Yuk, Kenali Beberapa Gangguan Bicara pada Anak Agar Tak Terlambat Mengatasinya

By admin on September 11, 2019

Si kecil sering mengucapkan kata-kata yang nggak jelas, Mak? Well, kita sih tahu banget ya, kalau mereka ini masih dalam tahap perkembangan. Jadi, wajar, dan itu jadi tugas kita buat ngajarin. Iya kan? Tapi, sempat terpikir enggak, jangan-jangan si kecil punya gangguan bicara?

Well, memang menggemaskan banget kan, kalau liat anak perempuan, misalnya, dengan rambut berkuncir dua, mengacungkan jari, dan dengan pedenya berkata, “Au iga aun!” Pasti yang ada, kita akan semakin terpancing untuk mengajaknya bicara demi mendengar kata-kata lucu nggak jelas yang keluar dari mulutnya.

Tapi, kalau hal ini terjadi sampai sudah TK dan SD, dan dia masih nggak jelas mengucapkan kata-kata gimana dong?

Seorang ibu di Florida, seperti yang dilansir oleh web parents.com, Pamela Suarez, mempertanyakan kondisi anak batitanya, Dominic, yang mengalami kesulitan mengucapkan kata-kata. Misalnya, alih-alih dia menyebut “mother”, dia akan mengucapkan “mudow”. Beberapa bunyi yang susah diucapkan oleh Dominic adalah bunyi L, R dan Th. Setelah Pamela membawanya kepada program intervensi dini di daerah di mana dia tinggal, ternyata kemudian diketahui Dominic mengalami kelainan artikulasi. Dominic tahu tentang apa yang ingin diucapkannya tetapi mulutnya tak dapat membentuk pelafalan kata tersebut dengan baik.

Yah, berbicara merupakan suatu keterampilan tersendiri untuk anak-anak karena untuk melakukannya kita butuh melakukan koordinasi pernapasan, gerakan bibir, lidah, rahang hingga langit-langit mulut kita, Mak. Seperti juga anak-anak membutuhkan latihan untuk bisa menuliskan namanya sendiri, ternyata mereka juga butuh latihan meski sekadar bilang, “Usiaku tiga tahun.”

Dan seperti juga keterampilan menulis, perkembangan kemampuan berbicara satu anak dengan yang lain juga berbeda-beda. Karena itu, kita nggak boleh membandingkan kondisi anak yang satu dengan yang lain, meski usianya sama. Kita harus memberikan perhatian yang khusus untuk bisa mengatasi gangguan berbicara pada anak.

Lalu apa saja jenis gangguan bicara pada anak yang sering muncul? Coba kita lihat yuk, Mak!

1. Cadel

Cadel biasa terjadi pada anak-anak yang masih memiliki gigi susu atau gigi bagian depannya hilang. Menurut beberapa ahli, gigi susu yang mempunyai ukuran lebih kecil dibanding gigi dewasa, memungkinkan terjadinya ruang lebih bagi lidah untuk mendorong keluar udara menembus gigi. Inilah yang menyebabkan cadel.

Mengemut ibu jari atau penggunaan empeng hingga anak berusia lebih dari dua tahun bisa memperburuk kondisi ini, Mak. Dua kebiasaan tersebut bisa membuat renggang permanen pada gigi sehingga membuat lidah bisa melewati sela gigi saat mengucapkan sesuatu.

Periksakan si kecil ke terapis jika dia masih saja mengalami gangguan bicara seperti ini hingga berusia lima tahun lebih. Mungkin si kecil memang salah dalam menggerakkan lidah sehingga membutuhkan terapi wicara untuk bisa menempatkan lidahnya dengan benar saat berbicara.

Kemungkinan penyebab gangguan bicara cadel yang kedua adalah si kecil mengalami alergi pada hidung atau pembesaran amandel, sehingga memaksanya untuk bernapas melalui mulut dan lidahnya jadi terpaksa selalu berada di depan.

Jika Emak mendapati salah satu atau kedua penyebab tersebut di atas, ada baiknya segera periksakan si kecil ke dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan. Ada kemungkinan juga bahwa dia akan membutuhkan seorang patolog wicara.

 

2. Pelafalan yang buruk

Etika Posting Foto Anak di Media Sosial - Yuk, Jadi Orang Tua Bijak!

Saat anak-anak mulai belajar berbicara, mereka akan menggantikan satu huruf dalam pelafalan dengan huruf yang lainnya. Misalnya, menyebut ‘cucu’ untuk ‘susu’. Atau mereka akan menghilangkan beberapa hurufnya dan hanya mengucapkan setengah kata, misalnya ‘nas’ untuk ‘panas’, ‘num’ untuk ‘minum’, ‘andi’ untuk ‘mandi’, dan sebagainya.

Hingga kemudian kemampuan motorik oralnya lebih meningkat, dan dia seharusnya sudah mulai bisa melafalkan kata-kata dengan lebih baik.

Gampangnya, menurut Dorothy Dougherty, seorang patolog wicara dan bahasa serta penulis buku Teach Me How to Say it Right, saat usia si kecil sudah menginjak tiga tahun, para anggota keluarga selain mamanya sudah harus bisa memahami 75 – 100 % ucapannya. Saat usianya empat tahun, semua orang sudah harus memahami betul apa yang dikatakannya.

Jika sampai usia lima tahun, dia masih saja mengalami kesulitan melafal, bahkan mungkin hingga membuat kepercayaan dirinya turun drastis, ini sudah menjadi tanda bagi Emak bahwa ia mungkin mengalami gangguan bicara. Emak sebaiknya segera membawanya menemui terapis wicara.

 

3. Gagap

Hampir semua anak yang masih berusia sangat kecil mengulangi satu atau dua kata pada saat ingin mengungkapkan sesuatu. Biasanya sih ini dikarenakan dia harus mengumpulkan dulu kata-kata yang ingin mereka ucapkan. Misalnya seperti, “Aku ingin … ingin … ingin … roti keju!”

Satu dari lima anak usia batita juga akan mengulang bunyi huruf awal saat mereka merasa buntu saat ingin mengucapkan sesuatu. Misalnya, “A…a…aaa … aku mau mamam.” Adalah normal juga kalau mereka banyak menggumam lebih dulu atau mengucapkan “errr …” agak sering dalam proses perkembangan verbal mereka ini.

Secara umum, hal ini nggak perlu dikhawatirkan. Yang seperti ini dia akan sesekali mengalaminya, tapi tidak selalu.

Nah, kalau si kecil mengalaminya selama lebih dari enam bulan secara terus menerus, atau kemudian dia terlihat putus asa saat harus berbicara, barangkali dia mengidap gangguan bicara, yaitu gagap. Para peneliti mengungkapkan bahwa gagap merupakan kelainan neurologi yang menurun dalam keluarga, dan lebih sering terjadi pada laki-laki ketimbang perempuan, Mak.

Jadi, ajaklah si kecil untuk menemui terapis wicara jika dia mengalami gagap secara konsisten setidaknya selama enam bulan, atau saat makin memburuk. Dari yang sudah-sudah, seorang anak yang mengalami gangguan bicara ini akan bisa sembuh pada usia 12 tahun jika bisa ditangani dengan baik.

 

Nah, Mak, demikian beberapa bentuk gangguan bicara yang umum terjadi pada anak-anak. Namun, Emak tak perlu terlalu khawatir. Ketiganya tingkatannya belum parah kok, semuanya masih bisa diperbaiki. Segera temui mereka yang profesional untuk mendapatkan bantuan ya.

 

    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: