Tip Membangun Beauty Blog

By Carra on September 23, 2020

Hai, Mak! Ketemu lagi sama saya nih, di tip-tip blogging KEB. Kali ini khusus mau bahas niche khusus perempuan nih, yaitu beauty blog. Buat yang sudah lama ngulik niche ini, boleh nanti menambahkan tip-tipnya tentang how to build a beauty blog di kolom komen yah! Kita saling sharing jadinya.

Apa Itu Beauty Blog?

Pasti sudah tahulah ya, apa yang dimaksud dengan beauty blog?

Yes, yaitu blog-blog yang mayoritas kontennya membahas seputar dunia kecantikan. Dunia kecantikan ini sebenarnya juga masih luas banget. Jadi, bisa dibilang niche beauty blog ini masih bisa dibagi-bagi lagi dalam beberapa microniche. Misalnya:

  • Makeup wajah/tata rias wajah
  • Perawatan kulit
  • Perawatan rambut
  • Khusus perawatan bagi para pria

Satu sama lain microniche ini memang bisa overlap, karena memang tak pernah ada standar pasti mengenai niche-niche ini. Nggak ada aturannya, Mak. Bahkan, sebenarnya, kita boleh kok mencipta niche sendiri, atau istilahnya. Bebas banget memang.

Nah, keluhan aka curhatan yang sering saya dengar dari teman-teman bloger di sekitar saya itu, katanya nih, kalau kita punya blog berniche itu bakalan susah proses nulisnya. Jadi nggak bebas, ide jadi terbatas, dan lain sebagainya.

Menurut Emak gimana? Bener nggak sih ini? Boleh share pendapat di kolom komen ya, Mak. Saya tunggu diskusinya.

Sekarang, mari kita lanjut bahas beauty blog dulu. Apa saja sih yang bisa kita bahas dalam sebuah blog dengan niche beauty alias kecantikan ini?

Ide Konten Beauty Blog

Bisa banyak banget, Mak, jenis konten yang bisa kita ulik dalam beauty blog. Di antaranya:

  • Review produk. Nah, ini sepertinya memang yang paling banyak dibahas. Tapi, sebenarnya kita bisa mengeksplorasi lebih banyak lagi selain review lo!
  • Makeup artistry. Ini tuh kayak tutorial celebrity looks gitu lo, Mak. Misal, tata rias ala Gigi Hadid. Atau … siapa ya, artis Korea yang makeupnya unik banget, gitu? Hmmm. Son Ga In, mungkin? Hahaha.
  • Budget beauty, berisi tip-tip tata rias ramah di kantong.
  • Shopping guides, berisi panduan untuk belanja makeup. Kan kita nggak bisa ya, sembarangan milih skincare, misalnya. Mesti disharing nih, apa saja yang mesti dipertimbangkan.
  • Interviews. Barangkali kenal dengan para pakar atau influencer? Boleh banget tuh diinterview untuk ditayangkan di blog.
  • Hacks and tips, segala macam tip dan trik kecantikan. Ini bisa macem-macem banget juga kan ya?

Apa lagi ya? Kalau ada yang mau nambahin, bisa ditulis lagi di kolom komen ya. Maklum, saya kurang update di beauty blog. Hahaha πŸ˜† Maapkeun. Tapi, kapan-kapan kita bisa bahas khusus untuk ide-ide artikel khusus per niche nih. Setuju, Mak?

Tip Membangun Beauty Blog

Nah, terus, apa tip terbaik untuk membangun sebuah beauty blog? Saya ada beberapa tip, hasil ngepoin blog-blog keren para beauty blogger yang sudah sakseis nih. Boleh disimak yah, boleh juga ditambah

1. Pilih desain blog (yang tampak) profesional

Desain profesional itu yang kayak gimana sihh? Bukannya selera itu ya?

Ya, memang selera sih, Mak, dan yang namanya selera itu memang berbeda-beda. Tapi akan ada titik di mana semua orang setuju dan bisa merasakan, bahwa desain itu enak dilihat. Yang terakhir ini sih yang baiknya harus kita cari. Mengapa? Ya, karena yang akan berkunjung ke blog kan bukan hanya kita sendiri, sehingga akan baik jika kita juga memperhatikan kenyamanan orang lain–nggak cuma mendahulukan apa yang kita mau saja.

Ini tentu saja berlaku kalau kita pengin blognya banyak dikunjungi oleh orang lain ya.

Biasanya sih, desain blog yang enak dilihat itu yang bersih, tidak terlalu banyak ornamen agar orang bisa fokus pada konten yang sudah kita buat. Fontnya juga mudah terbaca, dengan warna yang nggak bikin jereng mata. Nggak terlalu banyak blingblig, yang bisa mendistraksi dari konten yang sebenarnya.

Nah, untuk itu, coba deh jalan-jalan ke blog para seleblog yang udah duluan sakseis. Lihat mereka punya desain blog kayak apa? Biasanya sih, kalau pengunjung banyak, itu juga ada pengaruh dari desain yang juga reader friendly.

2. Pastikan tutorialnya mudah diikuti

Ini kalau kontennya berisi tutorial-tutorial, pastikan untuk mudah diikuti. Tulis yang runtut, from A – Z. Karena ini tutorial, jadi jangan bikin twist ending kayak fiksi ya, Mak πŸ˜† Pastikan semua step-stepnya berurutan, jangan ada yang kelupaan, kelewatan, atau lompat.

Kalau untuk jenis konten yang lain, ya pastikan kata-kata yang dipakai tuh yang sesederhana mungkin. Kayak kita ngobrol sehari-hari aja, gitu.

3. Tentukan demografi pembaca yang hendak disasar

Ini penting, Mak. Karena akan menentukan bagaimana tone tulisan kita nanti. Ya, gampangannya, cara kita ngomong ke yang seumuran pasti beda dengan cara ngomong kita ke yang lebih muda atau yang lebih senior kan? Begitu juga di blog. Bakalan beda.

So, biar nggak blunder, tentukanlah (kalau bisa sambil dibayangkan), orang seperti apa yang akan membaca artikel-artikel beauty blog kita.

Ini baru soal tone. Kalau beauty udah ngomongin produk, juga akan beda kan, produknya buat yang masih remaja dan buat yang sudah lebih mature.

Makanya, penting nih buat para beauty blogger (wanna-bes) untuk bisa mendeskripsikan pembacanya lebih dahulu, supaya nanti jalannya lebih gampang.

4. Kenali struggles pembaca

Artikel blog yg sukses adalah artikel yang mampu memberikan pencerahan bagi pembaca. Begitu juga artikel di beauty blog beauty.

Jadi, supaya artikel di beauty blog kita bisa memberikan solusi–atau setidaknya manfaat–bagi pembaca (hingga mereka berterima kasih, dan kemudian jadi pembaca loyal) maka kita harus mengenali apa permasalahan mereka.

Cara tahunya gimana? Coba cermati beberapa kata kunci populer yang ramai dicari di Google. Emak bisa memanfaatkan Keyword Planner punya Google.Β Kata kunci apa yang rata-rata dicari oleh netizen? Katakata kunci tersebutlah yang bisa merepresentasikan struggles atau masalah yang sedang dicari solusinya oleh pembaca. Tugas kita adalah menyediakan informasi yang mereka cari.

Atau, kita juga bisa mengecek kondisi kata kunci yang masuk di Google Analytics atau Google Search Console. Dari kata-kata kunci yan masuk itu, kita bisa brainstorming, kira-kira ada masalah apa lagi di seputar keywords tersebut?

Jadi misalnya gini. Kata kunci “cara perawatan wajah sehari-hari” ternyata menjadi kata kunci yang banyak bikin orang “nyasar” ke blog kita. Dari keywords tersebut, kita bisa breakdown, misalnya perawatan wajah secara alami sebelum tidur, atau cara merawat wajah agar tidak kusam, dan seterusnya.

Udah jadi berapa artikel tuh? πŸ˜€ Ada yang masih takut kehabisan ide topik buat dibahas? πŸ˜†

5. Have a personalized style

Lalu, usahakan pecahkan masalah-masalah yang sudah ditemukan dengan ciri khas Emak. Kan, masing-masing punya gaya, betul nggak? Jangan sampai gaya personal ini hilang–meskipun Emak menerima juga sponsored articles. Pertahankan sebisa mungkin ya, Mak, gayanya.

Kenapa? Because, blog is personal. Karena kita kan punyanya personal blog, meski berniche beauty kan? Jadi, kepribadian kita mesti tercermin dong dalam blog kita. Jangan dihilangkan. Jadinya kayak portal dong, atau emagazine. Nggak asyique-lah.

Demikian sedikit tip how to build a beauty blog. Ada yang mau ditambahkan?

Semoga bermanfaat ya.

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: