Dalam hidup, ada ‘penyakit-penyakit’ mengganggu yang sering kali luput dari pengamatan. Jangankan ‘diobati’, penderitanya saja sering kali nggak merasa ada yang salah dengan dirinya. Sebut saja penyakit yang paling populer, salah satunya adalah (‘penyakit’) kebiasaan lupa.
Hayo, Maks, siapa yang nggak pernah lupa? Rasanya hampir semua orang mengalaminya. Hanya stadium atau intensitasnya yang berbeda-beda.
Sebut saja beberapa ‘penyakit’ lupa yang familiar, lupa membayar tagihan yang ujungnya bisa membuat kita kena bunga, lupa membayar utang pada teman yang akibatnya kita bisa diblacklist, atau yang paling sering terjadi adalah lupa meletakkan barang. Benar nggak, Maks?
Ternyata ‘penyakit’ lupa tersebut berhubungan dengan tingkat fokus yang kita miliki loh, Maks. Kadang kala banyak hal yang dipikirkan, masalah yang terjadi sehingga fokus kita bergeser. Sehingga terjadilah kejadian lupa tersebut.
Untuk mengatasi ‘penyakit’ lupa, coba simak 7 cara meningkatkan fokus di bawah ini.
-
Biasakan mencatat
Catat aktivitas atau tugas harian yang tak boleh dilewatkan.
Misalnya, ketika kita ingin memulai conference call atau percakapan penting lainnya, lebih baik catat hal-hal apa saja yang ingin disampaikan sebelum kita melakukannya. Dengan mencatat tiap poin, kita pun akan siap dan lebih fokus mendengar lawan bicara, juga kita akan lebih sistematis dalam mengatakan apa yang ada di pikiran kita.
-
Memetakan kegiatan
Dari hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa otak manusia dapat mengurusi dua tugas secara bersamaan.
Ketika datang tugas ketiga, otak akan mulai kesulitan untuk mengerjakannya. Apalagi kalau ada tugas keempat, kelima dan seterusnya. Aduuh. Tapi, kadang yang seperti nggak bisa kita hindari ya, Maks.
Nah, agar terhindar dari kurang fokus gara-gara datangnya tugas ketiga, ada nih triknya. Caranya, di pagi hari, petakan kegiatan kita hari itu, termasuk tugas-tugas harian yang harus dikerjakan.
-
Ciptakan lingkungan yang kondusif
Sesungguhnya lingkungan kerja yang kondusif itu berada di tangan kita.
Saat berhadapan dengan deadline, jika kita fokus, kita bisa bekerja di lingkungan yang sepi maupun berisik. Jadi, ayo Maks, ciptakan lingkungan yang nyaman bagi diri kita sendiri. Apa nih, yang kira-kira membuat Mama nyaman dan bisa bertahan menyelesaikan tugas-tugas Mama? Pasang musik, area kerja yang bersih, atau ditemani kopi? Atau yang lain?
Semua kembali lagi ke Emaks.
-
Tentukan skala prioritas
Ada kecenderungan seseorang lebih senang menunda dan membiarkan tugas sampai menumpuk terlebih dahulu. Yep, procrastinating!
Penyakit yang biasa banget nih menjangkiti orang-orang aktif. Nah, untuk mengatasi procrastinating yang nggak perlu ini, triknya, buatlah skala prioritas. Kita harus bisa menentukan prioritas : mana yang urgent dan mana yang less urgent. Tentukan mana yang perlu segera dikerjakan lebih dulu, baru kemudian ke tugas lainnya.
-
Sempatkan istirahat
Di sela-sela kesibukan, kita juga membutuhkan waktu untuk ‘bernapas’ lho, Maks.
Jadi, ayo cari udara segar, karena mungkin memang itu yang kita butuhkan saat kepala mulai nyut-nyutan. Jika kita telah selesai mengerjakan tugas, beri waktu istiriahat untuk diri sendiri. Anggaplah sebagai reward atas kerja keras kita.
-
Atur menggunakan timer
Manfaatkan teknologi untuk membantu kita. Kita bisa menggunakan timer pada smartphone untuk mengatur jadwal harian, kapan kita bagun pagi, berangkat kerja, mengerjakan hal-hal tertentu di tengah tugas yang lain, dan janji bertemu.
-
Rencanakan hal yang menyenangkan
Bentuk lain dari hadiah pada diri sendiri selain istirahat sejenak di tengah kesibukan, bisa kita dapatkan ketika berhasil menyelesaikan tugas dengan baik.
Misalnya nih, ngopi bersama sahabat, nonton film favorit ke bioskop, melakukan perawatan kecantikan atau berjalan-jalan di taman dengan anak. Ini bukan saja bonus karena kita berhasil menyelesaikan pekerjaan, namun membantu kita melihat bahwa pekerjaan ini tidak selalu membosankan.
Gimana, Maks, siap nggak untuk mengubah hidup agar lebih fokus pada tiap tugas yang kita kerjakan? Nggak perlu menunggu momen besar untuk ‘menyentil’ kita kan. Ciptakan sendiri pilihan-pilihan kebiasaan baru yang bisa memotivasi kita.
Semangat, Maks!
emak2 emg jagonya ngeblog, salam kenal mak