7 Mitos Jerawat – Jangan Sampai Salah Mengenali Kalau Mau Bebas

By admin on August 14, 2019

Jerawat, fiuh! Masalah yang dialami oleh masyarakat sedunia ini memang mengesalkan ya, Mak? Mengesalkan, karena datangnya suka tiba-tiba, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Padahal mungkin saja hari itu kita ada agenda penting, yang bakalan enggak banget kalau mesti ditemani jerawat di muka. Apalagi dengan segala mitos jerawat yang ada, kadang bikin kita makin parno.

Jerawat yang suka muncul tiba-tiba ini kadang memang menurunkan kadar pede sampai titik krusial deh. Tidak hanya itu, jerawat juga menyakitkan! Apalagi jika makin besar dan mulai terlihat bintik putih di dalamnya. Duh, nyut-nyutan! Sudah bikin malu, bikin sakit pula. Kalau saja bisa dipencet lalu jerawatnya menghilang.

Eits, tapi Emak sudah tahu kan, kalau memencet jerawat dan berharap isinya keluar lalu masalah selesai itu merupakan salah satu mitos jerawat belaka lo! Memencet jerawat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah alami kulit itu.

Ingat ya, Mak, itu hanya mitos saja!

Yuk, simak 7 mitos jerawat lainnya berikut fakta-fakta yang harus Emak ketahui. Kelak, jika si kecil sudah memasuki usia remaja dan jerawat mulai menemaninya, Emak pun jadi punya jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya!

Mitos dan fakta seputar jerawat

7 Mitos Jerawat - Jangan Sampai Salah Mengenali Kalau Mau Bebas

1. Apakah tidak akan berjerawat jika sering cuci muka?

Memang, jerawat itu timbul karena pori-pori kulit tersumbat oleh sebum, yaitu bahan lain dari minyak yang ditemukan pada permukaan kulit.

Tapi, ternyata ini juga merupakan mitos jerawat belaka. Faktanya, terlalu sering cuci muka juga belum tentu bisa terhindar dari jerawat lo, Mak. Malahan, membersihkan muka terlalu sering, terutama dengan menggunakan scrub dan spons, bisa membuat kulit menjadi trauma. Apalagi, beberapa jenis sabun dapat membuat kulit menjadi sangat kering dan dehidrasi. Ouch!

Dr. Mona Gohara, MD, seorang profesor dermatologi di Yale School of Medicine menyarankan, kita sebaiknya mencuci muka dengan produk berbahan benzoyl peroxide yang dilanjutkan dengan toner mengandung asam salisilat dan pelembap ringan di pagi hari. Setelah itu, bersihkan wajah dengan cleanser yang lembut dan lanjutkan dengan krim yang memiliki kandungan retinol.

Nah, sila teliti baik-baik bahan-bahan tersebut dalam produk yang Emak beli, jika memiliki masalah dengan jerawat, ya!

 

2. Katanya, jerawat bisa hilang dengan mengoleskan pasta gigi?

Masalahnya, pasta gigi itu mengandung baking soda, minyak esensial, hydrogen peroxide, mentol dan triclosan yang bisa mengeringkan jerawat, tapi hati-hati. Bahan tersebut sekaligus justru membuat iritasi.

Lagi-lagi, disarankan oleh ahli, yaitu Dr. Amanda Oakley, dari Departemen Dermatologi RS Waikato, untuk memakai produk berbahan benzoyl peroxide.

Benzoyl peroxide adalah obat yang sering direkomendasikan untuk perawatan jerawat, dan dikombinasikan juga dengan bahan aktif antijerawat lainnya seperti asam salisilat dan asam glikolat. Meskipun terdengar terlalu kimiawi, namun bahan-bahan tersebut aman kok, bahkan untuk anak-anak dan ibu hamil.

 

3. Ah, jerawat itu hanya masalah remaja saja

Eits. Ini dia mitos jerawat yang bikin kita–yang sudah berumur ini–jadi lengah.

Menurut situs Proactive, 85% orang dewasa–yang lebih banyaknya adalah wanita, seiring dengan fluktuasi hormonnya, mengalami masalah jerawat juga. Kalau di Amerika, lebih dari 64% orang dewasa berusia 20 tahunan dan 43% yang berusia 30 tahunan pasti pernah berjerawat.

Jadi, seusia Emak masih bisa banget jerawatan! (((seusia Emak)))

 

4. Apakah benar bahwa jerawat itu menular?

Memang, bakteri punya peran dalam perkembangan jerawat, tapi kalau ada yang bilang kalau menular, maka itu hanya mitos jerawat belaka. Bakteri di jerawat tidak bisa diteruskan seperti layaknya infeksi bakteri lainnya.

Yah, walaupun jangan juga berbagi bantal atau handuk dengan orang yang sedang berjerawat sih, Mak. Tapi itu juga karena alasan kesehatan lain, bukan karena masalah penularan.

Malahan, Dr. Anjali Mahto dari Klinik Cadogan Cosmetics, London menyatakan bahwa jerawat itu lebih ke masalah genetik. Beberapa penelitian menyatakan bahwa hampir 80% jerawat itu disebabkan oleh gen yang terwariskan.

 

Awas, Jangan Pakai Produk Makeup Kedaluwarsa! Detox Meja Rias Yuk!

5. Betulkah kalau lagi berjerawat itu tidak boleh memakai makeup?

Beberapa makeup memang bisa memperparah masalah jerawat, terutama alas-alas bedak liquid yang kental. Tapi, alas bedak yang lebih cair, seperti alas bedak mineral tidak akan terlalu keras terhadap kulit, begitu jelas Dr. Amy Derrick, MS, seorang dermatologis di Great Barrington, Chicago, AS.

Apalagi, jika sedang berjerawat, pasti ingin menutupinya dengan foundation, ya kan Mak?

Selain itu, memakai sunscreeen juga boleh, kok, karena sinar matahari akan memperparah jerawat. Pilih saja krim matahari yang mengandung zinc oxide agar lebih aman bagi penderita jerawat,

 

6. Tidak boleh makan cokelat juga?

Ada yang perlu dipahami soal mitos jerawat keenam ini.

Sebenarnya, yang menjadi masalah bukanlah cokelatnya, begitu kata Dr. Marguerite Germain, MD, seorang dermatologis di Charleston, AS. Tapi, refined carbs, alias kandungan gula, yang ada dalam cokelat itu lo, yang menyebabkan kadar insulin meningkat yang pada gilirannya menimbulkan sebum dan menyumbat pori-pori.

Oleh karenanya, makanlah cokelat hitam yang mengandung lebih banyak cokelatnya ketimbang gula dan susunya. Pilih dark chocolate yang cocoanya 70% atau lebih, sehingga indeks glisemiknya semakin rendah ya, Mak.

 

7. Stres bikin berjerawat, ya?

Keadaan gegana, alias gelisah-galau-merana, memang bisa memperburuk keadaan si jerawat, Mak. Tapi, stres bukanlah penyebab seseorang menjadi punya jerawat. Tapi faktanya, kalau sudah berjerawat, maka stres akan memperlambat proses penyembuhannya. Ini karena keadaan tidak nyaman pada diri sendiri itu memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Bahkan, tidak hanya penyembuhan jerawat, menurut situs The Lancet, stres memiliki dampak klinis yang penting untuk proses perbaikan luka lain, misalnya pasca operasi. Jadi, stres bukanlah penyebabnya, melainkan menghambat proses penyembuhannya.

 

Well, membaca beberapa fakta dan mitos jerawat yang sudah diuraikan di atas, pada akhirnya kita semua bisa menyimpulkan, ya Mak, bahwa pada dasarnya jerawat adalah masalah alami kulit yang timbul karena pola makan, gaya hidup, dan masalah higienis.

Jika makanan memiliki gizi yang seimbang dan kebersihan juga sudah dijaga tanpa memakai produk berkebihan, maka jerawat bisa dihindari. Apalagi didukung dengan hati yang selalu positif dan bebas dari stres, maka kita bisa bilang, bhay jerawat!

Comments (1)

August 14, 2019

Saya tipe kulitnya mudah berjerawat. Tapi pakai make up tipis setiap hari ke kantor. Asalkan memilih produk yang tepat insyaAllah nggak bikin jerawatan kok. Jangan lupa juga rajin dibersihkan.


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: