pengin mendaftar Google Adsense, berikut beberapa tip yang mungkin bisa dilakukan ya, Mak. Tip ini agak-agak subjektif sih, karena … ya Tuhan … Google itu nggak pernah jelas, Mak. Beneran deh. Semua serba meraba-raba kita.
Meski sebenarnya mereka juga sudah menuliskan apa saja aturan dan printilan yg diperlukan untuk melamar Google Adsense di sini. Kalau ada waktu, boleh dibaca-baca sampai tuntas tuh.
Tapi, meski tip saya bersifat subjektif, tapi bisa deh dicoba yah. Karena memang inilah yang pernah saya lakukan kemarin-kemarin ini, sebelum akhirnya melamar Google Adsense.
5 Persiapan yang Harus Dilakukan untuk Melamar Google Adsense
1. Perbanyak konten yang bersifat Pillar Post
Apa itu Pillar Post? Ada nih dijelaskan dengan sangat baik dalam artikel di web KEB, Mak. Silakan dibaca-baca yah!
Secara singkat, pillar post adalah artikel yang:
- Bersifat panduan: seperti howto atau tip-tip, step by step dan lain-lain.
- Bersifat everlasting, awet, tak tergantung tren sesaat. Kira-kira dlm 12 bulan mendatang topik masih relevan.
- Biasanya bahasannya in-depth
2. Isilah / update blog secara konsisten
Secara periodik, update blog secara konsisten. Mau sehari sekali, seminggu 2 kali, seminggu sekali, silakan saja diatur. Yang penting harus konsisten waktunya, sampai kontennya cukup secara kuantitas.
Memangnya berapa syarat minimal artikel yang harus dipublish di blog agar bisa diterima Google Adsense Well, ini ada hubungannya dengan usia blog sih. Mari kita lihat dulu di poin 3 berikut.
3. Usia blog minimal 6 bulan
Nah, katakanlah, dalam 6 bulan itu kita hanya bisa publish artikel 1 bulan sekali. Berarti dalam 6 bulan, kita hanya punya 6 artikel. Nah, jumlah 6 ini menurut beberapa orang mastah masih kurang untuk bisa pasang Google Adsense, Mak. 6 artikel berkualitas ya. Bukan asal artikel doangan. Apalagi kopasan. Hehehe.
Ada yang bilang minimal kita harus punya 10 artikel berkualitas yang bersifat pillar post di atas. Ada juga sih yang bilang 20. Tapi ada yang bilang 5 artikel, dia juga sudah diapprove.
Well, we never know.
Jadi, kita ambil saja angka 10 deh. Kalau nanti belum diapprove, ya ditambah dulu. Hahaha.
Berarti dengan usia blog 6 bulan, setidaknya kita mesti ngeblog seminggu sekali tuh, Mak. Paling minim ya 2 minggu sekali deh. Khusus untuk pillar post.
Mau tiap hari bikin pillar post? BOLEH BANGAT!
4. Buat navigasi blog yang jelas
Navigasi ini meliputi: menu header (usahakan tak lebih dari 6 kategori), ada sidebar juga (yang rapi), ada artikel terkait dan juga internal link.
Soal menu header sepertinya sudah pada ngerti deh, rapinya itu yang kayak gimana.
Sidebar, nah ini. Biasanya sih, sidebar itu diisinya entah apah-apah yang kadang nggak perlu ditampilkan. Iya apa iya, Mak? Hehehe. Sebenarnya, yang penting ada di sidebar itu adalah arsip blog, kategori (kalau di menu bar belum ada) dan akun media sosial.
Sudah itu doang. Yang lain, nggak usah dipasang enggak apa-apa 😉
5. Tambahkan halaman lain-lain yang diperlukan
Seperti About Me, Kontak, Privacy Policy dan DMCA jika perlu.
About Me haruslah informatif (usahakan agak panjang, nggak cuma satu 2 kalimat saja) Kemarin saya pernah menuliskan tentang About Me ini di blog. Boleh ditengok buat yang belum baca, atau dibaca lagi buat yang sudah lupa 😆
Kontak akan memudahkah pengunjung menghubungi kita jika mereka ada pertanyaan (atau mau mengajak kerja sama? Amin! 😀 ). Privacy Policy semacam pernyataan bagaimana kita menggunakan data pengunjung, misalnya ada email list dan sebagainya. Sedangkan DMCA menyatakan bahwa blog kita tak melanggar hak cipta orang lain–alias kita hanya menayangkan konten orisinal milik kita. Atau, jika Emak mengambil foto-foto CC0, bisa juga dicantumkan di sini.
Untuk halaman-halaman tambahan ini, disesuaikan saja dengan keperluan blog Emak ya. Saya sekadar kasih gambaran, kalau halaman-halaman ini tuh bisa banget menjadi support konten blog secara keseluruhan.
Nah, setelah 5 tahap persiapan di atas sudah komplet, maka kita bisa mulai mencoba melamar Google Adsense. Terus, kalau sudah diapprove, apakah lantas tugas kita selesai sebagai Adsenser? Tinggal leyeh-leyeh nunggu dolar datang?
Oh tentu tyda secepat itu, Marimar! Tugas kita justru semakin banyak! Terutama kalau kita pengin jadi Adsenser sukses. Wogh, banyak PRnya!
Beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin monetasi Google Adsense di blog sukses
1. Jangan pernah coba-coba untuk ngakalin guidelines Adsense
Seperti apa misalnya?
- Ngeklik iklannya sendiri. Bahkan meski alasannya buat ngetes. Jangan sampai keklik sendiri deh iklannya. Bisa ditoyor beneran dah sama Google kalau sampai kejadian.
- Membeli traffic atau klik. Ini juga nggak boleh ya.
- Menyamarkan iklan seakan-akan bukan iklan.
- Hanya menayangkan iklan doang sehalaman tanpa konten lain sama sekali.
- Menambahkan script iklan ke konten yang dilarang, misalnya pornografi, judi, dan lain-lain
2. Penempatan iklan yang tepat
Tempatkan iklan di tempat yang terlihat tapi usahakan untuk nggak mengganggu pemandangan pembaca.
Misalnya di sidebar, footer, atau di dalam artikel.
Kalau di artikel, biasanya para mastah bloger yang sudah lebih dulu ng-Adsense menyarankan untuk diletakkan setelah paragraf ketiga sih. Pas banget dengan “lelah” yang mungkin sudah terasa oleh pembaca, dan juga nggak terlalu ganggu.
Boleh nih dicoba, Mak.
3. Terus membuat konten yang berkualitas
Mentang-mentang sudah diapprove, terus kita bisa seenaknya bikin konten? Wah, nggak gitu mainnya, Mak.
Justru kita malah harus makin kenceng memproduksi konten yang berkualitas ini. Perbanyak lagi pillar postnya.
Kenapa?
- Biar pageview makin banyak
- Pageview makin banyak berarti klik ada peluang untuk meningkat.
- Nggak dicabut Adsense-nya 😀
4. Perhatikan loading blog
Jaga supaya loading blog tetap di bawah 5 detik, Mak. Di bawah 2 detik lebih bagus lagi 😆
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar mempercepat loading blog, di antaranya:
- Pakai template minimalis
- Jangan kebanyakan animasi di homepage
- Minimalkan gif
- Hanya pasangan widget/gadget yang penting saja di sidebar
5. Pantau terus traffic, terutama di bagian Adsense Referrer
Nah, kalau Adsense kita sudah jalan, nanti di Google Analytics akan kelihatan statistik blog mana yang paling banyak me-regenerate revenue.
Data ini bisa dilihat di Behaviour > Adsense > Adsense Referrer.
Kalau sudah kelihatan datanya di situ, nah, PR selanjutnya adalah mencari cara untuk lebih mengoptimasinya lagi di bagian yang itu, Mak.
Nah, itu dia sedikit mengenai monetasi blog dengan Google Adsense yang bisa saya share kali ini. Ada yang mau menambahi, mungkin? Boleh bat lo! Silakan ditulis di kolom komen ya!
Sampai ketemu lagi di topik monetasi blog berikutnya ya.