Kapan usia yang tepat bagi si kecil membantu pekerjaan rumah?
Pernah nggak pertanyaan itu terlintas di pikiran Emak? Saya yakin pada umumnya pernah mengalaminya.
Kadang kala kita pengin si kecil membantu kita dalam hal membersihkan rumah atau membantu merapikan pakaian. Tapi, seringnya kita melarang dia untuk melakukannya.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab kita melarangnya seperti, lantai lebih tambah kotor karena si kecil malam menumpahkan barang-barang, membantu mencuci malah main air, membantu memasak takut si kecil pegang pisau.
Inti dari kita ‘malas’ anak membantu urusan rumah adalah ketakutan akan si kecil terkena benda tajam dan nggak mau repot atau pekerjaan menjadi lama karena dibantu olehnya.
Okay, balik lagi ke pertanyaan awal. Sebenarnya nggak ada patokan usia kapan si kecil bisa membantu pekerjaan rumah.
Menurut beberapa pakar parenting, sedini mungkin usia mereka semakin baik. Tapi, menurut hemat saya usia dua tahun adalah terbaik untuk mengajarkannya membantu kita.
Sebenarnya nggak masalah loh si kecil pengin membantu pekerjaan rumah. I realized this.
Betapa membantu banget urusan rumah ketika si kecil juga turun tangan membersihkannya. Anak laki-laki saya sudah pintar merapikan mainannya juga menyapu, hal kecil ini dilihat oleh adiknya dan tebak Mak, adiknya pun mulai terbiasa merapikan mainan dan sudah bisa memegang sapu.
Baca juga : Kapan sebaiknya pergi ke dokter?
Hal seperti ini melatih kemandirian dan disiplin mereka. Selain itu ini juga temasuk keterampilan hidup dasar.
Melibatkan anak-anak dengan tugas rumah bisa membantu mereka untuk bertanggung jawab, memahami nilai kerja keras, memperoleh keterampilan yang berguna dan lebih menghargai.
Tidakkah Emak menginginkan anak-anak yang mengetahui pelajaran dasar kehidupan ini sejak dini?
Tantangannya adalah bagaimana mama melatih si kecil untuk membantu di rumah tanpa membuat mereka merasa sedang dihukum.
Inilah 5 tips agar si kecil membantu pekerjaan rumah dengan hati riang.
-
Buatlah instruksi yang detail
“Kak, tolong dirapiin ya lemarinya.”
Kalau instruksi Emak seperti itu, anak cenderung akan bingung. Lemari yang mana? Apa yang mau dirapiin?
“Kak, tolong dirapiin ya lemari pakainnya. Kaosnya dilipat, juga celananya.”
Nah, instruksi seperti ini akan lebih memudahkan mereka untuk mengerjakannya. Lebih detail.
Menggunakan contoh spesifik bisa membantu menghilangkan kebingungan bagi si kecil
-
Memasukkan unsur permainan
Ini adalah cara yang baik untuk membuat si kecil membantu pekerjaan rumah.
Dan juga, hal ini bisa memotivasi mereka untuk melakukan pekerjaan dengan baik, melakukannya dengan cepat apabila Emak memberikan penghargaan berupa hadiah.
Contohnya, Emak sudah pusing melihat lantai ruang santai dipenuhi mainan di segala penjuru. Mintalah si kecil merapikannya dengan memasukkan mainan ke dalam box, tentukan waktu untuk membersihkannya misalnya dua puluh menit.
Dan lihatlah, betapa excitednya mereka menyelesaikan tantangan Emak. Siapa yang berhasil memasukkan mainan terbanyak di box akan mendapat hadiah.
Untuk hari berikutnya, pikirkan tantangan yang lain untuk membuat mereka tertarik membersihkannya.
-
Siapkan daftar tugas
Ini khusus bagi anak-anak yang sudah bisa membaca ya, Mak.
Buatlah sebuah daftar yang berisi hal-hal apa saja yang Emak pengin dia lakukan, tapi jangan lupa untuk mencantumkan berapa lama dia harus mengerjakannya.
Agar lebih memotivasi anak-anak menyelesaikan tugas, buatlah bagan warna-warni lengkap dengan gambar yang menunjukkan berbagai tugas mereka, lalu tempelkan ke dinding kamar si kecil.
-
Mintalah mereka untuk mengulangi pekerjaan
Perlu diingat bahwa Emak lah yang mendorong anak-anak untuk membantu pekerjaan rumah.
Apabila Emak membersihkan kembali setelah mereka mengerjakannya, ini menunjukkan bahwa apa yang telah anak-anak lakukan tidak memenuhi harapan.
Akibatnya, mereka nggak mau membantu lagi karena mama bisa berbuat lebih baik. Akan timbul suatu kekecewaan dan rasa tidak percaya diri dalam diri mereka.
Solusinya, hindari memberi mereka tugas yang menurut Emak harus sempurna hasilnya.
-
Tunjukkan penghargaan yang tulus
Sebuah penghargaan akan mendorong anak-anak untuk mau belajar lebih banyak. Nggak hanya itu, semua orang juga akan merasa lebih baik dan percaya diri ketika mereka bisa membantu dengan berbagai cara.
Saat mereka sudah menyelesaikan tugas, pujilah apa yang sudah dilakukannya.
Jika Emak ingin melakukan koreksi, ucapkanlah selamat lebih dulu atas pekerjaan yang sudah dilakukan, lalu koreksilah pekerjaannya dengan kalimat yang baik.
Baca juga : Anak hobi main gadget, yay or nay?
Berikan semangat pada mereka ketika melakukan pekerjaan.
Penting bagi Emak untuk memahami apa yang si kecil bisa lakukan dan nggak bisa lakukan. Well, ini memang tergantung pada usia mereka. Delegasikan tugas sesuai usia ya, Mak.
Setiap anak pasti sangat senang membantu pekerjaan rumah, ajaklah mereka dengan memberikan penjelasan apa gunanya sih membersihkan ini-itu, hindari memaksa apabila mereka nggak mau.
So, tips nomor berapa yang akan Emak gunakan agar si kecil membantu pekerjaan rumah?
TFS mak…
anakku dua2nya cowok dan itu bukan alasan untuk tidak melatih mereka melakukan pekerjaan domestik.
Lha wong kerjaan domestik itu life skill ya kan..
selain soal life skill, aku selalu bilang, suatu hari mungkin istri kalian bukan ibu rumah tangga seperti bunda
bahkan kalau pun istri kalian ibu rumah tangga, kalian tetap perlu bantu2 dia melakukan pekerjaan rumah
ngomong gitu sejak usia mereka masih balita hahahaha