Punya banyak pengikut di Instagram menjadi salah satu goals banyak pengguna. Emak juga kan? Ya, wajar, karena dengan berpengikut banyak, banyak pula peluang yang terbuka. Misalnya, bisa dilirik oleh brand atau klien yang membutuhkan jasa untuk strategi pemasarannya. Karena itu, lantas ada yang memanfaatkan aplikasi auto followers Instagram.
Apa Itu Auto Followers Instagram?
Auto followers Instagram adalah sebuah layanan yang menjanjikan peningkatan jumlah pengikut pada akun Instagram secara instan.
Cara kerjanya adalah dengan menawarkan follower secara otomatis kepada pengguna yang berminat. Nah, cuma kadang akun yang dipakai untuk memfollow adalah akun-akun yang enggak aktif atau dibuat secara khusus untuk tujuan ini.
Prinsipnya simpel aja sebenernya. Pengguna yang berminat membayar sejumlah uang kepada penyedia layanan, dan sebagai gantinya, si pengguna menerima sejumlah pengikut yang ditambahkan ke akun mereka dalam waktu singkat.
Sepintas lalu, layanan ini tampak sebagai solusi cepat bin instan demi kebutuhan mendesak penambahan jumlah followers. Mungkin yang bersangkutan pengin ikutan job yang mensyaratkan jumlah minimal followers tertentu. Mungkin juga butuh pengakuan dalam ekosistem media sosial.
Dengan menjanjikan penambahan follower dalam hitungan jam bahkan menit, auto followers Instagram memikat banyak pengguna yang ingin cepat (terlihat) terkenal atau mendapatkan perhatian di platform ini.
Meskipun terlihat menggiurkan, layanan jenis ini sering kali tidak memberikan kualitas interaksi atau engagement yang sebenarnya, karena pengikut yang diperoleh biasanya tidak terlibat secara aktif dengan konten yang dibagikan oleh pengguna.
Hal ini lantas menciptakan sebuah paradoks di mana akun memiliki banyak pengikut, tetapi hanya sedikit interaksi nyata. Efeknya tak terlihat secara langsung sih, tetapi pada akhirnya bisa merusak reputasi dan kredibilitas akun tersebut di mata pengguna Instagram lainnya, termasuk brand dan calon followers yang asli.
Risiko Penggunaan Auto Followers
Menggunakan layanan auto followers di Instagram membawa sejumlah risiko signifikan yang tidak boleh diabaikan. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Keamanan Akun
Salah satu risiko utama adalah keamanan akun. Dalam banyak kasus, layanan ini meminta akses ke akun pengguna, yang dapat membuka peluang bagi pencurian data dan bahkan hacking.
Biasanya sih kemungkinan terburuk adalah kehilangan akses ke akun milik sendiri sepenuhnya.
2. Melanggar Kebijakan Instagram
Platform media sosial ini diketahui memiliki aturan ketat terhadap praktik peningkatan followers secara instan dan tidak organik. Akibatnya, pengguna yang terdeteksi menggunakan layanan semacam ini dapat menghadapi konsekuensi serius, mulai dari pengurangan jangkauan organik hingga penangguhan atau bahkan penutupan akun secara permanen.
Instagram juga diketahui secara aktif memantau dan menghapus akun yang terlibat dalam praktik ini, sebagai bagian dari upaya mereka untuk menjaga autentisitas dan kualitas interaksi di platform.
3. Kredibilitas dan Reputasi
Fake followers mudah sekali dikenali oleh pengguna lain dan brand, yang dapat menurunkan kepercayaan pada akun pengguna.
Hal ini dimungkinkan karena biasanya tingkat engagement akan sangat kecil, karena fake followers enggak akan berinteraksi dengan konten, pun pengguna lainnya. Mereka enggak pernah ngelike, ngomen, pun aktivitas lain, baik ke pengguna itu sendiri maupun ke pengguna lainnya.
Akun dengan banyak pengikut tetapi sedikit interaksi sering kali dilihat sebagai tidak autentik atau tidak dapat dipercaya. Hal ini sangat merugikan bagi pengguna Instagram itu sendiri yang berusaha membangun kehadiran online yang kuat dan kredibel.
Dalam jangka panjang, reputasi yang rusak akibat penggunaan auto followers dapat lebih sulit untuk diperbaiki daripada membangun pengikut secara organik dan bertahap.
Alternatif yang Lebih Baik
Jadi, harus gimana dong?
Well, kalau mau aman dan berdampak baik jangka panjang, alternatif jalan lain untuk bisa menambah followers yang dengan “old school way”, Mak, yaitu dengan menambah secara organik.
Butuh kerja keras dan waktu yang enggak cepat memang, tetapi efeknya jangka panjang. Dan, kalau bisa konsisten membuahkan hasil, rasanya juga lebih memuaskan.
1. Buat Konten Berkualitas
Membuat konten Instagram yang menarik dan relate adalah kunci untuk menarik real followers.
So, kita bisa menggunakan Insight yang ada di Instagram agar dapat memahami apa yang disukai dan tidak disukai oleh pengguna lain. Setelah itu, sesuaikan strategi konten dengan hasil analisis kita.
Memang netijen itu egois, Mak. Rerata dari mereka hanya peduli pada kebutuhan dan keinginan mereka sendiri. Karena itu, jika ingin konten kita mereka sukai dan akhirnya mereka mau memfollow, kita harus “mendahulukan” kepentingan mereka.
Bukan berarti kita enggak bolehh membuat konten tentang diri kita sendiri sih, karena toh itu kan akun kita.
Di sinilah peran strategi konten menjadi penting. Mau seberapa banyak kita membuat konten “untuk orang lain” dan seberapa banyak konten “untuk diri kita sendiri”. Kalau lagi pengin boost untuk penambahan follower, saran terbaik adalah perbanyak rasio konten “untuk orang lain” ini.
2. Interaksi Aktif
Selanjutnya, lakukan interaksi secara aktif dengan followers dan komunitas yang lebih luas.
Berikan komentar, like, dan balas komentar pada postingan kita sendiri dan juga pada akun lain yang relevan dengan niche. Hal ini dapat membantu membangun hubungan dan memperlihatkan bahwa kita peduli dengan komunitas kita.
3. Manfaatkan Hashtag
Memanfaatkan hashtag yang relevan dan tren saat ini juga dapat meningkatkan visibilitas postingan kita.
Namun, gunakan hashtag dengan bijak; pilih yang paling relevan dengan konten dan audiens. Kita juga bisa kolab, Mak, sama teman-teman lain supaya bisa kenalan sama orang baru.
Baca juga: Yang Perlu Kita Tahu tentang Hashtag Instagram – Ada yang Terlarang Lo!
4. Konsisten
Yash, konsistensi adalah kunci. Posting secara teratur, tetapi juga jaga kualitas konten.
Follower lebih cenderung terlibat dengan akun yang mereka tahu akan secara konsisten memberikan konten menarik dan bermanfaat.
Jadi sebagai kesimpulan, auto followers Instagram tidak dapat terlalu membantu akun untuk berperforma baik. Sebaliknya, malah ada sejumlah risiko dan dampak jangka panjang yang bisa membuat eksistensi penggunanya menjadi terancam. Ada baiknya, kita menghindari praktik penggunaan auto followers Instagram ini demi kebaikan kita sendiri nantinya.
Lebih riskan ya kalau pakai auto follewers khawatis akun yg kita follow suka membaginan konten yang negatif. Betul banget cara paling bijak adalah adalah membuat konten berkualitas & saling interaksi