Tip Menulis Konten RoundUp yang Bisa Memperkaya Blog

By Carra on September 02, 2019

Hai hai, Emak-Emak Bloger syantik di seluruh jagat bloger! Lagi pada ngapain? Yang lagi (masih) kerja, selamat bekerja. Semoga lancar dan cepat rampung ya! Yang lagi selonjoran, enjoy! Keknya oke jg kalau sambil simak artikel ini deh. Saya mau ngajakin ngubek-ubek salah satu jenis konten lagi buat di blog nih, Mak! Yes, kita akan bahas soal konten roundup nih.

 

Ada yang udah familier dengan jenis konten roundup ini?

Ya mungkin kita pernah lihat sih jenis konten roundup ini, cuma enggak ngeh kalau itu namanya roundup ya?

Konten roundup adalah konten yang mengompilasi pendapat orang-orang yang dianggap berkompenten mengenai satu masalah.

Biasanya sih mereka ini dikasih satu pertanyaan yang sama, lalu kan mereka akan jawab dengan versi masing-masing tuh, Mak. Nah, kita kumpulin aja tuh, terus dipublish di blog.

Itu dia yang dinamakan konten roundup.

Nah, konten roundup ini bisa banget diadopsi untuk memperkaya berbagai jenis konten yang sudah ada di blog Emak. Biar nggak monoton, gitu, Mak. Kan suasana baru tuh, kalau ada opini orang mampir juga ke blog kita.

Siapa tahu juga membawa insight baru, atau point of view baru. Jadi kita bisa belajar lagi kan tentang sesuatu?

Nah, pastinya kita juga mau kalau konten roundup kita yang dibikin ini bisa nampol kan ya? Kalau perlu, bisa viral, gitu! Yekan, Mak?

 

Jadi, ini dia beberapa tip menulis konten roundup dari saya, jika Emak mau membuat jenis konten ini untuk memperkaya tulisan Emak

 

Konten Terlaris Menurut Survei Buzzsumo

1. Tentukan topik

Nah, ini topik jangan cuma sembarang topik, yang semua orang tuh bisa ngomongin, Mak. Temukan topik yang paling bikin penasaran pembaca blog Emak. Pokoknya temukan deh itu masalah yang paling dicari jawabannya oleh pembaca blog Emak.

Misalnya apa ya? Mmmm … Misalnya mengenai psikologi anak remaja nih. Bagaimana mendampingi si remaja yang mulai galau-galau mencari jati diri. Nah, yang kayak gini kan nggak semua orang bisa menjawab secara ilmiah nih. Butuh orang yang berpengalaman, bahkan profesional kan?

Atau misalnya, mungkin yang agak “ringan” aja deh. Tentang bagaimana memelihara produktivitas ngeblog.
Nah!Β Ini kayaknya sih sepele ya, cuma persoalan produktivitas. Setiap orang barangkali punya resep sendiri-sendiri. Tapi nggak semua orang punya resep yang jitu. Yekan, Mak?

Bisa banget nih dijadiin konten roundup, dengan mewawancara para bloger profesional, misalnya.

2. Siapkan pertanyaannya

Nah, pertanyaannya ini cukup satu aja, Mak. Yes, satu pertanyaan yang kemudian diberikan pada beberapa orang yang berbeda. Di sini nih, inti sebuah konten roundup. Yaitu mempresentasikan jawaban-jawaban berbeda dari mereka yang berkompeten di bidangnya.

Jadi, pastikan pertanyaannya jangan pertanyaan tertutup yang hanya membutuhkan jawaban singkat ya, Mak.

Misalnya, “Dari jam berapa sampai jam berapakah jam produktif Anda?” Wahhh, ini mah bisa selesai dijawab dalam 1 kalimat. πŸ˜€ Tanyakanlah, misalnya, cara dia mengatur waktu bisa ngeblog di antara kesibukan yang lain. Atau, tip mengatur waktu ala dia.

3. Temukan narasumber

Setelah ketemu pertanyaannya, sekarang saatnya mencari “korban”, alias narasumber.

Pilihlah yang benar-benar “junjungan”, Mak. Karena kan konsep dari konten roundup ini adalah mengumpulkan opini dari orang-orang yang berkompeten, untuk menjawab satu permasalahan dengan versi masing-masing.

Tip Menulis Konten RoundUp yang Bisa Memperkaya Blog

4. Kirimkan pertanyaan Emak

Kalau sudah ketemu beberapa orang narsum yang bersedia berpartisipasi, Emak bisa mengirimkan pertanyaannya.

Bisa via email, atau bisa juga Emak taruh pertanyaan Emak di Google Form, lalu kirimkan linknya ke narsum. Mereka bisa langsung menjawabnya di Google Form tersebut.

Jangan lupa, Emak tanyakan juga detail diri narsum ya, seperti nama (meski mungkin Emak sudah tahu), lalu akun-akun media sosialnya (siapa tahu ada yang mau follow), dan juga blognya kalau ada. Biasanya sih, kalau si narsum diberi kesempatan utk menaruh akun media sosial atau blognya sih mereka akan dengan senang hati tuh, Mak, mau menjawab pertanyaan kita.

Kan jadi ikutan eksis juga, meski mungkin blog kita belum seberapalah ya. Hahaha. Pede aja lagi.

5. Kompilasi jawaban

Kalau jawaban dari para narsum sudah terkumpul semua, sekarang saatnya mengompilasinya menjadi artikel utuh.

Pastikan jangan ada yang terlewat ya. Pastikan ada nama narsum dengan jelas, akun media sosialnya, situs atau blognya, juga fotonya, Mak. Emak bisa ambil foto di akun-akun media sosialnya, misalnya di Instagram atau Facebook. Baru kemudian, kompilasi jawaban mereka.

6. Kabarin kalau artikelnya sudah publish

Yes, jangan lupa kabarin narsum kalau artikelnya udah publish.

Supaya apa? Supaya mereka juga bisa share. Kan, kita dapat share gratis tuh.Β πŸ˜€ Ya, ini dia memang tujuan bikin konten roundup, Mak. Supaya bisa ikut ngeksis sama mereka juga. Hihihi.

Konten roundup ini memang merupakan salah satu strategi untuk dongkrak jangkauan share kita, dan juga (mudah-mudahan) traffic blog kita. Pastinya ini tak lepas dari kejituan kita memilih topik juga ya.

Nah, gimana, Mak? Keknya bisa dicoba juga nih, bikin konten roundup ya> Selain biar isi blognya macem-macem juga, bisa jadi salah satu cara buat sedikit boost performa blog kita juga nih.

Selamat nulis!

Comments (3)

September 2, 2019

Jadi seperti mengambil beberapa pendapat praktisi, ahli dan orang yang kompeten di bidangnya untuk kemudian diambil kesimpulan ya mak?


September 2, 2019

Bergizi banget ini.
Konten roundup!
Saatnya mencari-cari alasan eh konten roundup
Baidewei, subway,
Kalau pas di “Yekan Mak” ane ikut-ikutan, latah menirukan sambil ngomong lho,
Hihihi, biar afdol, giccu πŸ˜‰


September 5, 2019

Memberikan inspirasi, terutama bagi blogger pemula seperti saya


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: