Bagaimana menjadi bloger yang mumpuni di antara semakin banyaknya orang yang suka menulis memilih blog sebagai media ekspresinya dalam menuangkan kata-kata? Apakah bloger harus mengikuti pergerakan atau gaya dalam dunia blogging semisal trend blog 2020?
Kumpulan Emak Blogger (KEB) melakukan sessi #KEBelajar di Group Facebook Emak Blogger dengan mengajak Febriyanto Lukito sebagai narasumber untuk tema Trend Ngeblog 2020. Tema yang pastinya diminati member KEB, terutama yang ingin serius menjadikan blog sebagai sumber penghasilan.
Dari pemaparan dan tanya jawab antara Mas Riyan dan member KEB yang aktif menyimak, postingan ini adalah kesimpulan dari materi Trend Blog 2020.
Bagaimana Trend Blog 2020 yang Bisa Dijadikan Acuan Bloger?
Menurut Mas Riyan, sebenarnya trend ngeblog dari tahun ke tahun itu tidak ada perbedaan. “Enggak beda jauh dari tahun sebelumnya. Kalau pun ada yang berubah, tidak signifikan.”
Beberapa trend blog 2020 itu, di antaranya:
- Long form vs Short form content. Seberapa panjang baiknya konten di blog? Ada yang bilang harus Xribu kata, demi SEO. Kenyataannya, mau panjang atau pendek, konten itu tidak terlalu berpengaruh. Kita harus balik lagi ke:
a. Siapa target blog kita dan bagaimana kebiasaan membacanya.
b. Apakah konten itu menjawab apa yang dicari oleh pembaca tersebut?
Jadi, jika dahulu di awal-awal ngeblog terpengaruh harus menulis panjang minimal 500 kata demi page on (halaman satu) Google, sekarang tidak ada aturan resmi harus sekian ribu kata. Kalau blogpost yang kita tulis bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan pembaca dalam 300 kata, kenapa tidak?
- Engagement. Ini salah satu faktor penting dalam ngeblog. Engagement dengan target pembaca blog kita. Karenanya, sebisa mungkin, kita sudah menetapkan sejak awal:
a. siapa target pembaca kita – bloger lainnya ataukah sosok yang lainnya? Coba kembangkan persona sejak awal. Ajak mereka ngobrol lewat artikel yang kita posting.
b. Multimedia – salah satu cara menaikkan engagement dengan pembaca di blog dengan menyertakan multimedia seperti gambar, video, infografis, dan lainnya. Jadi tidak hanya tulisan saja.
c. Comment – aktif komentar di blogpost bloger lainnya dan membalas komentar yang masuk. Ini juga akan menaikkan engagement blog (dan ada efek ke SEO juga loh).
- Mobile Friendly dan Readable
Sekarang kan serba digital. Hampir semua orang menggunakan hape/gadget atau smartphone untuk aktivitas sehari-hari. Karen itu, blog kita pun harus sudah mobile friendly.
Untuk mengetahui seberapa efektif blog yang mobile friendly, bisa dicek Google Analytics blog kita. Berapa banyak yang pakai handphone? Kalau banyak, harus diperhatikan dengan seksama. Apakah nyaman baca blog kita dari hape?
Selain mobile friendly, blog (konten-konten blog) harus bisa dibaca dengan nyaman di desktop atau Personal Computer (PC). Ini disebut readable. Nyaman dan bisa dibaca melalui desktop atau smartphone.
- Frekuensi Posting
Saya sendiri bukan tipe yang daily post. Lebih suka nulis yang agak panjang tapi mendalam dengan hasil reseach. Nah, kalau yang suka seperti ini, menulis daily bukan untuk maks.
Mau nulis setiap hari atau dijadwal itu pilihan. Keduanya pun enggak ada salahnya. Kembali ke masing-masing bloger, seperti apa sanggup updatenya.
- Media
Sekarang ini, blog tidak bisa berdiri sendiri tanpa media sosial, begitu pun sebaliknya. Seperti dalam point 2, memasukkan multimedia dalam blog, bisa juga disiapkan untuk share di media sosial masing-masing.
Atau mungkin yang sudah mulai ke #Youtube, bisa disiapkan video dan share di blog artikel. Sebaliknya, di video itu, share url blog .
80:20 yang saya cantumkan di social media ini adalah tentang promosi postingan.
80% waktu dihabiskan untuk menulis, 20% dihabiskan untuk promosi artikel kita. Gimana kalau dibalik? 20% habiskan untuk menulis artikelnya, 80% habiskan untuk promosinya? Keduanya bisa diterapkan. Mana yang bikin maks semua nyaman saja.
Eh tapi, jangan lupa. Saat sharing pun, jangan SPAMMING ya . Seperti yang dishare di Twitter KEB oleh Makmin Specialis Malam minggu lalu, no spamming – jangan pakai hastag yang enggak related ataupun reply postingan gak relate ke url maks.
Banyak cara untuk promosi di media sosial tanpa harus spamming kok.
80% dipakai promosi postingan lama – setelah beberapa waktu postingan diterbitkan. 20% habiskan saat publish. Ini pun bisa diterapkan.