Hari Kanker Sedunia : I Am and I Will

By Indah Juli on February 04, 2020

Setiap tanggal 4 Pebruari, diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day), yang pertama kali  diinisiasi oleh Union for International Cancer Control (UICC) pada tahun 2000. Dan biasanya, di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, diselenggarakan berbagai event sebagai dukungan kepada para penyintas atau survivor kanker.

Di tahun 2020, UICC menetapkan tema Hari Kanker Sedunia adalah ‘I Am and I Will‘. UICC mengajak kita semua (tidak hanya para penyintas kanker) untuk berkomitmen dan bertindak melakukan aksi positif, agar target untuk mengurangi jumlah kematian dini akibat kanker dan penyakit tidak menular, sepertiganya di tahun 2030.

Our time to act is now.

Tahun 2020 ini, ceritakanlah tentang dirimu dan komitmenmu untuk mengurangi kematian akibat kanker.

Omong-omong, Emak tahukah penyakit kanker itu apa saja?

Dari website Yayasan Kanker Indonesia, dijelaskan kalau kanker itu dikenal masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor dibagi dalam dua golongan yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Dan kanker itu adalah tumor ganas.

Jenis-jenis kanker, di antaranya :

  • Kanker Darah atau Leukimia
  • Kanker Hati
  • Kanker Payudara
  • Kanker Kulit atau Melanoma
  • Kanker Lambung
  • Kanker Lidah
  • Kanker Mulut
  • Kanker Mata
  • Kanker Otak
  • Kanker Tiroid
  • Kanker Servik
  • dan Kanker Paru

Dan ada beberapa jenis penyakit kanker, menurut American Cancer Society, yang sebenarnya dapat dicegah dengan rutin berolahraga atau mempraktikkan kebiasaan gaya hidup sehat, di antaranya:

  1. Kanker Endometrium
  2. Kanker Kolorektal
  3. Kanker Prostat
  4. Kanker Payudara
  5. Kanker Paru-paru
  6. Kanker Ovarium
  7. Kanker Lambung

Hari Kanker Sedunia 2020: I Am and I Will

Hari Kanker Sedunia : I Am and I WillDi tahun 2020 ini, UICC mengajak semua orang untuk bercerita tentang komitmen mereka untuk mendukung penyintas kanker. Salah seorang Makmin Emak Blogger, Irma Susanti yang dikenal juga sebagai Irma Senja atau Makjurbay, adalah penyintas kanker. Sejak tahun 2002, di usianya yang ke-22 tahun, Irma mendapat kado ulang tahun berupa diagnosa kanker usus besar atau kanker kolon stadium 3.

Padahal, kala itu Irma baru mempunyai anak perempuan yang berumur 2 tahun. Saat putri yang dicintainya sedang meminta perhatian penuh untuk dirawat dan dibimbing, Tuhan Yang Maha Kuasa, memberikan nikmat untuk berjuang menghadapi penyakit yang tak pernah dibayangkan atau dipikirkan selama hidupnya.

Meski di tahun 2020 ini, Irma Senja sudah lebih baik dari awal-awal divonis menderita kanker usus besar, namun masih tetap harus menjaga kesehatannya dengan rutin setahun sekali melakukan pemeriksaan kolonoskopi. Bagaimana Irma bisa terserang penyakit kanker tersebut?

Kanker kolon merupakan salah satu penyakit kanker yang sulit dideteksi. Hal ini dikarenakan gejala awalnya seperti sakit pada bagian perut/lambung/usus, sakit yang dikira maag biasa. Dan sebagian besar penyebab kanker kolon adalah pola makan yang salah dan pola hidup yang tidak sehat berpengaruh memperparah keadaan usus/lambung.

Mungkin karena dianggap penyakit perut biasa, jarang sekali orang yang melakukan pemeriksaan kolon, sehingga ketika dideteksi sudah divonis dengan stadium lanjut. Menurut Irma, jarangnya orang memeriksakan perut kala sakit, bisa jadi disebabkan karena pemeriksaan awal untuk kolon itu relatif mahal.

Di Indonesia, ditemukan 150 ribu kasus kanker kolon. Kanker ini dapat disembuhkan dengan cara bedah (operasi), kemoterapi dan radiologi. Operasi dilakukan dengan cara memotong bagian kolon atau rektum yang terjangkit kanker. Untuk operasi kolon ini sudah dilakukan Irma sebanyakn tiga kali. Bisa membayangkan bagaimana sakitnya dan perasaan pasti porak poranda?

Meski jauh lebih baik dari tahun-tahun awal divonis sakit kanker, kehidupan Irma Susanti sudah lebih sehat. Hidup dengan cara yang sehat pastinya. Apalagi usia sudah bertambah, tidak 22 tahun lagi seperti saat pertama divonis kolon.

Rutin menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat bukan hanya harus dilakukan para penderita kanker, tapi kita semua (yang sehat pun) harus lebih peduli lagi sama badan sendiri. Karena jika kita sakit, meski sakit ringan, tetap berdampak pada diri sendiri dan tentunya bagi orang-orang yang kita sayangi.

Penting diingat, kanker adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan kita semua beresiko terkena penyakit mematikan itu, jika menyepelekan kesehatan. Waspadalah dengan kesehatan kita.

 

 

Comments (1)

February 4, 2020

Yaa allah.. Aku baru tau kisah mak Irma. Ternyata penyintas kanker juga. Pola hidup sehat ini nih yang butuh perjuangan banget buat nerapinnya. Tapi semoga bisa


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: