Halo Maks, sudah update blog minggu lalu? Masih malas atau bahkan hiatus dulu ngeblognya, karena mati gaya atau kekurangan ide untuk blogpost, atau bisa jadi karena kesibukan dunia nyata membuat semangat ngeblog menguap terbawa hembusan angin. Biar semangat ngeblog kembali, nih makmin berbagi tips tentang membangun personal lifestyle blog, yang sudah pernah dibahas Makmin Spesialis Malam dalam kultwittnya di akun Twitter Emak2Blogger.
Emaks sering mantengin Twitter KEB nggak?
Tiap Senin dan Rabu malam sekitar pukul 18.30, ada sessi menarik sharing tentang seputar blogging yang dikupas tuntas oleh makmin. Sayang banget lho kalau nggak disimak. Dari sharing tersebut, bisa juga jadi bahan postingan di blog kita, seperti yang dibahas dalam blogpost ini.
Membangun Personal Lifestyle Blog
Baca juga yuk tentang Prediksi Blogging Tahun 2018
Personal Lifestyle blog adalah istilah untuk menyebut blog tanpa niche tertentu dan mayoritas tema blogpost atau tulisannya sesuai dengan kemauan atau keinginan pemilik blog.
Umumnya pemula blogger atau mengawali blog dengan tema lifestyle blog ini sebelum akhirnya memutuskan untuk membahas satu tema atau niche blog.
Karena menulis blogpostnya sesuai kemauan pemilik blog, banyak yang membahas hal-hal personal dalam tulisan, bahkan tak jarang mengungkapkan hal atau masalah pribadi. Padahal, dalam menuliskan hal pribadi ada hal-hal yang harus dijaga privacynya misalnya tentang membahas wilayah pribadi suami, anak, keluarga atau pun teman-teman, karena belum tentu ingin diekspos hal-hal yang terkait dirinya.
Selain itu, menulis personal blog ini rentan lho mak. Rentan narsis, menganggap diri yang paling baik atau benar. Seperti itukah?
Lalu, bagaimana caranya membangun personal lifestyle blog yang bagus, bisa dinikmati semua orang, meski yang diceritakan adalah pengalaman diri sendiri?
Bagaimana caranya melejitkan personal lifestyle blog agar sesukses bloger yang ngeblog dengan niche?
Ini tipsnya membangun personal lifestyle blog yang disharing Makmin Spesialis Malam di akun Twitter KEB.
- Brand Your Blog. Ini merupakan salah satu kelemahan para blogger. Melupakan branding lifestyle blogger, padahal meski tanpa niche tertentu, personal lifestyle blog tetap harus dibranding. Tau nggak mak, ada jutaan blog di penjuru dunia ini, dan hampir setiap hari selalu ada blog baru. Dari jutaan blog tersebut, bagaimana blog kita dikenali kalau tidak punya ciri tertentu atau ciri khas blognya?
- Dalam membangun personal lifestyle blog adalah membranding blog melalui topik yang dibahas dalam blog agar blog kita dikenali.
- Tampilan blog. Misalnya Emak mempergunakan figur kartun tertentu untuk mewakili diri Emak, dan dipasang di header.
- Dari font yang digunakan. Misalnya header menggunakan font yg spesifik dan unik, lalu pakai juga font ini setiap kali Emak bikin infografis. Pakai juga sebagai watermark foto, dan sebagainya.
- Dari gaya bahasa yang Emak gunakan untuk menulis. Nah, ini biasanya justru yang bisa khas banget nih, Mak. Dari mulai cara Emak menyapa pembaca, dari cara Emak mengungkapkan pendapat or bercerita, ini bisa banget jd keunikan. So, sebelum memulai menulis, tentukan dulu deh, apa yang bisa Emak jadikan sebagai ciri khas. Lalu kalau sudah ketemu, pegang deh ciri khas ini sampai kapan pun.
- Rapikan Struktur Kategorisasi. Karena blog kita nggak punya topik khusus, maka struktur kategorisasi harus rapi. Kalau tidak, bisa banyak banget tuh label yang dipakai. Caranya, tentukan dulu kategori besarnya. Misalnya, resep, keluarga, karier, dan sebagainya. Baru dari kategori besar tersebut dibuat per subkategori. Misal, kalau resep ya breakdown menjadi resep sarapan, makan siang, camilan, dan lainnya. Boleh juga menyematkan kategori ‘Random’, misalnya, sebagai kategori untuk menaruh tulisan-tulisan random yang tidak bisa dimasukkan ke kategori mana pun.Kenapa sih kita mesti banget mikirin kategorisasi? Karena kategori yang rapi itu akan membuat navigasi yang rapi. Navigasi yang rapi (dan mengandung keywords blog secara umum) akan disukai Google.
- Konsisten. Konsisten bisa berarti banyak. Bisa konsisten dalam gaya bahasa, bisa konsisten dengan waktu. Bisa juga konsisten dengan topik (ini buat yang berniche). Bisa juga konsisten dengan panjang artikel. Nah, karena personal blog itu bebas, ya bebas mau milih konsisten yang mana. Masing-masing ada keunggulannya.Konsisten dalam gaya bahasa, ini bisa jadi branding blog yang bagus.Konsisten dalam waktu, ini bakalan jadi “kesayangan” Google.Konsisten dalam topik, nah, ini lama-lama bisa jadi niche.Konsisten dengan panjang artikel, ini juga bagus utk Google.
Konsisten lama-lama akan membentuk ciri khas, jadi hayuk, segera diputuskan mau konsisten di sebelah mana yah.
- Pastikan pembaca mendapatkan “sesuatu”Nah, sehubungan dengan narsisme, pastikan supaya artikel berfaedah. Selipkan hikmat dan inspirasi untuk pembaca. Biasanya pembaca blog akan suka kalau mereka “mendapatkan sesuatu” saat membaca artikel, selain cerita. Entah itu ilmu, tip, hikmah, atau nilai-nilai tertentu. Maka, pastikan untuk selalu menyelipkannya ya.Apalagi kalau cerita kita juga mereka alami, terus mereka belum punya solusi untuk masalah mereka, dan Emak datang dengan memberikan insight. Wah, bakalan berterima kasih deh mereka. Next, mereka pasti akan datang lagi.
- Berlatih Peka.Semakin banyak menulis, semakin peka jadinya. Dalam membangun personal lifestyle blog, biasanya para blogger akan ada waktu ketika mereka ngeblank nggak tahu mau nulis apa (atau karena kebanyakan ide, jadi nggak tahu mau apa dulu yang ditulis)Nah, ini memang tergantung kepekaan kita untuk menangkap momen dan apa pun yang melintas sebagai ide untuk menulis. Emak bisa mengatasi ini dengan membuat tabungan ide, Mak. Tangkap setiap ide yang melintas, lalu simpan. Bisa pakai aplikasi handphone atau bisa juga dicatat secara konvensional dengan buku atau blocknote.
- Perkaya dengan konten visual yang bagusKarena ini adalah lifestyle blog yang merupakan tulisan mengenai diri sendiri, maka paling bagus ya gunakan foto sendiri. Jangan mengambil dari sumber lain. Demikian juga dengan video. Olahlah foto-foto tersebut dengan filter yang konsisten, supaya bisa jadi ciri khas juga. Sebisa mungkin, beda gitu sama gaya foto orang lain. Biar spesifik.
- Don’t overshare
Jagalah supaya jangan sampai overshare. Karena, bahaya! Pastikan tidak ada data pribadi yang terekspos, misalnya nomor ID, kartu kredit, nama lengkap, alamat, sekolahnya anak-anak, dan lain-lain.
Perhatikan juga, kalau memang Emak memutuskan untuk menggunakan foto anak-anak ya, pastikan anak-anak tidak sedang dalam pose yang kurang layak. Saat telanjang, misalnya. Duh. Kasihan si kecil, Mak. Di-“telanjangi” Emak sendiri di muka umum. Belum lagi ancaman online pedofil ini semakin hari semakin memprihatinkan. Jangan pertaruhkan keselamatan si kecil ya. Hormatilah privacy anak. Meski mereka belum paham, tapi nantinya mereka akan paham juga. Kasihan, kecil-kecil haknya sudah dirampas.
Itulah beberapa tip untuk melejitkan personal lifestyle blog agar sesukses mereka yang sudah berniche. Bisa kok, jadi lifestyle blogger yang sukses, tinggal bagaimana kita membranding blog kita saja. Yang penting, apa adanya kita saja (nggak perlu berpura-pura menjadi orang lain), dan kendalikan diri supaya nggak overshare. Lalu temukan ciri khas dan konsisten.
noted banget nih tips nya