Salah satu cara menjaga tubuh dari bakteri adalah membersihkan tubuh secara rutin. Saat membersihkan tubuh, pasti dong kita memakai sabun mandi untuk mengangkat kotoran yang menempel seharian. Bicara tentang sabun, kalau emak-emak dan teman bloger KEB, suka pakai sabun jenis apa kalau mandi? Sabun cair atau batang? Sabun cair vs sabun batangan, banyak dibicarakan. Mulai dari kelebihan, kekurangan, sampai ke keefektifannya. Padahal, tujuannya sama. Sama-sama untuk membersihkan tubuh dan mengangkat kotoran agar kita merasa sehat, wangi dan segar sepanjang hari.
Mana yang Efektif, Sabun Cair atau Batang?
Selera orang dalam membersihkan tubuh menggunakan sabun berbeda-beda. Ada yang lebih suka menggunakan sabun cair dan ada juga yang merasa lebih nyaman dalam menggunakan sabun batangan. Lalu, apa perbedaan antara kedua jenis sabun tersebut? Simak perbedaannya dari berbagai sisi.
- Bentuk
Perbedaan pertama sabun cair atau batang bisa terlihat dari wujud atau bentuknya, yang sudah jelas berbeda dan ketahuan dari namanya. Sabun cair memiliki bentuk yang cair dan cukup kental. Sedangkan sabun batangan bersifat padat dan membentuk seperti persegi panjang. Selain itu sabun batang bisa dicium dari luar dan lebih wangi.
Berbeda dengan sabun cair yang memiliki dua jenis: sachet dan botol. Apabila emak dan teman bloger KEB membeli yang sachet, maka tidak bisa mencium wangi dari sabun tersebut. Akan tetapi, jika memilih dalam bentuk botol, kita bisa merasakan wanginya meski mungkin tidak sewangi sabun batang. Atau bisa jadi aromanya lebih kuat.
2. Kandungan
Baik sabun cair atau batang memiliki kandungan dan komponen yang sama. Kedua jenis sabun tersebut memiliki zat utama berupa senyawa alkali yakni kalium hidroksida dan lemak nabati atau hewani dengan tambahan unsur pewangi di dalamnya. Selain itu, terdapat kandungan tambahan seperti kolagen dan minyak essensial.
Kandungan tersebut juga disesuaikan dengan tujuan pembuatan sabun. Pada sabun cair kandungan pewangi lebih banyak dicampurkan, sedangkan sabun batangan memiliki kandungan gliserol. Kandungan tersebut cocok untuk kulit eksim sehingga menjadikan sabun batangan lebih nyaman dalam penggunaannya dan juga cocok untuk yang alergi wewangian.
3. Harga
Perbedaan antara sabun cair dengan sabun batangan juga bisa dilihat dari segi harga. Sabun cair memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan sabun batangan. Sabun cair sendiri memiliki harga yang beragam berdasarkan ukuran dan pengemasan. Biasanya, yang menggunakan botol lebih mahal dibandingkan dengan yang dalam sachet.
Sedangkan, pada sabun batangan hanya memiliki satu jenis pengemasan di mana harganya berbeda tergantung dengan merek dari sabun batangan tersebut. Selain itu, sabun batangan dikenal lebih ramah lingkungan karena terbuat dari kardus dalam pengemasannya. Berbeda dengan sabun cair yang menggunakan plastik sebagai sarana dalam pengemasan.
4. Pemakaian
Perbedaan antara sabun cair atau batang terlihat dari segi pemakaian. Untuk sabun cair, pemakaiannya terlalu boros. Meski menggunakan sedikit bisa menciptakan busa, tapi tetap membutuhkan pemakaian yang banyak agar menghasilkan busa dan terpakai secara menyeluruh pada tubuh. Selain itu, sabun cair dikeluarkan terlalu banyak melalui pompa.
Sedangkan pada sabun batangan dirasa lebih hemat dan irit pemakaiannya. Hal ini dikarenakan wujudnya yang padat dan mudah dalam pemakaiannya pada seluruh tubuh. Emak dan teman bloger KEB juga bisa melakukannya dengan satu kali bilasan air ke seluruh tubuh. Berbeda dengan sabun cair yang harus dituang lagi jika dirasa belum cukup dalam penggunaannya.
5. Faktor Kebersihan
Perbedaan selanjutnya bisa Anda temukan dari faktor kebersihan antara sabun cair atau batang. Dalam satu rumah, orang-orang cenderung menggunakan satu sabun batangan yang sama. Alhasil, bisa saja bakteri berpindah pada tubuh saat dalam penggunaannya. Sehingga akan menyebabkan masalah pada kulit nantinya.
Sedangkan, sabun cair atau batang bisa digunakan secara bersamaan oleh banyak orang. Lantaran pengemasannya dalam bentuk sachet atau botol yang tidak berpengaruh pada perpindahan bakteri. Namun, terdapat beberapa penelitian yang mengatakan bahwa bakteri sebenarnya ada pada sabun cair dan juga sabun batangan.
Akan tetapi, belum ada bukti yang menyatakan bahwa bakteri yang menempel bisa menjadi penyebab infeksi pada tubuh seseorang. Selain itu, bakteri yang ada pada sabun batangan bisa dengan mudah dihilangkan, yaitu membilasnya dengan air bersih. Pada sabun cair, untuk mengurangi bakteri, kita bisa mengganti kemasan botol atau mencuci sebelum diisi ulang.
Dari segi pembersihan, sabun batangan menjadi solusi yang tepat. Bagi Emak dan teman blogger KEB yang memiliki kulit berminyak, menggunakan sabun batangan menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan bakteri. Kandungan triclocarban dan zat pembersih membuatnya efektif membunuh bakteri. Berbeda dengan sabun cair yang lebih mengutamakan kecerahan daripada kebersihan kulit.
6. Kandungan pH
Sabun cair atau batang memiliki perbedaan dalam kandungan pH. Pada sabun batang, kandungan pH yang dimiliki lebih tinggi dengan kandungan gliserin. Adanya kandungan tersebut membuat kulit terasa kering, gatal, sampai bersisik. Apalagi jika digunakan pada kulit yang terlalu sensitif.
Selain itu, jika Emak dan teman bloger KEB memiliki luka lalu membersihkannya dengan sabun batangan, hal itu akan menjadi masalah. Kulit kering yang disebabkan sabun batangan membuat luka mengalami kesembuhan yang lama. Tentunya hal ini membuat kulit menjadi tidak nyaman. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memilih sabun dengan tingkat pH yang rendah.
Sedangkan pada sabun cair, tingkat pH tidak setinggi sabun batangan. Kandungan yang terdapat dalam sabun cair adalah petrolatum yang memiliki fungsi untuk melembapkan kulit. Sehingga bagi yang mempunyai kulit sensitif lebih aman menggunakan sabun cair ketimbang sabun batangan.
7. Penggunaan Bahan
Antara sabun cair atau batang, perbedaan bisa dilihat dari penggunaan bahan. Dalam membuat sabun cair, kandungan yang digunakan adalah banyak bahan kimia dan wewangian. Hal inilah yang menjadi penyebab sabun cair merusak lingkungan dibandingkan dengan sabun batangan yang terkenal dengan ramah lingkungan.
Proses pembuatan antara sabun cair dan batang juga berbeda. Kandungan pewangi yang dicampurkan pada sabun cair membuat beberapa orang mengalami alergi dan kulit sensitif. Sedangkan pada sabun batangan, kandungan yang digunakan adalah menggunakan bahan secara alami.
Kandungan secara alami yang ada dalam sabun batangan, membuatnya menjadi multifungsi. Yaitu sebagai pembersih bakteri yang ampuh, mencegah peradangan, sebagai solusi untuk masalah jerawat, dan kulit berminyak. Tanpa adanya wewangian yang banyak seperti sabun cair, mengurangi bahaya untuk kulit yang sensitif.
Melihat perbedaan antara sabun mandi cair dan batangan memang menjadi problem yang membingungkan bagi para wanita. Banyak wanita yang masih asal-asalan dalam menggunakan sabun yang cocok untuk kulit sehingga hasilnya tidak sesuai seperti yang diharapkan. Padahal kulit menjadi salah satu faktor penting dan pembangkit rasa percaya diri.
Untuk itu ada baiknya Emak dan teman bloger KEB memahami perbedaan antara sabun cair atau batang secara menyeluruh. Lalu, melihat apakah kulitnya tergolong sensitif atau tidaknya. Setelah membaca perbedaan tersebut, dijamin pasti bisa memilih mana sabun yang lebih tepat dan efektif dalam penggunaannya. Jadi, kulit Emak dan teman bloger KEB cocok sabun cair atau sabun batangan?