30 Hari Menyiapkan dan Menulis Ebook untuk Dijual di Blog

By Carra on July 17, 2019

Hola, Emak! Pa kabar nih, hari ini? Mau ajakin Emak-Emak ngobrol lagi nih. Dan, masih soal cara monetasi blog lagi.  Tapi kali ini agak-agak beda sih, pasalnya yang sekarang ini kita akan bahas mengenai produk yang bisa kita bikin sendiri, alih-alih njualin punya orang. Yes! Kita akan bahas tentang jualan dengan menulis ebook.

Yay! Kata siapa, kita nggak bisa jualan barang kita sendiri di blog, Mak? Justru malah bisa banget, dan disarankan nih untuk bisa jualan produk ataupun jasa kita sendiri nih. Termasuk di dalamnya adalah ebook.

Dan ternyata, menyiapkan dan menulis ebook itu sebenarnya bisa Emak lakukan dalam dalam waktu 30 hari saja lo! Karena, kita tuh enggak akan menulis ebook from scratch, kita akan membuat ebook dari artikel-artikel di blog Emak.

Cara monetasi blog ini cocok banget nih, buat Emak yang punya blog misalnya banyak bahas resep masakan, atau suka bagi-bagi itinerary perjalanan. Juga yang punya konten-konten how to dan tip-tip di blog yang jumlahnya bejibun.

Konten-konten yang sejenis ini tuh, Mak, banyak yang mau koleksi lo, karena sifatnya helpful dengan target para “pemula”. Artinya, kita bikin panduan untuk membuat/melakukan sesuatu untuk mereka yang belum pernah membuat ataupun melakukan.

Yuk, kita mulai aja proses membuat dan menulis ebook-nya! Berikut step by step yang bisa kita lakukan dalam 30 hari.

 

7 Tip Menulis Artikel Blog yang Readable Alias Enak Dibaca

Hari ke-1 dan ke-2: Tentukan tema ebook.

Karena kita akan menulis ebook–yang berarti berbentuk buku, maka sebaiknya sih ada benang merahnya ya, Mak, isinya. Jangan terlalu random.

Jadi, meski sebenarnya Emak sudah punya materi untuk menulis ebook (kan sebagian besar nanti diambil dari tulisan yang sudah publish di blog), maka tetap mesti dipikirkan tema ataupun topik apa yang akan dibahas.

Tema/topik ebook yang baik itu haruslah:

  • Spesifik. Jelas, gitu deh, Mak. Misalnya, kalau Emak punya blog kumpulan resep, coba pilih-pilih, barangkali mau dikumpulkan menjadi buku resep camilan sehat untuk anak? Atau menu-menu sarapan pagi praktis untuk emak bekerja? Atau, kumpulan resep masakan praktis cepat cocok untuk anak kos?
    Nah, ini nanti pasti laris nih 😆 biar nggak cuma pada makan mi instan aja. Ya nggak, Mak?
  • Useful. Tentu saja, karena ini nanti orang akan perlu uang untuk ngedapetinnya, jadi pastinya harus bermanfaat untuk mereka. Harus!

Nah, kalau bingung, kita bisa minta bantuan teman-teman nih. Misalnya bikin survei atau polling, di Twitter, Facebook ataupun di Instagram Stories. Coba minta masukan dari teman-teman kita, Mak.

Yah, kita cuma “punya” waktu 2 hari ya. Jadi, kita nggak bisa terlalu lama nih menimbang-nimbang. Pikirkan secara cepat, Mak. Bisa? Bisa dong.

Kalau sudah mendapatkan ide, maka segeralah beranjak ke …

 

Hari ke-3 dan ke-4: Bikin outline.

Ini penting ya, Mak, meskipun sebenarnya Emak sudah punya materi untuk mulai menulis ebook karena sebagian besar kan sudah dipublish di blog. Soalnya nanti Emak akan perlu menyusunnya supaya lebih runtut dan kronologis kan, kayak buku yang sebenarnya. Biar nggak lompat-lompat, gitu. Karena kalau di buku, kita nggak bisa lagi nulis se-“semau gue” kayak di blog.

Harus runtut, karena peluang pembaca pusing itu lebih besar kalau berbentuk buku. Apalagi mereka kan bayar ya, nanti untuk baca. Jadi, udahlah bayar, bacanya lompat-lompat bikin pusing (meski katanya ini gaya menulis), kan ya gimana, gitu. 😀

Untuk bisa membuat ebook dengan outline yang baik, yang jelas dan nantinya bisa jadi pedoman utk mengembangkan tulisan, ada nih sedikit tip, Mak, dari saya.

  • Bikin dalam bentuk mind map. Tempatkan ide utama buku di tengah, lalu brainstorming ide-ide lain yang datang, secara bertahap dan bercabang.
  • Setelah ada pokok-pokok pikiran dalam mind map, kita bisa bikin listnya. Bikinlah 3 – 5 poin kunci berdasarkan mind map tersebut, lalu breakdown 3-5 poin tersebut dalam sub-sub bahasannya.

Begitu terus sampai tuntas.

Setelah outline ada (dan nggak mesti bagus, dan jangan takut outline ini akan membatasi, Mak. Kita boleh kok berubah di tengah jalan, atau mengubah outline sembari jalan. Bebas pokoknya mah~), maka kita bisa beranjak ke …

 

Hari 5 – 25: Mulai menulis ebook.

Yes, inti dari semua aktivitas ini memang di hari ke-5 sampai ke-25 nih, Mak. Mulailah menulis ebook dengan menyusun tulisan-tulisan berdasarkan outline yang sudah dibuat. Ini memang gampang-gampang susah sih. Apalagi kalau tadinya kita ngeblog tanpa rencana untuk dibukukan.

Pasti akan rada kacau. Yakinlah ini. Tapi, ini jauh lebih mudah ketimbang kita mulai menulis buku sedari awal, Mak. Percaya deh 😀

Nah, patokannya nih, Mak, untuk menghasilkan sekitar 80-100 halaman buku ukuran standar (14x19cm), kita akan memerlukan tulisan yang terdiri atas 20.000 kata. Jadi, kalau dirata-rata, untuk 20 hari penyusunan, setidaknya kita harus menyusun/me-rewrite 1000 kata/hari.

Sekali lagi perlu diingat, bahwa kita sebenarnya tak menulis sedari awal banget ya, bahkan cenderungnya kita hanya ngedit aja nih, tulisan-tulisan yang sudah ada di blog.

Dan berikut beberapa tip yang bisa dilakukan selama 20 hari menulis ebook:

  • Tetapkan waktu kapan kita akan menulis ebook kita itu. Semakin rutin waktunya, semakin baik. Jadi, carilah waktu yang paling oke disesuaikan dengan kondisi.
  • Jauhkan hal-hal yang bisa mendistraksi kita saat menulis. Media sosial, televisi, drakor, hape pun, kalau misalnya bisa mengganggu konsentrasi kita menulis ya, singkirkan dulu sejenak, Mak. Kan paling hanya 1-2 jam aja sehari. Nggak lama kan?
  • Pakai timer, untuk membantu kita me-manage waktu saat menulis ebook. Misalnya pakai teknik Pomodoro. 25-5-25-5-25-5-25-15: 25 menit kerja 5 menit istirahat, sampai 4x, lalu break 15 menit di istirahat ke-4. Teknik ini bisa banget bantu kita fokus pada tulisan.
  • Meski sebenarnya proses penyusunan ini adalah menyunting dan menulis ulang, tapi jangan edit dulu sembari nyusun. Nanti, Mak, ada waktu sendiri utk kita kembali edit ulang.

 

Hari ke-26 hingga ke-28: Swasunting ulang.

Nah, ini dia kesempatan untuk memoles ulang ebook yang sudah 70% jadi itu. Coba cek:

  • typo
  • kalimat-kalimat yang mungkin bisa membingungkan pembaca
  • kelengkapan lainnya, misalnya foto-foto, infografis, dan lain-lain

Kalau Emak punya teman yang bisa bantuin ngecek, pastinya akan lebih baik. Karena biasanya mata kita sudah “kebas” terhadap kesalahan tulis, lantaran setiap hari udah ngulik-ulik terus. Yekannn?

Oh iya. Ada satu lagi nih.

Akan lebih baik, kalau Emak juga menyisipkan beberapa tulisan tambahan, yang belum pernah dipublikasikan di dalam ebook tersebut. Supaya mereka yang rela membayar jadi merasa ada privilege dan “lebih” dibandingkan mereka yang bisa mengakses blog kita secara gratis 😀

 

Hari ke-29 dan 30: Finish it!

Emak perlu membuat cover agar ebook-nya menarik. Juga menyusun credit title kalau memang perlu. Juga ada disclaimer mengenai plagiarisme. Dan jangan lupa, ucapan terima kasih untuk semua yang bantuin. Plus, profil Emak sebagai penulis. Pasang foto yang cantik ya!

Terus, jangan lupa convert ebook-nya dalam bentuk pdf atau epub, Mak. Sekarang banyak tersedia layanan converting words -> epub/pdf secara online kok, Mak. Coba deh gugling aja. Saya juga udah sering pakai.
Praktis kok, sama sekali nggak ribet.

 

Nah, selesai kan, 30 hari menulis ebook kita?

Untuk penjualannya, Emak bisa simpan ebook yang sudah ditulis tersebut di Dropbox, Google Drive, ataupun cloud hosting yang lain–yang bisa dishare publik ya. Saat sudah ada yang transfer, Emak kasih deh link downloadnya. Ini adalah cara menjual ebook yang paling gampang.

Kalau blog Emak pakai WordPress self hosted, bisa pasang plugins untuk jualan ebook langsung, Mak. Setelah ada konfirmasi pembayaran, otomatis bisa donlot, gitu. Boleh dicari dulu plugins-nya ya.

Kalau mau pakai tools luar juga ada. Cuma yang keluaran Indonesia belum ada sih, kayaknya, Mak. Coba lakukan riset lagi ya. Saya juga boleh diupdate nih, kalau Emak sudah menemukan sesuatu. Hehehe.

Nah, selain itu, sekarang juga ada penerbit indie yang bisa bantu kita setor ebook ke Google Play secara gratis.
Yang ini juga silakan diriset dulu, Mak.

Nah, demikian sedikit informasi dan tip mengenai menulis ebook dalam 30 hari. Simpel kan ya? Semoga bermanfaat ya, Mak. Dan saya tunggu ebook dari Emak!

Comments (2)

August 10, 2019
sitikhadijah

Wah keren mba. Jadi banyak tercerahkan as newbie.
https://sakinahbersamamu.com/


November 5, 2020

mbak saya udah pernah buat target buat bikin ebook tpi pas kesibukan lain jadi gak bisa selesai juga


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: