“Duuh, kok, sudah malam lagi? Padahal belum update blog!”
“Perasaan waktu cepat sekali berlalu, padahal pekerjaan belum selesai semua.”
“Hari ini banyak yang harus dikerjakan, tapi bingung, harus mendahulukan pekerjaan yang mana?”
Adakah yang sering merasa waktu berjalan lebih cepat, tetapi kita belum melakukan kegiatan yang berarti? Atau kewalahan dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan? Bahkan tidak melakukan apa-apa, karena bingung harus memulai pekerjaan yang mana terlebih dahulu?
Akhir-akhir ini, saya mengalaminya. Begitu banyak kegiatan yang ingin saya lakukan, sehingga bingung harus memulainya dan akhirnya hanya diam tanpa melakukan apa-apa. Kenyataannya, waktu saya banyak dihabiskan untuk berselancar di media sosial saja.
Padahal setiap orang memiliki jatah waktu yang sama, 24 jam setiap harinya. Namun, kenapa ada orang yang bisa memanfaatkan waktunya sebaik mungkin? Dan mengapa kita tidak bisa melakukannya?
Memang sebaiknya kita membuat jadwal kegiatan kita sehari-hari lebih terperinci. Jadwal kegiatan yang dibuat tersebut pun harus berdasarkan target yang ingin dicapai. Namun dalam pelaksanaannya, jadwal waktu yang telah dibuat tidak bisa kita realisasikan. Mungkin saja, kita melakukan kesalahan manajemen waktu sehingga merusak jadwal kegiatan yang telah kita susun.
Apa saja kesalahan yang biasa dilakukan? Berikut ini, 5 kesalahan manajemen waktu yang dapat merusak jadwal yang telah dibuat :
- Tidak mencatatkannya secara tertulis
Seringkali kita membuat manajemen waktu hanya berupa rencana di kepala saja. Tanpa membuatnya secara tertulis. Saya sebagai ibu rumah tangga, yang juga memiliki kegiatan menulis di blog, perlu mencatat semua aktivitas yang akan dilakukan setiap hari secara tertulis. Jangan sampai terlalu asyik menulis, sehingga pekerjaan rumah tangga banyak yang terbengkalai. Atau sebaliknya, kesibukan melakukan pekerjaan rumah, membuat kita susah mencari waktu untuk menulis. Maks, hal terakhir yang paling sering saya alami, duh!
Baca juga: Metrik : Alat Bantu Manajemen Waktu
- Tidak menuliskan dengan detil
Alangkah baiknya pekerjaan yang harus dilakukan, ditulis dengan terperinci. Selain detil, kuncinya harus konsisten dan disiplin mengikuti jadwal. Karena tanpa kedua hal tersebut, jadwal kegiatan hanyalah sebuah coretan di atas kertas belaka.
- Mengelompokkan pekerjaan yang sangat penting, penting dan tidak penting
Untuk membuat jadwal pekerjaan sebaiknya kita memilah pekerjaan yang menjadi prioritas, pekerjaan penting, pekerjaan yang bisa ditunda dan pekerjaan yang tidak perlu dikerjakan.
Nah, bagaimana caranya untuk mengetahui perkerjaan yang penting atau pekerjaan yang prioritas?
Pekerjaan prioritas adalah aktivitas yang tidak bisa ditunda. Apabila kita menunda pekerjaan tersebut, ditakutkan akan menimbulkan masalah atau kekacauan.
Dan yang disebut pekerjaan penting adalah pekerjaan yang apabila tidak dilakukan akan berakibat pada pekerjaan lainnya. Sedangkan pekerjaan tidak penting yaitu pekerjaan yang bila tidak dikerjakan, tidak berpengaruh pada apapun.
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, coretlah pekerjaan yang tidak penting dan aktivitas yang tidak bermanfaat. Prioritaskan waktu kita untuk mengerjakan waktu yang sangat penting dan kegiatan yang penting saja, sehingga kesalahan manajemen waktu terhindarkan.
- Tidak rutin memperbaharui standar lamanya waktu
Setiap pekerjaan memerlukan waktu berbeda dalam pengerjaannya. Apabila tidak rutin memperbaharui standar lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap pekerjaan, maka manajemen waktu akan rusak.
Kadangkala ada saat-saat kita perlu melakukan pekerjaan dengan waktu lebih cepat, lebih lambat atau mendadak ada pekerjaan yang harus kita lakukan. Hal ini bisa mempengaruhi jadwal yang telah kita buat, Oleh karenanya lebih baik kita perbaharui standar waktu yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
- Manajemen waktu yang tidak fleksibel
Tanpa disadari, bisa saja kita membuat jadwal yang terlalu kaku. Manajemen waktu memang dibuat berdasarkan standar harian yang ingin dicapai. Namun, bukan berarti kita tidak bisa mengubahnya. Dalam mengeksekusi to do list, tidak perlu terlalu kaku, mengingat situasi yang terjadi setiap hari, tidaklah sama.
Maks … Semua jadwal waktu yang telah dibuat, hanya akan berupa sebuah catatan saja apabila tidak dilakukan dengan disiplin dan konsisten. Kunci kedua hal tersebut haruslah tetap dijaga untuk merealisasikan jadwal yang telah dibuat.
Baca juga : Inilah 9 Cara Agar Kita Bisa Melakukan Banyak Hal Tanpa Stres
Lalu, membuat jadwal waktu dengan teratur sedemikan rupa, apakah tidak membuat kita bertambah stress? Merasa tidak santai dalam menjalani hidup?
Sangat manusiawi jika kita merasa jenuh dengan aktivitas yang itu-itu saja setiap harinya. Untuk itu, tidak ada salahnya jika kita luangkan waktu untuk berlibur atau sekedar melakukan hobi, hingga membuat kita lebih fresh.
Namuun … tetap jangan lupa untuk kembali pada prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya, ya, Maks!
Yuk, Maks, mari kita sama-sama mengoptimalkan waktu yang kita miliki! Karena waktu tidak akan pernah kembali, tetapi mungkin bisa disesali, ketika tanpa sadar kita tidak melakukan banyak hal positif dalam hidup ini. Bagaimana dengan Emak-emak, sudah memiliki jadwal waktu yang teratur? Sharing, yuuk!
***
Kesalahan Manajemen Waktu yang merusak jadwal merupakan post trigger #KEBloggingCollab untuk kelompok Yohana Susana yang ditulis oleh Nurul Fitri Fatkhani
mengatur waktu itu susah2 gampang, banyakan susahnya he.. he..
suka kebanyakan lihat medsos jadi lalai, lupa dengan rencana kerja