Hindari Overdosis Makanan dengan Mengonsumsi Makanan dengan Tepat, Begini Caranya!

By Ranny Afandi on April 26, 2021

Overdosis makanan, memangnya bisa?

Ketika Emak mendengar overdosis makanan, pasti pada mengernyit. Saya juga kok. Hehehe …

Setelah membaca beberapa artikel, overdosis makanan yang dimaksud ini tubuh kita secara berlebihan mengonsumsi beberapa jenis makanan.

Kenapa nggak boleh overdosis makanan?

Begini Mak, mau kan hidup sehat, jadi Emak harus lebih memerhatikan apa yang dikonsumsi tubuh. Di mana mesti diseimbangkan. Karena kalau berlebihan akan mengundang penyakit.

Apalagi kalau lagi menjalani diet. Beuh, harus bisa menyortir jenisnya, Emak mesti membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi tiap hari.

Untuk kesehatan tubuh, hindari overdosis makanan dengan mengonsumsi porsi yang tepat untuk 7 jenis makanan ini.

Hindari overdosis makanan dengan mengonsumsi 7 jenis makanan ini dengan porsi yang tepat.

  1. Sumber Karbohidrat

overdosis makanan

Asupan karbohidrat amat penting sebagai sumber energi untuk beraktivitas sepanjang hari.

Menurut, Kellie Hogan, seorang ahli nutrisi asal Australia, dalam setiap kali penyajian, satu porsi nasi adalah 100 gram atau setara dengan ¾ gelas.

Bila bosan dengan nasi, Emak boleh menggantinya dengan sumber karbohidrat yang lain seperti, roti tawar 4 iris, sebutir kentang berukuran sedang atau 50 gram mi kering. Untuk menghindari kelebihan kalori, sebaiknya hindari penyajian roti atau kentang dengan tambahan mentega dan krim.

  1. Daging

Berdasarkan panduan dari Australian Dietary Guidelines, setiap hari paling tidak Emak membutuhkan satu kali sajian daging tanpa lemak, ikan atau unggas.

Itu artinya, Emak boleh menyantap 100 gram steak, 100 gram ayam, 2 genggam daging giling atau 2 potong daging tanpa lemak yang dipanggang, 120 gram ikan atau 2 butir tleur berukuran kecil.

Jangan lupa, hindari memasaknya dengan cara digoreng. Jika Mama tetap hendak menggoreng, minimalkan bahaya asam lemak trans dengan cara menggorengnya dengan minyak zaitun, rice bran oil atau minyaknya jangan digunakan lebih dari dua kali.

  1. Sayuran

Sayur-sayuran adalah jenis makanan yang kaya serat dan berbagai zat gizi lain yang diperlukan tubuh. Karenanya, sah-sah saja jika Emak ingin memenuhi piring dengan sayuran.

Penting sekali menyantap sayuran dalam jenis yang bervariasi. Pasalnya, jika asupan makanan Emak itu-itu saja, bisa-bisa Emak kekurangan sejumlah zat gizi tertentu.

Satu kali sajian sayuran, setara dengan ½ cangkir brokoli, ½ cangkir wortel dan ½ cangkir jagung manis.

Tapi, jika memang doyan, Emak bebas kok menambahkan jumlah sayuran di dalam piring. Menurut banyak ahli nutrisi, nggak ada istilah ‘kebablasan’ dalam menyantap sayur-sayuran.

  1. Buah-buahan

overdosis makanan2

Warna buah mengindikasikan zat nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Buah warna merah mengandung antosianin dan likopen. Antosianin berguna mencegah infeksi dan kanker kandung kemih, sedangkan likopen mampu menghambat kepikunan.

Buah berwarna jingga dan kuning kaya akan betakaroten yang mampu memperlambat proses penuaan. Makanya makin banyak jenis warna yang Emak santap, kian bervariasi pula kandungan zat gizi yang Emak peroleh.

Jadi, makanlah buah-buahan yang berbeda setiap hari supaya Mama bisa melengkapi kebutuhan nutrisi.

Ini rumus penyajiannya : satu porsi buah-buahan setara dengan 1 butir apel, 1 butir jeruk, 8 butir stroberi, 20 butir anggur dan ceri, 4 butir aprikot kering dan 1 cangkir buah kalengan.

Tinggal pilih mana yang Emak sukai!

  1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah gudangnya protein, serat serta lemak tak jenuh. Tapi awas, meski makanan ini kaya gizi Emak nggak boleh menyantapnya terlalu banyak.

Sebagai contoh, 2 butir kacang mede atau almond mengandung 1 gram lemak. Jadi, mengudap 20 butir kacang sama saja dengan menelan 10 gram lemak!

Padahal, selagi nonton drama Korea atau berghibah #eh, mudah sekali ya memindahkan sekantong kacang dari dalam pembungkus ke dalam perut kita. *hiks

Makanya, supaya nggak menyantap berlebihan, selingi makan kacang dengan minum air putih atau segelas jus tanpa gula.

Ketimbang digoreng, akan lebih sehat bila Mama mengolah kacang dengan cara dipanggang di oven atau disangrai.

  1. Keju

Keju kaya akan kalsium dan merupakan sumber protein yang amat baik.

Tapi, karena jenis lemak tak jenuh yang banyak terkandung di dalamnya, Emak mesti berhati-hati agar tidak menyantap keju secara berlebihan. Apalagi ada keju yang merupakan makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.

Memang sulit sih, berhubung segala jenis makanan yang dibubuhi keju bisa berlipat ganda kelezatannya. Betul?

Tapi, Emak masih bisa kok menikmati keju putih seperti keju fetta atau ricotta yang tidak terlalu berlemak. Jumlah 1 kali penyajian keju yang terbilang ‘aman’ adalah kira-kira sebanyak 40 gr.

Sedapat mungkin, pilihlah jenis keju rendah lemak, terutama apabila keju merupakan bagian tak terpisahkan dari santapan harian Emak.

  1. Camilan

overdosis makanan3

Entah tujuannya untuk meredam stres, teman ngobrol ataupun partner kerja, rasa-rasanya camilan adalah bagian dari menu wajib setiap perempuan.

Emak doyan cokelat? Separuh batang cokelat atau kira-kira setara dengan 50 gram, sama dengan satu kali penyajian per hari.

Untuk menjaga agar Emak nggak menyantap terlalu banyak, ketimbang membeli cokelat dalam bentuk bungkusan besar, lebih baik Emak membeli cokelat yang dikemas dalam bungkusan kecil-kecil.

Selain cokelat, jenis makanan lain yang tergolong makanan ‘ekstra’ dan masih aman Emak nikmati setiap hari adalah ½ potong pizza, 2 sendok es krim, 30 gram keripik kentang, serta 1 sendok makan (20 gram) butter atau mentega.

Gimana Emak, sudah ruwet? Hehehe Tenang saja, semua bisa kok jika memang mau mengubah pola hidup.

Overdosis makanan memang tidak baik untuk kesehatan. Semua butuh perjuangan, yang penting dimulai saja dulu ya, Mak.

Semoga artikel ini bisa membantu Emak dalam memperbaiki pola makan, ya. Semangat selalu dan jangan pantang menyerah!

Comments (1)

October 16, 2021

Sejak pandemi ini saya lebih aware Ama yg dimakan. Krn jadi lebih mentingin kesehatan , secara virus ini berbahaya dengan orang2 yang punya komorbid kan. Termasuk nasi putih, aku udah ga sentuh, dan ganti Ama kentang kukus. Awal pasti berat. Tapi ga lama kok, dan skr malah udah terbiasa bangettt Ama kentang. Justru pernah coba nasi putih, perutku jadi ga enak. Kalopun kangen nasi, aku milih nasi merah :).

Kalo utk lauk lainnya, daging merah cuma sesekali, dan itupun pake olive oil masaknya. Palingan sayur sih yg msh kurang. Makanya aku tetep support Ama buah. Kalo buah serumah pasti doyan. Jadi ga kuatir mubazir :D.

Cemilan nih yang susah hahahahah. Krn kalo udh stress, ga dipungkiri larinya pasti ke cemilan :p. Walopun setelah itu langsung dihajar Ama workout high intensity biar ancur lemaknya


    Leave your comment :

  • Name:
  • Email:
  • URL:
  • Comment: