Maks, pernahkah lagi menulis tapi tiba-tiba handphone berbunyi lalu Emak lupa untuk menulis dan akhirnya nggak lanjut lagi? Atau pernahkah Emak sedang menulis terus ujung-ujungnya Emak lelah karena kecapekan dan hilang fokus? Nah, ada metode fokus bernama metode pomodoro yang bisa Mak coba untuk menguatkan fokus saat menulis.
(Inget mak, Pomodoro ya, kalau Podomoro, hari senin harga naik)
Istilah Pomodoro sendiri berasal dari bahasa Italia, yaitu tomat. Kok tomat? Jadi ceritanya, penemu metode ini berasal dari Italia, namanya Francesco Cirillo. Ceritanya doi pas jaman kuliah kesusuahan untuk fokus dan konsentrasi jadi dia nyari-nyari metode belajar yang pas. Terus ketemu deh sebuah metode dimana Oom Francesco mengatur waktu interval untuk bekerja diselingi sedikit waktu istirahat.
Nah untuk mengatur waktu interval ini, Oom Francesco menggunakan sebuah timer dapur berbentuk tomat. Makanya metode ini disebut Pomodoro karena mengacu pada si timer tomat tersebut.
Coba bayangin kalau timernya bentuk telor, mungkin namanya beda lagi ya Mak.
Kalau Emak suka iseng browsing youtube nontonin orang kerja ataupun nulis dan belajar di Internet, Emak pasti akan nemu tulisan “Pomodoro Session” atau “Study With Me, Pomodoro Methods” nah sesi-sesi tersebut biasanya memiliki interval fokus dan interval untuk istirahat yang diseling-seling. Nah Bagaimana caranya supaya metode Pomodoro ini bisa Emak manfaatkan untuk menulis blog?
Memahami Aturan Main Pomodoro
Sebelum tahu tips memanfaatkan metode Pomodoro ini untuk menulis, Emak harus tahu dulu aturan main Pomodoro. Apalagi kalau tak tahu maka tak sayang, ecieeee Mak.
Pertama-tama, kunci dari metode Pomodoro adalah manajemen waktu pada interval fokus dan interval istirahat. Seperti yang kita tahu ya Mak, kalau bekerja terlalu fokus yang ada otak kita lelah (dan kadang gosong) terus malah kita nggak bisa menyelesaikan tugas di depan mata.
Nah dengan metode Pomodoro ini, ada interval fokus yaitu interval dimana Emak harus fokus 100%, biasanya sih durasinya sepanjang 25 menit. Nah Emak harus menyiapkan timer agar tahu kapan durasi interval fokus ini berakhir karena habis itu emak harus masuk interval istirahat.
Interval istirahat sendiri biasanya berdurasi 5 menit. Jadi setelah 25 menit fokus, Emak punya waktu istirahat 5 menit, bobo-bobo, liat video di TikTok, bales WA, dan masih banyak lagi. Lalu sesudah itu langsung dilanjut dengan interval fokus lagi. Nah setelah empat kali mengulang interval fokus ini, Emak boleh istirahat lebih lama, misal sekitar 15 – 30 menit.
Kalau 25 menit terasa nanggung, Emak sebenarnya boleh memperpanjang waktu fokus lho Mak. Jadi variasi interval fokus dan interval istirahat ini bisa Emak modifikasi sesuai kebutuhan Emak. Misalnya, 30 menit fokus dan 10 menit break juga diperbolehkan. Bahkan ada juga lho beberapa variasi Pomodoro yang lebih panjang, seperti animedoro yang fokus intervalnya selama 60 menit dan istirahatnya selama 25 menit atau sepanjang 1 episode serial anime.
Yang penting jangan fokus 1 jam dan istirahatnya 12 jam ya mak. Itu bukan interval, itu namanya mager. Makasih.
Tips Menggunakan Metode Pomodoro untuk Menulis
Nah sekarang kita bahas pengaplikasiannya di dunia blogging ya Mak. Sebenarnya metode ini bisa banget kok dipake untuk menulis blog post, asal kita bisa prepare kegiatan menulisnya dengan baik ya Mak. Karena metode ini butuh fokus, jadi metode ini kurang cocok dipakai untuk kegiatan yang disambi, misal seperti bekerja di mobil atau sambil leyeh-leyeh nonton netflix misalnya. Nanti hasilnya nggak maksimal.
Tapi ya bebas sih sebenernya Emak mau menggunakan metode ini buat apa dan dengan cara apa. Yang penting tipsnya begini ya Mak:
Siapkan Timer, Singkirkan Distraksi
Yang pertama, siapkan timernya terlebih dahulu. Emak bisa menggunakan timer dapur, timer handphone atau aplikasi khusus pomodoro.
FYI sudah banyak banget aplikasi di handphone dan PC yang mendukung metode Pomodoro lho. Jadi Emak nggak perlu pusing mikirin interval yang cocok untuk Emak lagi, karena tinggal milih dari opsi yang disediakan. Tapi kalau Emak malas menginstall aplikasi baru, cukup menggunakan timer HP sendiri,
Kalau malas menggunakan timer HP, emak juga bisa menggunakan video pomodoro yang ada di youtube sebagai patokan. Kekurangannya, video youtube bisa jadi distraksi tambahan ya Mak.
Selain menyiapkan timer, Emak juga harus menyingkirkan hal-hal yang bisa mendistraksi Emak ya, misalnya seperti buku bacaan, notifikasi HP, dan lain-lain. Soalnya selama interval fokus nantinya, Emak nggak boleh ngapa-ngapain selain mengerjakan task yang Emak akan kerjakan.
Jadi mohon maaf buat Emak yang sudah berkeluarga, mohon distraksi-distraksi lainnya dikasih tau dulu kalau Emak butuh fokus lebih.
Bagi Waktu Interval untuk Tiap Task
Setelah beberapa waktu menggunakan metode ini untuk menulis, saya menemukan bahwa interval fokus akan lebih tepat jika digunakan untuk fokus pada 1 task saja. Misalnya 25 menit riset, 5 menit istirahat, 25 menit menulis, 5 menit istirahat, 25 menit mengedit, 5 menit istirahat, dan 25 menit finalisasi dilanjut dengan 30 menit istirahat.
Kenapa saya memilih untuk fokus pada 1 task dalam 1 interval? Karena dalam mengerjakan 1 task pada 1 interval kita jadi lebih fokus. Misal saat melakukan riset, kita jadi bisa mencari informasi tentang hal yang akan kita tulis secara lebih mendalam. Saat menulis juga kita benar-benar bisa fokus dalam mengatur kata-kata yang sesuai. Jadi fokus kita sama sekali tidak terbagi-bagi.
Tapi bagi Emak yang memang gemar multitask memang ada aja pasti yang pengen 25 menit itu riset plus menulis. Ini balik lagi ke Emak masing-masing ya. Silahkan gunakan metode yang cocok.
Menyesuaikan Interval dengan Kebutuhan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Mak, karena Emak juga pastinya punya kegiatan lain selain menulis, misalnya harus mengurus keluarga, momong suami, cuci piring, ngangkat jemuran, dan kebutuhan lain-lainnya maka Emak bisa mengatur interval fokus sesuai kebutuhan.
Kalau misalkan 25 menit terlalu lama, Emak bisa mengurangi interval fokus menjadi 10 menit. Tapi kalau terlalu sebentar, intervalnya juga boleh dinaikkan menjadi 30 menit, atau bahkan 1 jam. Pokoknya sesuaikan saja dengan kemampuan Emak.
Waktu istirahat pun juga menyesuaikan dengan kebutuhan Emak. Misalnya, setelah bekerja selama 30 menit, waktu istirahatnya jadi 10 menit. Atau mau bekerja 1 jam tapi pas istirahat bisa nonton 1 episode drama korea? Bisa juga. Di awal memang perlu trial dan error juga untuk menyesuaikan flow kerja Emak dengan Pomodoro ini. Tapi kalau sudah terbiasa nanti jadi mudah banget lho Mak.
Sebisa Mungkin Gunakan Waktu Istirahat untuk Tetap Produktif
Seringnya pas waktu istirahat, ((kita)) lupa setel timer hingga akhirnya kelewatan, atau malah terlalu asyik istirahat sampai lupa untuk melanjutkan task yang sudah ada. Nah inilah salah satu kelemahan dari metode Pomodoro yaitu kontrol tetap ada pada pengguna.
Nah masalahnya jika kontrol tetap pada pengguna maka salah satu hal yang dapat terjadi adalah… penggunanya mendadak mager. Iya apa iya Mak?
Jadi saran saya gunakanlah waktu istirahat untuk break yang tetap produktif, misalnya merapikan rumah, bikin minum atau snack untuk lanjut bekerja, ke toilet biar nantinya bisa fokus dan lain-lain. Jadi waktu istirahat juga nggak terbuang dengan percuma dan bisa menjadi jembatan antara satu task dengan task lainnya,. Walaupun teteup sah-sah aja kalau Emak masih mau bengong selama waktu istirahat sih ya.
Tips Mengatasi Distraksi Saat Melakukan Pomodoro
Sebenarnya saat melakukan teknik ini idealnya memang kita mematikan notifikasi dan berusaha untuk fokus, tapi realitnya gimana kalau tetap ada distraksi saat melakukan Pomodoro?
Caranya gampang Mak, emak bisa melakukan tiga hal ini:
- Informasikan kapan Emak bisa merespon distraksi tersebut, misalnya 20 menit kedepan.
- Jadwalkan kapan Emak bisa mengatasi distraksi tersebut.
- Selesaikan distraksi segera pada saat Emak selesai dari interval fokus.
Kalau memang ada urusan urgen yang harus Emak selesaikan, nggak apa-apa hentikan timer kemudian segera selesaikan urusan tersebut. Namun pas balik ke meja, timer harus di reset dari awal ya, supaya Emak kembali fokus.
Metode Pomodoro ini bisa dilakukan untuk berbagai kegiatan, mulai dari belajar, menulis blog, mengedit foto, bekerja, dan masih banyak lagi. Emak juga bisa mengajak orang lain untuk ikut bekerja dengan metode ini bersama Emak. Yang penting tetap fokus dan jangan ngerumpi ya.
Gimana Mak, tertarik menggunakan metode ini?
Metode Pomodoro alias tomat ini bagusss Mak buatku yg punya waktu terbatas buat kerjakan banyak hal. Daripada bingung ngerjakan kok ga selesai-selesai, ku pakai timer. Tapi ga bisa 25 menit sih karena 15 menit aja biasanya udah ada panggilan dari bocah. Lumayan lah jadi ada progress
.