Pentingnya Growth Mindset untuk Melatih Anak Tidak Mudah Minder dan Punya Daya Juang

By admin on February 26, 2019

Agar anak berkembang menjadi anak yang mandiri, tahan uji, tidak takut gagal, punya daya lenting terhadap kegagalan dan memiliki kemampuan untuk berhasil mengatasi segala masalah, orang tua disarankan untuk menerapkan growth mindset untuk anak sebagai bekalnya di masa depan.

 

Apa itu Growth Mindset?

Growth Mindset adalah suatu mindset atau pola pikir yang percaya bahwa potensi kecerdasan atau kemampuan seseorang akan terus berkembang, tidak statis.

Anak-anak yang punya growth mindset yang baik tidak akan minder atau rendah diri ketika mereka mendapatkan nilai buruk. Karena mereka tahu, apa yang mereka dapatkan sekarang ini tidaklah menjadi cerminan yang akan datang. Gampangannya, mereka akan menerima kegagalan dengan baik, sebagai proses belajar.

Nah, inilah yang penting, karena dengan adanya kerja keras, ketahanan, dan ketekunan, maka kesuksesan bisa diraih dan akan menjadi hasil nyata.

Sering kali orang tua atau guru kurang paham bagaimana menumbuhkan “Growth  Mindset” ini. Mereka memarahi anak didiknya atau anak sendiri karena malas belajar sehingga mendapatkan nilai jelek. Ada pula yang anaknya sudah belajar dengan baik, tetapi tidak mendapatkan hasil yang baik lalu dimarahi juga.

Growth Mindset untuk anak mengajarkan kita, bahwa potensi kecerdasan yang terus berkembang itu perlu dilatih sedini mungkin.

 

Mengapa Growth Mindset ini Harus Dilatih?

Seperti layaknya otot, maka otak pun perlu dilatih terus menerus agar makin terlatih dengan hal-hal buruk  dan tidak pernah putus asa atau merasa minder.

Yang perlu kita perhatikan adalah memberi pemahaman, bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses. Anak harus mengerti dan memahami, bahwa setiap ia mungkin sudah melakukan usaha maksimal namun hasilnya saja yang belum optimal. Ia perlu didampingi untuk mencari cara lain, agar hasilnya lebih baik.

Dengan begini, seperti yang sudah disebutkan di atas, anak tidak akan  minder ketika mendapat nilai jelek karena toh dia sudah belajar dengan baik. Ia pun akan lebih menghargai sebuah proses usaha, tidak melulu melihat pada hasil.

Anak juga akan memahami penuh, bahwa nilai yang sekarang mereka peroleh bukanlah jaminan hidup mutlak di masa yang akan datang.

Dari sebuah riset yang dilakukan oleh Prof Carel Dweck,  growth mindset akan menimbulkan suatu daya lenting, atau resiliensi (kekuataan daya tahan) yang begitu besar ketika anak menghadapi hal yang buruk di dalam kehidupannya. Daya lenting atau resiliensi anak yang punya growth mindset akan jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tak memiliki konsep growth mindset.

Nah, jadi benar ya, growth mindset ini sangat penting dilatihkan pada anak-anak untuk bekal mereka di kemudian hari?

 

Bagaimana Melatih Mengembangkan Growth Mindset untuk Anak?

Ada dua tip bagi guru maupun orang tua untuk melatih anak-anak menerapkan “Growth Mindset”, yaitu:

1. Pujian

Berikan praise (pujian),  compliment (kekaguman), pada saat anak berhasil melewati tahap perseverance dalam menghadapi saat buruk.

Contohnya:

“Adi, kamu sudah kerja keras”

“Adi, kamu memang hebat telah berjuang mencapai nilai ini dengan belajar cukup keras!”

 

2. Kerja keras

Pola pikir atau ketahanan itu dilatih dengan kerja keras.

Betul, kerja keras dan latihan jadi kuncinya. Sehingga anak memahami bahwa kesuksesan itu hanya dapat dicapai hanya dengan kerja keras.

Anak yang terbiasa bekerja keras akan mempunyai daya juang yang tinggi, untuk mencapai mimpi dan cita-citanya.

 

Nah, berbicara mengenai daya juang, ada seorang psikolog yang menjelaskan bahwa ketahanan itu sebenarnya sudah ada sejak bayi pada setiap anak. Seorang bayi berjuang agar dapat lahir ke luar dari rahim ibunya, ia juga akan berjuang untuk mendapatkan makanan saat IMD dilakukan. Bagian dari perjuangan itu dilanjutkan ketika dia sudah lahir, balita sampai dewasa.

Lalu, bagaimana cara memupuk daya juang yang benar untuk anak? Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

  1. Orang tua tidak perlu mengasihani anak ketika anak itu meminta sesuatu yang bukan untuk kebaikannya.
  2. Ibu atau orang tua harus tega untuk tidak memberikan apa yang diminta oleh anak. Tega bukan berarti kejam. Tega berarti dia mengasihani anak agar anak bisa melewati kesulitan dirinya sendiri.
  3. Ibu atau orang tua harus teguh hatinya agar anak dapat melewati proses untuk visi anak di masa depan. Ketika anak itu baru belajar jalan, dia jatuh. Biarkan anak itu bangkit kembali supaya dia bisa jalan dan akhirnya berlari.
  4. Ibu atau orang tua mendampingi anaknya dalam kesulitan:
  • Katakan kepada anak bahwa orangtua tidak mematok angka untuk suatu pelajaran yang tidak disukainya. Tetapi berikan support agar dia berusaha sebatas yang maximal saja, sebatas KKM.
  • Jangan membuat frustrasi anak, tetapi berikan dorongan sesuai dengan kepribadian anak
  • Disiplin menjadi bagian dari suatu proses kemandirian. Pola disiplin dibentuk oleh orangtua dengan membangun relasi lebih dulu, dan menjalankannya secara sinkron

 

Demikian sedikit sharing mengenai pentingnya melatih growth mindset untuk anak. Semoga anak-anak kita semua bisa terbentuk menjadi pribadi dewasa yang tahan uji, yang selalu bisa mengatasi kesulitannya sendiri apa pun bentuknya. Amin!

 

***

Sumber:

  • Francisca Febriana Sidjaja, Psikolog Anak Universitas Katolik Widya Mandala
  • Charolette, Nara Sumber Tanam Benih Foundation

Disarikan oleh Ina Tanaya

Narablog inatanaya.com

 

Comments (17)

February 28, 2019

Makasih sharenya, Mak. Aku juga lagi berusaha nih utk menjadi ibu yang nggak gampang tersulut esmoni eh emosi. Terutama saat si kecil tidak memperoleh apa yang aku harap ia dapatkan. Dan juga berusaha utk selalu ingat memberikan pijakan ke si kecil bahwa apapun hasil yg ia dapatkan tidak jd masalah karena ia sudah berusaha maksimal. Doakan aku bisa dan istiqomah ya, Mak. Sekali lagi matur nuwun sharenyaaaaa


March 4, 2019

Sangat bermanfaat.
Saya adalah orang yang dulu punya growth mindset buruk. Mudah down dengan cibiran, apalagi hinaan. Mudah frustrasi dengan hasil yang tak sesuai harapan. Alhamdulillah, saya menyadari bahwa anak-anak perlu dilatih untuk tidak seperti yang saya alami.


March 4, 2019

Makasih tulisannya mak.. iyaaa di balik anak yg kuat pasti ortunya jg kuat yaaa. Tega untuk kebaikan, hanya kelihatannya aja kejam tapi sebenernya nggak gitu..


March 4, 2019

Aku sedang belajar ini meski belum ada anak. Sama ponakan aku puji-puji kalau dia dapat nilai bagus dan tetap ngasih semangat walau nilainya minim


March 4, 2019

Mengispirasi sekali. Penting bagi orangtua untuk mengetahui hal ini supaya anak yang minder gak tambah minder karena ditegur gara2 nilai jelek


March 4, 2019

makasi tipsnya, mak…pas banget nih buat aku yang punya anak kelas satu SD.
yang paling susah tuh disiplin ya, mak…karena kadang kita sebagai orangtua juga luput dan ga konsisten
aku sedang belajar nih untuk konsisten, karena anak pasti niru orangtuanya kan 😀


March 5, 2019

Masalah tega ini yang mesti banyak diskusi denga pak suami. Secara saya tega enggak belikan sesuatu tapi Bapake maunya belikan itu. Duh..!
Memang mesti ditumbuhkan growth mindset ini untuk kebaikan anak nanti:)


March 5, 2019

Sebelum menerapkan Growth Mindset ini orangtuanya harus lebih dulu kompak ya. Harus sama-sama tega, disiplin, teguh pendirian supaya apa yang kita tanamkan bisa dipahami anak dengan benar.
Apalagi anak zaman now, semua fasilitas lebih mudah dan instan. Mental daya juang sama kerja kerasnya nih harus ditingkatkan.


March 5, 2019

Saya termasuk orang tua yang tidak mengharuskan anak untuk memiliki nilai tertinggi. Kami selalu menghargai proses dan apa pun hasilnya. Bagi saya dan suami, yang terpenting anak itu sudah mau berusaha, bekerja keras untuk belajar dan mengajak mereka untuk menerapkan disiplin.


March 5, 2019

growth mindset ini yang aku lagi mengusahakan ke Darell, anaknya gak pedean kalo diminta maju ke depan kelas. apalagi di depan banyak orang. jago kandang dia mah


March 5, 2019

Bener nih. Perlu banget ditanam sejak dini. Dan kita sbg orang tia juga harus belajar “nerima”. Gak memaksa anak untuk jadi atau mendapatkan apa yang kita mau. Jadi inget drakor sky castle. Bagus deh mba. Dia nyeritain gimana ortu yang sangat menekan anaknya memdapatkan nilai dan sekolah terbaik yang ternyta di mata anak, perlakuan ortunya adalah musibah dlm hidupny.


March 5, 2019

Penting sekali menanamkan jiwa juang pada anak sejak dini, agar dia bisa fight kelak tidak cengeng ketika usia dewasa dan bisa mengatasi masalah..


March 6, 2019

Terimakasih sharingnya Mak. Ada banyak hal yang perlu saya benahi dalam mendidik anak nie.


March 6, 2019

Setuju banget dg artikel ini. Karena aku sudah menerapkan cara menumbuhkan growth mindset ini kepada anakku, dan hasilnya memang kelihatan. Ketika nilai belajarnya turun dia tidak terbebani justru semakin semangat untuk meningkatkan kualitas belajarnya.


March 6, 2019

bagian Tega – Gak Tega ini yang masih berat diimplementasikan …. kebanyakan gak teganya sih aku (nunduk malu)


March 6, 2019

Setuju banget anak2 harus sedini mungkin diajari ttg daya juang, jgn apa2 diberi kemudahan. Soalnya siapa tau ya tiba2 kita gak bisa lama nemenin mereka shg anak2 nanti malah kyk susah hidup kalau gk ada kita ortunya.
Makasih tipsnya maaakk.. 🙂


March 6, 2019

Masalah kayak gini emang serimg terlupa oleh orangtua. Maunya sih anak selalu dapat yang terbaik, nggak sedih. Padahal banyak pelajaran yang bisa mereka petik dari kegagalan atau kesedihan. Kadang juga orangtua memang nggak tegaan. Nah ini yg paling susah dilawan


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: