Tidak Menunggu Lengah, Tapi Mencegah ;)

By admin on November 14, 2012

Penulis : Irma Susanti

Prioritas kesehatan utama saya selama sepuluh tahun terakhir adalah fokus pada usus besar alias kolon, divonis kanker ganas di usus besar pada stadium menengah jelas membuat saya tidak ingin mengabaikan organ yang satu ini.

Semua orang mungkin tahu bahwa butuh perjuangan panjang untuk bisa tetap survive dengan vonis dan prognosis dokter terhadap kanker ganas, serangkaian theraphy penyembuhan sudah saya lakukan selama sepuluh tahun terakhir. Saya menyadari ternyata setelah sekian macam operasi dan theraphy tidak lantas bisa membuat saya duduk manis dan bersikap lengah.

Beberapa kali dalam 10 tahun saya mengalami kekambuhan bahkan tumbuh kembali, tapi alhamdulillah Tuhan selalu memberi saya kesempatan untuk berjuang dan bisa kembali dalam kondisi baik.

Sampai akhirnya saya dikejutkan oleh hasil pemeriksaan terbaru, saya tidak boleh terlalu ‘ cinta ‘ pada usus besar saya saja yang memang sudah jauh lebih pendek dibanding ukuran normal. Kenyataan ditemukannya kista , hemangioma pada liver saya membuat saya harus mulai bersikap adil pada organ lainnya, dalam hal ini hati/liver. Prognosis dokter adalah jika dibiarkan dengan riwayat kanker kolon stadium 3 dan dengan faktor genetik mengidap kanker hati, juga nilai rujukan lab SGPT/SGOT diatas normal akan membuat sekian tahun lagi saya bisa menderita penyakit kanker pada hati jelas membuat saya ‘ patah hati ‘ berat.

Karena itulah akhirnya saya mulai mencari tahu dan lebih berkenalan dengan liver. Waw….organ ini luar biasa teman, organ hati/liver adalah organ paling besar dalam tubuh kita, dengan hampir 500 pekerjaan dan tugas nya liver/hati adalah ‘ mesin utama ‘ pada tubuh. Dengan riwayat kanker, saya sudah menyadari bahwa sejak awal fungsi hati saya sudah buruk. Tapi ditemukannya tumor jinak yang menurut dokter bisa menjadi ganas membuat saya ingin berbagi mengenai liver ini, pastikan anak-anak kita mendapat vaksin lengkap khususnya vaksin hepatitis. Jika ada salah satu anggota keluarga yang mengidap virus ini, segera imunisasi anggota keluarga yg belum terkena virus hepatitis yg sampai saat ini belum ada obatnya.

Meski penyakit pada hati tidak hanya hepatitis baik hepatitis A,B, C tapi masih banyak lagi seperti Fatty liver,macam-macam tumor baik jinak hingga pertumbuhan sel abnormal/kanker baik metastase dari organ lain, atau tumbuh pada sel utama liver itu sendiri. Dari beberapa buku yang saya baca dan diskusi dengan beberapa dokter yang merawat saya , virus hepatitis adalah penyakit hati yang mudah sekali menyerang manusia khususnya pada negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.

Jika seseorang terkena virus hepatitis bahkan sampai hepatitis B, kemungkinan menjadi sirosis hingga yang terburuk kanker hati menjadi semakin besar. Jika sudah hepatitis B atau C yg dikenal sebagai virus yang paling jahat pada hati, kemungkinan sembuh total hampir nol dan kemungkinan sirosis/pengerasan hati dipastikan menjadi kanker akan menjadi kondisi kita selanjutnya. Hanya hepatitis A yang masih bisa disembuhkan.

Kondisi terakhir virus hepatitis B dan C saya negatif alias tidak ada virus jahat itu dalam tubuh saya. Sedangkan fungsi hati tidak optimal yang dikenali dengan nilai rujukan SGPT/SGOT tinggi melewati normal sudah menjadi nilai lab saya dulu sejak kanker kolon. Ada indikasi memang sejak awal fungsi hati saya sudah tidak optimal, atau efek pengobatan kanker yg radikal seperti khemotherapy suntik dan oral, pemakaian antibiotik/zat kimia dosis tinggi dalam jangka panjang yang membuat ‘hati’ saya bekerja terlalu keras dan lelah. Hingga menimbulkan kista bahkan hemangioma sejenis tumor jinak pada hati saya saat ini.

Selain melakukan Imunisasi hepatitis segera pada bayi , tidak masalah bagi orang dewasa yang belum vaksin hepatitis dan belum terkena virus untuk segera imunisasi hepatitis dengan lengkap sebanyak 3 kali.

Ada tips yang sangat bagus dari buku ‘ Ganti Hati ‘ nya bapak Dahlan Iskan untuk menjaga kesehatan hati kita. ” Makan yang sehat hindari bahan kimia pada makanan, hindari sedapat mungkin pemakaian antibiotik, kalau bisa jam 9 malam sudah tidur (hikss, buat saya juga sulit), jangan sering kecapekan, jangan stress, jangan emosian, jangan terlalu ambisius, usahakan sarapan pagi dan perbanyak humor ”

Jadi kalimat Jagalah Hati itu jelas adanya, bukan hanya dalam artian menjaga hati/rasa atau kalbu tapi juga hati atau liver sebagai organ vital dalam tubuh kita.

Semoga catatan berantakan saya ini mendatangkan manfaat ya, Yuk imunisasi ( soalnya saya juga sedang imunisasi nih 😀 )… harganya memang sedikit mahal tapi melihat manfaat dan betapa berbahayanya virus ini, nilai 200 ribuan sekali suntik akan menjadi murah 🙂

 

Comments (3)

November 14, 2012

mba…..keren sharingnya…
meang lebih baik sekali adalah mencegah dengan pola hidup yang bagus, bagus secara rohani dan bagus secara jasmani…. ayo semangat.


November 15, 2012

Mba Astin : Setujuuuu mba,… semangattt, terima kasih komentarnya mba 🙂


June 14, 2013

Ini kisah pribadi ya? Semangat ya mak.. Semoga kita semua bisa menjaga hati..


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: