Tip Mengembangkan Fashion Blog

By Carra on October 26, 2020

Adakah di sini yang sudah memulai fashion blog? Coba yuk, ngacung, lalu sebutkan blognya di kolom komen!

Niche fashion juga merupakan salah satu niche blog populer, Mak. Apalagi di kalangan para blogger muda nih. Coba, ada nggak yang punya fashion blogger idola? Boleh juga dishare di kolom komen ya.

Apa Itu Fashion Blog?

Fashion blog–seperti yang sudah bisa dibayangkan–adalah blog yang banyak membahas style fashion, dari mulai bahas tren fashion, rekomendasi-rekomendasi, hingga tip-tip yang juga seputar fashion.

Nah, buat Emak yang barangkali pengin menggali potensi dan mau bikin fashion blog, nih, saya ada sedikit tip yang barangkali bisa bantu Emak ngeblog lebih lancar. Boleh diikuti sampai selesai ya, tipnya.

Tip Mengembangkan Fashion Blog

1. Tanyakan pada diri sendiri: mau jadi fashion blogger yang kayak gimana?

Nah, ini nih. Soal personality lagi kan, yang pertama mesti dipikirin? Ya soalnya identitas itu penting, Mak.

Kalau identitas kita hanya “kayak blogger biasanya aja”, niscaya deh, kita juga nggak akan ke mana-mana. Karena “kayak blogger biasanya aja” itu berarti kita akan stuck di tengah keramaian.

Well, the truth is, saat kita sudah mulai berani memilih niche fashion itu saja sebenarnya kita sudah memilih personality. Tinggal difokuskan lagi sih, kalau bisa.

Fashion blogger yang kayak gimana? For plus size? Fashion blogger for glam style? Gothic style? *wuidih* Ada banyak kan ya?

Ta… tapi, kalau nanti kehabisan ide gimana dong?

Mak, saat kita mulai fokus, itu nggak akan ada yang namanya sepi ide. Yaqin deh. Malahan kita akan semakin peka menangkap ide-ide liar itu.

Ta… tapi, penginnya sih fashion blogger yang nggak terpatok ke satu style aja, gimana dong.

Ya enggak apa-apa. Ciri khas ini bisa diraih dengan cara apa pun kok. Bisa dengan gaya bahasa. Bisa dengan gaya foto.

Balik lagi ke pertanyaan: fashion bloger seperti apa? Ya kan? Yang penting, jawab pertanyaan: yang kayak gimana.
Kan bebas itu jawabannya. Iya nggak sih?

2. Not just a style, but story

Ya iya sih, kalau fashion itu bisa dibilang, mostly about style yah. Foto-foto OOTD gitu kan ya?

Nah, jangan berhenti di foto doang. Tell your story too! Because everyone loves stories! Bahkan yang dibaca dari seorang fashion blogger.

Jadi, selain foto-foto yang ciamik, kasih juga cerita di balik style yang sedang dipakai itu.

3. Invest on best visual contents

Eits. Lagilagi jangan berpikir, kalau saya lagi berusaha menyarankan untuk pada beli kamera mahal ya 😆 Nggak sama sekali loh. Investasi ini bisa juga berarti investasi waktu, tenaga, dan pikiran untuk menambah skill fotografi.

Karena, seperti halnya beauty blog, konten visual akan berperan penting dalam fashion blog ini, Mak.

Nggak cuma foto-foto OOTD sih. Kita juga bisa bikin video dan juga infografis loh.

4. Be consistent, but don’t be monotone

Yang terpenting kalau ngeblog itu memang konsistensi sih. Tapi bukan berarti kita jadi saklek banget.

Maksudnya gimana sih? Konsisten tapi nggak saklek? Jadi nggak konsisten dong?

Maksudnya sih begini, Esmeralda. Memang blognya berniche fashion, tapi kita nggak harus selalu ngomongin fashion banget kok. Misalnya, kayak Olivia Lazuardy nih. Memang dia adalah fashion blogger yah. Tapi di blognya juga ada beberapa postingan personal. Yang dia ngomongin how to encourage diri kita untuk lebih pede dan sebagainya. Amazingnya, perkara-perkara yang sebenarnya nggak terlalu ‘fashion’ itu tetap berasa ‘fashion’ aja di blog Olivia.

Ada beberapa hal yang bisa dicontoh dari Olivia. Meski bahasannya enggak fashion banget, tapi Olivia selalu menyertakan foto-foto dirinya yang fashionable banget.

Nah, ini yang saya maksud dengan ‘tell your story’ di poin sebelumnya tadi.

Jadi, meski kita sedang nggak ngomongin fashion, tapi ada deh tetep sentuhan fashion di sana-sini. Jadi tetap kerasa aja gitu niche-nya.

Misal bahas soal krisis pede. Itu kan bisa dibahas dari sisi fashion kan ya? Bahwa misal untuk bisa membawakan fashion style dengan oke itu kan kita mesti pede. Gimana sih cara memunculkan kepedean itu?

Nah kan jadi postingan personal ‘rasa’ fashion deh. Kayak gitu tuh boleh banget dibahas di blog fashion kita. Jadi, meski nichenya terbatas, tapi nggak monoton isinya.

5. Focus on evergreen contents

Nah, salah satu “kelemahan” niche fashion adalah dia cukup bergantung pada tren. Padahal, tren bisa berubah sewaktu-waktu. Yes? Apalagi tren fashion. Bisa berubah dalam hitungan jam loh!

Nah, kalau kita nulisnya terlalu bergantung pada tren terus, bakalan nggak panjang umur blognya. Capek juga, Mak, setiap kali mesti segera update tren terbaru. Ya, intinya sih, lebih cepat basi deh.

Makanya, ini harus dipikirkan sejak awal.

Oke, kita mungkin akan bahas style-style yang terakhir lagi ngehits di panggung New York Fashion Week. Siapkan juga konten-konten yang bersifat evergreen. Misalnya saja, tip-tip. Atau howto’s. Atau panduan-panduan.

Nah, yang terakhir: build your Instagram. Karena kalau buat fashion blogger, sepertinya media pendukung utama yang harus ada ya Instagram ya, untuk saat ini. Kalau beauty, masih ada YouTube yang bisa bantu. Tapi kalau fashion, sepertinya paling cocok untuk berpromosi ya di Instagram. Jadi kembangkan konten Instagram seiring konten blognya.

Di web KEB ini sudah ada sedikit2 tentang tip pemanfaatan Instagram untuk mendukung kegiatan ngeblog. Boleh diintip lagi deh ya.

Nah, demikian sedikit tip untuk mengembangkan fashion blog. Barangkali ada yang mau nambahin, boleh bats lo! Sila langsung ditulis di kolom komen ya.

Comments (2)

December 15, 2020

Assalamualaikum mba aku tertarik sama @emak2blogger. Saya suka fashion suka menjahit juga saya mulai membuat brand fashion saya D’Fatina Hijab saya juga buat blogg fashion dan saya mau gabung di kumpulan emak2 blogger untuk menambah pengetahuan bisakah?


December 28, 2020

Bisa mak ^^


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: