Mengajak anak mengeksplorasi lingkungan sekitar tempat tinggal akan membuatnya nyaman dan belajar banyak hal lo, Mak.
Emak tentu sudah sering mengajak anak ke mana-mana ya; ke kebun binatang, ke pantai, ke mal, ke bioskop, ke taman kota, bahkan ke luar negeri.
Tapi pernahkah Emak mengenalkannya dan mengajak anak mengeksplorasi lingkungan rumahnya sendiri? Jika selama ini ia hanya melihat dari jendela, dari halaman, atau bahkan hanya dari mobil saat Emak mengajaknya pergi, maka sekaranglah saatnya mereka diajak untuk keluar ke lingkungan rumah.
Anak juga penting mengetahui tentang apa itu milik bersama plus etika hidup bersosial.
6 Cara Ajak Anak Mengeksplorasi Lingkungan Terdekatnya
1. Hi, tetangga!
Langkah awal untuk mengajak anak mengeksplorasi lingkungan yang sebaiknya dilakukan adalah mengunjungi tetangga terdekat. Sebab tetangga adalah orang pertama yang akan Emak hubungi kalau ada berita bahagia, duka, ataupun membutuhkan pertolongan.
Apalagi kalau tetangga punya anak seusia si kecil. Ia kan jadi punya teman, Mak. Minta si kecil mengajak teman barunya bermain di rumah, atau di taman.
Kalau tetangga Emak nggak punya balita, Emak tetap bisa kok mengajak si kecil berkenalan dengan mereka.
Hal ini bermanfaat agar ia tak hanya berani berkenalan dengan orang yang seumuran saja, tetapi juga dengan orang dewasa. Tentunya, dalam pengawasan Emak ya.
2. Selamat pagi!
Di kompleks perumahan Emak barangkali ada sejumlah orang yang bertugas menjaga keamanan ataupun kebersihan lingkungan. Misalnya seperti Pak Satpam, bapak pengangkut sampah, atau si ibu yang suka nyapu jalan kompleks, dan seterusnya.
Orang-orang tersebut adalah orang yang sering banget berinteraksi dengan kita, dan si kecil. Kenalkanlah si kecil pada mereka sembari ajak ia berjalan-jalan. Misalnya, mampir ke pos satpam sambil mengantarkan kopi, mungkin. Atau samperin petugas kebersihan sambil bawakan sarapan sederhana.
Jelaskan kepada si kecil mengenai tugas-tugas mereka dan keuntungannya bagi warga sekitar.
3. Aktif yuk!
Ada banyak kegiatan yang dilakukan secara bersama dalam rangka mengajak anak mengeksplorasi lingkungan perumahan. Mulai dari kegiatan keagamaan, arisan, kerja bakti hingga perayaan 17-an.
Emak dan suami bisa berbagi tugas masing-masing untuk ikut kegiatan-kegiatan tersebut secara aktif. Sesekali ajaklah si kecil untuk ikut serta. Misalnya ikut salat berjamaah di masjid lingkungan rumah, atau ikut kerja bakti.
Ceritakan padanya mengenai kegiatan yang dilakukan bersama-sama orang sekitar tersebut, dan mengapa kita harus aktif ikut serta.
4. Sayangi lingkungan
Emak juga bisa mengajak anak mengeksplorasi lingkungan dengan mengenalkannya pada nama-nama pohon yang ditemui di sekitar kompleks. Misalnya pohon mangga, belimbing, jambu, jeruk nipis, dan sebagainya. Tanaman itu selain menghasilkan buah, juga membuat rindang dan sejuk.
Kenalkan juga pada tanaman bunga, seperti bunga sepatu, mawar, melati, soka, dan sebagainya. Juga binatang-binatang kecil yang berkeliaran bebas, misalnya kupu-kupu, capung, burung gereja dan sebagainya.
Suatu kali, bikinlah proyek membuat sumur biopori di halaman rumah Emak. Ajak si kecil ikut serta dalam pembuatannya. Berikan ia sarung tangan dan sekop kecil. Jelaskan, bahwa dengan lubang tersebut berguna sebagai resapan air, agar lingkungan kita nggak banjir saat hujan deras.
5. Perjalanan sampah
Emak mungkin sudah mengajarkannya untuk selalu membuang sampah ke tempatnya ya, Mak? Nah, kalau begitu, sekarang saatnya Emak mengajak anak mengeksplorasi lingkungan lebih jauh lagi, yaitu dengan mengikuti perjalanan sampah.
Dari sejak sampah dibuang dari rumah, lalu diangkut oleh truk pengangkut sampah, kalau perlu hingga ke pembuangan sampah akhir.
Emak juga bisa menunjukkan bagaimana memisahkan sampah, dari sampah basah dan sampah kering. Jelaskan pada si kecil mengapa sampah tersebut harus dipisahkan, terutama pemahaman bahwa sampah kering itu bisa didaur ulang kembali menjadi barang yang fungsional atau hiasan.
6. Milik bersama
Taman, masjid, gereja, dan lapangan merupakan contoh tempat milik bersama yang perlu kita pelihara. Maka, setiap kali mengunjungi tempat-tempat tersebut, selalu ingatkan si kecil untuk menjaga kebersihan, untuk selalu menggunakannya bergantian dengan bertanggung jawab, dan tidak merusaknya.
Sebab, kalau tempat-tempat itu nggak nyaman dipakai, bukan saja ia yang akan merasakannya, melainkan seluruh kompleks.
Beberapa etiket berikut perlu juga Emak ajarkan saat mengajak anak mengeksplorasi lingkungan.
Simpel sih, tapi sangat mengganggu kalau diabaikan, terutama jika dikaitkan dengan fasilitas-fasilitas yang seharusnya menjadi milik bersama.
1. Menaruh sepeda
Saat si kecil selesai bermain sepeda, mintalah ia untuk menaruh sepedanya di tempat yang sudah disediakan.
Tidak langsung digeletakkan di jalan depan rumah atau ditinggal sembarangan, karena bisa mengganggu orang atau kendaraan yang mau lewat.
2. Membawa hewan peliharaan
Memiliki hewan peliharaan bisa membuat anak belajar bertanggung jawab, memang.
Namun, ingatkan ia agar saat membawa hewan peliharaannya—anjing, misalnya—berjalan-jalan, supaya ia nggak melepasnya begitu saja di mana-mana. Sebab, mungkin saja ada orang-orang yang takut dengan binatang tersebut.
3. Mencorat-coret tembok
Anak gemar mencorat-coret. Meskipun begitu, ajarkan ia untuk melakukannya di tempat yang sudah disediakan di rumah. Bukan di tembok luar rumah, apalagi di tembok rumah milik tetangga. Ouch.
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengajak anak mengeksplorasi lingkungan, dimulai dari yang terdekat yaitu rumah dan sekitarnya. Dengan beberapa langkah kecil ini, kita sudah menanamkan beberapa nilai dasar agar anak bisa mengembangkan rasa kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.
So, happy parenting, Mak.